"Elle, Nak Ridwan sudah datang nih. Cepet turun sayang." panggil Risa.
"Iya mah, sebentar!" balas Elle.
Elle menyapukan bedak lagi di wajahnya terutama bagian mata yang sengaja ia tutup dengan foundation sedikit tebal agar menutupi mata sembabnya akibat menangis semalaman. Sekali lagi ia tersenyum di pantulan cermin untuk menguatkan hatinya sendiri karena hari ini ia akan melakukan fitting baju pengantin bersama calon suaminya yang ia ketahui bernama Ridwan. Alasan kenapa pernikahan ini terkesan buru - buru pun Elle tak mengetahui secara pasti karena ia sudah berjanji pada papa dan dirinya sendiri bahwa apa yang papanya putuskan ia akan mengikutinya saja.
Begitu Elle turun dari anak tangga pandangannya terpaku di ruang tamu di mana terdapat siluet pria yang duduk membelakangi nya, ada juga mamanya yang tengah menyajikan minuman dan makanan kecil.
"Ehem!" gumam Elle begitu jaraknya di dekat mamanya dan pria dengan kemeja maroon itu. Keduanya kompak menoleh begitu Elle bersuara di ikuti senyuman manis mamanya dan Ridwan.
Ridwan tersenyum sambil menundukkan kepalanya sedikit pada Elle yang juga di balas dengan senyuman tipisnya. Tidak ada kegugupan ataupun debaran - debaran tersendiri di hati Elle seperti saat dirinya pertama kali bertemu dengan Arjuna dulu. Senyuman manis Ridwan bahkan tak bisa menggetarkan hatinya layaknya--.. Stop! Hentikan pemikiran tentang Arjuna Elle! Peringat batinnya.
"Mama tinggal dulu ya, mau siap - siap pergi belanja bulanan ke supermarket. Kalau kalian mau pergi, pergi aja ya. Mama masuk dulu." ucap Risa yang setelah itu berlalu masuk ke dalam rumah.
"Mau pergi sekarang?" tanya Ridwan. Pria berwajah oriental dan berkulit sawo matang, Elle pikir usianya tidak jauh berbeda dengan Arjuna meskipun dari segi fisik tetaplah Arjuna lah pemenangnya.
Aish, Arjuna lagi.. Arjuna lagi!!
"Boleh." jawab Elle yang hampir mirip seperti gumaman tanpa suara. Keduanya beriringan keluar dengan Elle yang mengekor di belakang Ridwan dan nampaknya pria itu tidak masalah sedikit pun.
Dalam perjalanan menuju butik rekomendasi dari mamanya pun tak ada yang membuka suara di perjalanan. Hening dan sunyi yang dapat menggambarkan suasana di dalam mobil saat ini,hanya bising knalpot kendaraan di luar sana yang seperti sebuah melodi yang menemani perjalanan mereka. Ridwan lebih memilih fokus dengan setirnya sedangkan Elle lebih suka menikmati pemandangan di luar dari jendela mobil. Bahkan ponselnya yang berdering menandakan masuknya notifikasi Elle abaikan.
"Ayo turun kita sudah sampai!" Ucap Ridwan sembari membuka pintu mobilnya dan beranjak keluar di ikuti Elle.
Di lihatnya bangunan berlantai dua yang berdiri kokoh di hadapannya yang di selimuti cat warna putih dan cokelat dengan papan nama yang cukup besar di tengah - tengahnya bertuliskan And's Boutique. Ada beberapa orang yang berlalu lalang keluar masuk yang bisa Elle lihat. matanya menyapu ke seluruh penjuru ruangan di mana banyak gaun - gaun mewah dengan berbagai madam model terpajang di mannequin dan berjejer rapi memanjakan mata siapapun yang melihatnya. Ada pula gaun - gaun pesta atau sederhana lainnya yang Elle pastikan harganya mencapai selangit apalagi Elle tau butik ini adalah salah satu butik ternama di kota ini dan sering menjadi langganan selebriti. Maka tak ayal banyak orang kalangan atas yang rela merogoh kocek dalam - dalam hanya untuk sebuah gaun saja.
"Selamat datang Nona Elle, Silahkan, mama kamu sudah memberitahukan perihal kedatangan kalian. Langsung saja ya, silahkan kamu pilih gaun pengantin di sini yang sesuai sama selera kamu atau perlu tante carikan saja?" Ucap Adilla, sang pemilik butik.
"Tante pilihkan saja, Elle tidak begitu pandai dalam hal - hal seperti ini." jawab Elle yang membuat Adilla mengerutkan dahinya.
"Benarkah? Rasanya tante tidak percaya itu. Pernikahan adalah momen yang paling di tunggu - tunggu oleh setiap gadis bukan? Biasanya mereka akan sangat antusias untuk merayakan momen bahagia mereka dan memilih sendiri apapun yang berhubungan dengan pernikahannya.." Ucap Adilla yang balas senyum tipis oleh Elle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara - Gara Bakso I Love You
Romance"Kamu pilih si bulat bakso kesayangan kamu itu apa aku pacar kamu?" "BAKSO!" "Yaudah berarti kita putus!" Cukup konyol jika hubungan seseorang kandas hanya gara-gara semangkuk bakso tak bernyawa. dan orang - orang menjulukinya gadis aneh karena lebi...