GGBILY - Bagian 42

19 2 0
                                    

"Elleeee????" suara Risa yang berteriak panik samar - samar masih terdengar di telinga Elle di tengah kesadarannya yang kian menipis.

"Papaaa.. Ezaaa, Cepatt kesini! Elle, Elle kamu kenapa sayang?" Risa berteriak histeris saat melihat keadaan putrinya yang tergolek di atas ranjang tak berdaya, ia bertambah menangis histeris saat melihat ada darah yang tercetak di seprainya.

"Ada apa Mah,.. Elle?" Wijaya datang dengan tergopoh - gopoh di ikuti Eza di belakangnya saat mendengar teriakan mamanya.

"Papa cepat kita bawa Elle ke rumah sakit Pa! Mama takut Elle kenapa - kenapa! Elle.. Sayang, yang kuat ya.. mama akan segera bawa kamu ke rumah sakit!" Risa panik bukan main melihat keadaaan putrinya. Wijaya segera membopong Elle turun ke bawah untuk segera di larikan ke rumah sakit.

"Eza, kamu tolong kabarin Abang kamu ya.. " pesan Risa sebelum mengikuti suaminya yang membawa Elle.

"I-iya Mah, nanti Eza segera nyusul." jawabnya.

Suara gaduh kepanikan langkah - langkah kaki, suara roda brankar yang di dorong dengan tergesa - gesa dan juga tangisan dari Risa mengiringi Elle yang saat itu langsung di larikan ke unit gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Risa menangis pilu di pelukan suaminya. Sebagai seorang ibu hatinya seperti teriris melihat keadaan putri kesayangannya sedang tergolek tak berdaya dan tengah berjuang di dalam sana.

"Papaa, Elle Pah... "

"Ssstttt, Mama tenang ya. Elle bakalan baik - baik aja kok, Mama terus berdoa ya?!" Wijaya mengusap punggung istrinya agar merasa lebih tenang dan tidak panik.

"Pa, Ma.. Keadaan Kak Elle gimana?" tanya Eza yang saat itu baru datang.

"Kakakmu lagi di tanganin dokter di dalam. Kamu sudah ngabarin Arjuna?" tanya Wijaya. Eza mengangguk.

"Udah Pa, Kebetulan Bang Juna baru landing tadi. Dan mungkin bentar lagi juga sampai kesini."

"Syukurlah kalau gitu." desah Wijaya lega.

Tak berselang lama terlihat Arjuna yang tengah berlari membabi buta tanpa mempedulikan keadaan sekitarnya yang cukup ramai hingga beberapa kali ia sempat menyenggol orang yang sedang lewat. Setelah mengucapkan kata 'maaf' ia kembali berlari lagi menuju UGD dimana istrinya tengah mendapatkan pertolongan. Arjuna panik bukan main saat mendapat telfon dari Eza jika Elle di larikan ke rumah sakit, dan kebetulan saat itu pesawatnya baru landing karena ia memutuskan pulang lebih awal karena selain pekerjaannya yang sudah selesai juga karena firasatnya yang tiba - tiba tidak enak. Di tambah lagi dari pagi ia belum sempat mengabari istrinya karena sedang sibuk menyelesaikan pekerjaanya hari ini juga agar ia bisa pulang lebih awal. Dan benar saja tentang firasatnya yang tidak enak sedari tadi pagi, ternyata inilah jawabannya.

"Pa, Ma gimana keadaan Elle?" Ucap Arjuna tak sabaran saat ia melihat kedua mertua dan adik iparnya yang sedang menunggu di depan UGD. Kemeja Arjuna sedikit basah karena ia yang berlari - larian dari bandara tadi.

"Belum tau Jun, masih di tangani dokter di dalam." ucap Wijaya.

"Emang apa yang terjadi Pa, sampai Elle bisa masuk rumah sakit kaya gini?"

"Mama juga nggak tau gimana kejadiannya Jun. Mama hanya denger Elle manggil - manggil dari dalam kamar dan begitu Mama masuk anak itu sudah nangis kesakitan, ada pendarahan juga. Mama nggak tau gimana itu bisa terjadi karena sejak tadi siang Elle balik dari kampus dia masih baik - baik aja... Mama takut Elle kenapa - kenapa Pa.. " Risa menjelaskan kronologinya pada Arjuna di sela - sela tangisnya.

"Mama tenang Ma, jangan berhenti berdoa.. Elle pasti bakalan baik - baik aja. Oke!" Ucap Wijaya. Arjuna mengusap wajahnya kasar saat mendengar penjelasan dari mama mertuanya. Ia mondar - mandir tidak jelas di depan ruangan karena dokter yang tak kunjung keluar membuatnya semakin cemas dengan keadaan istrinya di dalam sana.

Gara - Gara Bakso I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang