GGBILY - Bagian 1

91 1 0
                                    


"Elle - Elle - Elle my darling, bener ya gosip yang gue denger dari anak - anak barusan?" Kata Ayyara Akmella, si heboh yang datang tiba - tiba dan langsung menodong Elleonora yang tengah menikmati semangkuk makanan favoritnya. Dan dengan tenangnya gadis itu hanya meliriknya sebentar lalu kembali fokus pada mangkuk berisi kuah panas berwarna merah dengan bulatan - bulatan itu.

"Apa'an?" sahut gadis yang satunya lagi, Nadira Ashana. Siomay yang tinggal sesuap lagi pun terpaksa Nadi hentikan karena topik yang di bawa Ayya nyatanya lebih mencuri perhatiannya ketimbang siomay buatan Mang Edo yang tinggal sesuap lagi. Ayyara pun mengambil duduk tepat di sebelah Nadira dan menatapnya antusias.

"Itu kata anak - anak Elle putus sama si kapal Ferry Nad. Bahkan kabar putusnya Elle sama si Ferry itu sekarang jadi trending dan jadi topik pembicaraan paling panas hari ini tau nggak." ungkapnya heboh sembari menggerak - gerakkan kedua tangannya seirama dengan nada bicara Ayya yang pembawaanya selalu heboh.

"Seriusan Lo Ay?" jawab Nadira yang menampilkan ekspresi kagetnya. Kedua gadis itu larut dalam perbincangan topik terpanas hari itu di kampus mereka dan melupakan fakta bahwa yang sedang di perbincangkan ada di depan mereka dan tengah asik memasukkan bulatan - bulatan sedang itu bergantian ke dalam mulutnya sambil sesekali berdesis dan menyeka pelipisnya yang berkeringat karena panas dan pedas yang di timbulkan dari semangkuk baksonya.

"Elle my darling, kok elo santai - santai aja sih kalo gosip itu beneran. Muka lu juga adem ayem dan tentram kaya nggak ada beban gitu. Apalagi si Ferry itu kan most wanted banget tuh di kampus kita, satu kampus ini aja pasti pada ngarep bisa jadian sama si Ferry. Nah elo yang udah berada dalam genggaman tangan di lepas begitu aja kan sayang say?! "

Ayya mengakhiri ucapannya dengan helaan nafas pasrah dan ekspresi lemas ketika tau sahabatnya yang ajaib ini memutuskan pria yang paling di incar di kampus mereka oleh para gadis - gadis. meskipun Elle dan Ferry dulu jadian pun karena desakan dari Ayya dan Nadi yang memaksa Elle untuk menerima cinta pria itu tapi tetap saja sayangkan jika harus menyia-nyiakan pria tampan seperti Ferry yang notabennya anak donatur terbesar di yayasan kampus mereka. Duh, kurang apalagi coba?!

"Jangan bilang ini gara - tingkah ajaib lo yang lebih memilih si bulat harga 10.000 itu ya El?" tebak Ayya dengan ekspresi kaget dan frustasi di balas anggukan oleh Elle yang masih sibuk menyesap kuah yang tersisa di mangkuknya.

"Ya tuhan Elle my darling, tega - teganya sih lo ngelepasin cowok secakep dan sekaya Ferry hanya demi semangkuk bakso harga 10.000 ini?! "Ucapnya dramatis yang di balas jengah oleh Elle dan Nadi jika Ayya sudah mengeluarkan sikap lebaynya.

"Mungkin dia bukan jodoh gue kali. Hhh- sumpah enak banget baksonya!"ucap Elle yang langsung menyedot es jeruk di depannya. Sedangkan Ayya dan Nadi hanya menampilkan sikap cengo melihat tingkah Elle. Hari - harinya bahkan selalu di isi dengan makanan bulat bertabur daun seledri itu dan tidak pernah terlewat sedikitpun di setiap kesempatan yang ada. Baginya makan bakso setiap hari itu wajib meskipun hanya nyicip kuahnya doang kalau kata Elle. Dasar Elle, keracunan micin baru tau dia nanti!

"Aku ga suka sama sikap dia yang suka ngatur - ngatur hidupku. Aku ga boleh ini, ga boleh itu, ga boleh gini, ga boleh gitu dan banyak hal lagi yang Ferry larang. Dan dia juga ngelarang aku buat makan bakso lagi karena menurut dia bakso itu makanan kampung. Sedangkan kalau dia ngajak aku jalan kan aku selalu ngajak makan bakso aja tuh  dan dia pengennya pergi ke restoran aja tapi akunya ga mau. Nah di situlah dia ngajak putus karena dia bosen sama gaya pacaran kita yang gitu - gitu aja." jawabanya datar, tapi tidak menunjukkan kesedihan pada wajahnya. Elle masih tetap menampilkan wajah ceria dan polosnya sama seperti biasa.

"Idihh gaya banget tuh laki. Gue jadi ilfeel sama dia. Cakep - cakep tapi songong! Buang ke selokan aja."celetuk Nadira sambil memperlihatkan wajah jijiknya.

"Iya, kamprett banget tuh si kapal Ferry berani - beraninya memperlakukan sahabat gue dengan semena - mena. Gue sleding palanya tau rasa dia ntar." ucap Ayya berapi - api sambil menggebrak meja di depannya dengan kesal hingga membuat beberapa pengunjung kantin menoleh ke arah mereka.

"Maafin kita ya El, dulu kan kita ya maksa - maksa elo buat nerima cinta palsu si manusia kampret itu. Kita nggak tau kalau akhirnya jadi begini sampai dia bikin elo sakit hati. Maafin kita yaa.. " Nadira kembali bersuara, yang sekarang beralih duduk di samping Elle di ikuti Ayya. Kedua gadis itu langsung memeluk Elle dengan sayang.

"Iya, maafin kita ya El. Janji deh nggak akan maksa - maksa elo buat nerima cinta orang sembarangan lagi. Kita bakalan support apapun keputusan elo. Yang jelas kita sayang elo dan pengen yang terbaik buat elo El." ungkap Ayya yang membuat Elle terharu dengan perhatian dari sahabat - sahabatnya.

Mereka bertiga memang teman akrab semenjak duduk di bangku Smp, sedangkan Ayya dan Nadi memang sudah bersahabat sejak SD karena komplek perumahan mereka yang bertetangga. Ketiganya bertemu karena waktu pembagian kelas waktu itu mereka di tempatkan dalam kelas yang sama, dan Elle yang duduk di belakang bangku Ayya dan Nadi sendirian. Pertama kali mengenal Elle, gadis itu sangatlah pendiam dan jarang berinteraksi dengan yang lain namun lama - kelamaan setelah ketiganya dekat pun saling terbuka satu sama lain.

Ayyara dengan sifat heboh dan ceplas - ceplos juga bar - bar, Nadira lebih kalem sedikit ketimbang Ayya dan sifatnya lebih cenderung dewasa dan lebih sering mengayomi dan Elle, gadis itu selalu bersikap ceria, polos, dan bodo amat dengan sekelilingnya dan tentunya juga penggemar berat dari makanan bulat bernama bakso. Namun di antara Ayya dan Nadi, Elle lah yang paling kalem di antara kedua sahabatnya. Sifatnya lebih keibuan meskipun ia yang paling muda dan baru menginjak umur 20 walaupun sedikit bar - bar dan ceroboh terkadang.

"Iya ga apa - apa. Lagi pula nggak ada yang harus meminta maaf atau di maafin kok karena aku tau pasti kalian ingin yang terbaik buat aku kan? Dan untuk sakit hati, aku nggak sakit hati kok mungkin lebih ke kecewa aja sih karena sifat dia yang nganggep orang dengan sebelah mata gitu. Lagian aku ngga ada rasa sama dia lagi, aku nggak suka sama cowo yang sifatnya over possesive kaya Ferry. Baru jadi pacar aja udah ngekang kaya gitu, gimana jadi suami nanti coba? Abis di kurung akunya. Haha- "ucapnya di akhiri dengan tawa kecil Elle yang membuat Ayya dan Nadi ikut mengukir senyum lebar di bibir keduanya.

"Ciee Elle udah mikirin suami aja nih, ngebet nikah neng?"goda Ayya, yang membuat Elle menahan senyumnya dan di iringi semburat merah di pipi putih dan chubbynya.

"Ciee, beneran malu Ay. Kayanya bener deh sahabat kita yang ajaib ini ngebet kawin. Apa perlu kita bantu nyari jodohnya ya?"usul Nadi yang di balas tawa renyah dari Ayya.

"Kawin - kawin, nikah dulu baru kawin!" celetuk Elle tanpa sadar yang malah membuat Ayya dan Nadi mengerling dengan tatapan nakal ke arah Elle.

"Emang elo tau kawin itu apa? Ehem- yang udah gede dan kebelet nikah Nad, tau deh ntar tinggal bilang deh sama Om Wijaya sama Tante Farisa buat nyariin Elle calon." godaan dari Ayya sukses membuat Elle melotot tak percaya. Bisa gawat jika Ayya dan Nadi beneran ngasih tau ke orang tuanya bisa di kawinin beneran Elle ntar. Pikirnya.

"Ihh, apaan sih kalian! Aku tuh mau nyelesain kuliah dulu ya, abis itu kerja kalau udah ketemu jodohnya baru nikah."terang Elle yang membuat Ayya dan Nadi manggut - manggut sambil mengerling nakal.

"Iyain aja deh."timpal Nadi.

"Oke mulai sekarang kita terutama Elle harus buka lembaran baru dan tendang jauh - jauh nama si manusia kampret ga bermutu itu oke."ucap Ayya yang di angguki oleh Elle dan Nadi yang mengangkat jempolnya setuju.

"Lagian hidup mah jangan di bawa ribet kali. Simple aja, se-simple bakso kuah panas dan super pedessnya Elle. Ya nggak Haha-.. "Celetuk Nadi yang mengundang gelak tawa bagi ketiganya. Sesaat permasalahan yang sempat mereka perdebatkan tadi hilang begitu saja dengan lelucon - lelucon tak bermutu mereka yang mampu menimbulkan gelak tawa. Karena bagi mereka hidup itu nggak usah di bikin ribet karena Life is simple right? Jika hidup elo ribet berarti elonya sendiri yang bikin ribet. Kalo kata Nadi.

"Ntar sore ke mall ya?" suara Ayya mengiringi langkah mereka yang mulai beranjak dari kantin karena dosen pembimbing yang akan segera tiba di kelas mereka 5 menit lagi.

.

.

BERSAMBUNG...

My new story! Don't forget to like and comment guys! 😊😉

Gara - Gara Bakso I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang