"Elle, Elle, hahhh.. Fyuhhh,"Tiba - tiba Elle di kagetkan dengan kedatangan kedua sahabatnya yang berlarian masuk ke dalam kelas dan sekarang tengah mengatur deru nafas mereka yang tersengal - sengal seperti di kejar setan. Keringatnya pun sudah membasahi baju dan juga pelipisnya, membuat Elle mengerutkan dahinya bertanya - tanya ada apa dengan Ayya dan Nadi.
"Hahhhhh, Elle omggg.. Bu Andine udah dateng belum?" Ayya bertanya dengan nada tersengal sambil memegangi dadanya yang berdetak dua kali lebih kencang karena habis bermarathon.
"Kalian kenapa, udah kaya habis di kejar setan gitu?"tanya Elle sambil menahan tawa melihat kedua sahabatnya yang berlarian hanya karena Bu Andine.
"Ini nih El gara - gara mobil si Nadi tadi pake acara mogok segala, udah tau mobilnya bobrok masih aja di pake. Dan kebetulan tuh mobil gue lagi di servise dulu kan makanya kita sepakat pakai mobilnya Nadi, eh nggak taunya malah bikin susah di jalan. Kita jadi harus naik angkutan umum, panas, desak- desakan udah gitu pake acara macet lagi. Telat kan kita jadinya," gerutu Ayya kesal.
"Eh gue nggak tau yang kalau mobil gue itu bakalan mogok kaya gini. Lagian juga kan gue nggak pernah pake karena keseringan nebeng sama elo Ay, " protes Nadi. Sedangkan Ayya hanya mengerak - gerakkan mulutnya tanpa suara mencibir Nadi.
"Ngeles aja lo kaya bemo Nad, hahhh.. Lelah hayati lari - larian dari tadi, berasa kaya altlet lagi lomba lari marathon gue." gumam Ayya sambil meletakkan kepalanya di meja, menikmati semilir angin dari kipas yang berada di atasnya.
"Oh ya El, Bu Andine mana kok tumben belum dateng?" tanya Nadi setelah mengingat alasan mereka berlari - larian agar cepat sampai tadi adalah Bu Andine, karena jika mereka sampai telat masuk saat jam mata kuliah dosen killer itu siap - siap aja mereka langsung di depak dari kelas dan ancamannya adalah mengulang tahun depan sayy, gila kan!
"Itu katanya Bu Andine absen lagi kena bisulan di pantat dan sakit kepala katanya. Dan kita di suruh ngerjain buku paket halaman 102," Ucap Elle mengulang kembali apa yang di sampaikan Riko tadi.
"What, bisulan?" Nadi memekik heboh.
"Tau gitu gue nggak akan lari - larian kaya atlet lomba marathon tadi. Hhhh, nyia - nyiain energi dan tenaga aja, udah gitu perut gue laper lagi, busett dah!" gerutu Ayya kesal.
"Cuss yok ah kekantin, perut urusan nomor wahid, tugas Bu Andine entar belakangan. Percuma karena kalau perut laper otak gue nggak jalan. Cuss.. " Ayya langsung menggeret Elle dan Nadi menuju ke kantin tanpa menunggu nada protesan dari keduanya.
***
"Lo berdua pesen apa?" tanya Ayya yang bersiap memesan makanan mereka dan kebetulan kantin pun tidak terlalu ramai, hanya beberapa mahasiswa dan siswi saja yang baru datang karena masuk siang.
"Soimay deh, minumnya es jeruk!" Ucap Nadi.
"Kalau aku bakso aja dan minumnya samain aja sama Nadi." kata Elle. Sementara Ayya pergi memesan Elle dan Nadi terlihat mengutak - atik handphonenya masing - masing.
"Oh ya, tumben elo ceria banget hari ini El? Kemarin - kemarin perasaan elo galau banget. Ada apa, cerita kalee.. " tanya Nadi dengan nada godaan yang sontak saja membuat Elle tersipu karena pikirannya yang tiba - tiba melayang pada pernikahannya yang tinggal seminggu lagi.
"Eh, eh, eh, nggak biasanya seorang ELLEONORA TALEETHA malu - malu gini. Fix, elo harus cerita sama gue, cuss ayo ceritain.. "Desak Nadi sambil menatap penuh penasaran ke arah Elle.
Elle pun hanya tersenyum manis mendengar itu lalu mengambil benda persegi mirip dengan buku namun lebih kecil dari dalam tas yang di bawanya tadi. Benda persegi berwarna merah maroon dengan ukiran batik di sampulnya dan berpita warna gold yang menambah kesan mewah pada benda persegi itu. Elle menyodorkan benda itu ke arah Nadi yang menatap Elle dengan terbengong - bengong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara - Gara Bakso I Love You
Romansa"Kamu pilih si bulat bakso kesayangan kamu itu apa aku pacar kamu?" "BAKSO!" "Yaudah berarti kita putus!" Cukup konyol jika hubungan seseorang kandas hanya gara-gara semangkuk bakso tak bernyawa. dan orang - orang menjulukinya gadis aneh karena lebi...