GGBILY - Bagian 6

34 0 0
                                    

Terlihat pantulan seorang gadis cantik yang tengah tersenyum di kaca sambil memoleskan bedak tipis dan juga lip gloss rasa cherrynya. Sesekali Elle tersenyum melihat hasil polesan di wajahnya yang terkesan natural tapi tetap terlihat cantik karena pada dasarnya Elle yang memang cantik dengan kulit putih cerah, hidung kecil tapi bangir dan juga di lengkapi bibir tipis merah alaminya yang menambah pesona tersendiri pada diri Elle.

Entah ada angin dari mana tiba - tiba kelebatan tadi malam melintas di otaknya begitu saja saat Arjuna mengantarnya pulang dan itu sudah larut tengah malam, hampir jam dua belasan. Dan tumben - tumbenan saat ia pulang beberapa lampu di rumahnya sudah dimatikan apalagi ruang tengah, karena biasanya sang papa akan standby menunggu dirinya sampai pulang.

Terdengar tidak biasa jika papanya membiarkan Elle yang selama ini begitu dia jaga ketat bisa membiarkannya pulang selarut itu dengan pria yang notabennya baru di kenalnya. bukannya Elle ingin membandingkan, akan tetapi saat dulu dia masih berpacaran dengan Ferry saja sang papa membatasi waktunya hanya sampai jam 9 malam jika Ferry mengajaknya pergi waktu itu. Dan dengan Arjuna papanya bahkan tidak merasa khawatir sedikitpun. karena biasanya jika Elle pulang terlalu larut malam papanya pasti langsung menelfonnya terus - terusan. Dan tadi malam tidak ada satupun telfon dari papanya?! Sulit Elle percaya!!

"Sebegitu percayanya kah papa dengan Juna? " Elle membatin. Dan mungkin hal itu akan dia tanyakan saja pada papanya nanti.

Setelah merasa semuanya siap Elle pun bergegas turun ke meja makan untuk sarapan karena jam 8 nanti dia ada kelas pagi. Hari ini dengan terpaksa Elle meminta di antar sang papa karena Ayya dan Nadi yang sempat mengabarinya lewat pesan singkat tadi bahwa Nadi ada urusan sebentar, jadi kemungkinan mereka akan datang ke kampus sedikit terlambat.

"Papa nanti antar Elle ke kampus ya?" Ucap Elle, tepat ketika gadis itu sudah mendaratkan bokongnya pada salah satu kursi. Lalu tangannya bergerak mengambil dua potong roti tawar dan di olesi dengan selai cokelat favoritnya. Elle memang terbiasa makan roti seperti ini jika pagi hari karena jika Elle makan - makanan yang berat seperti nasi goreng takutnya menjadi ngantuk di kelas dan tidak fokus.

"Loh tumben? Biasanya juga bareng sama Ayya dan Nadi, kemana mereka?" tanya Wijaya sambil menyendokan nasi goreng ke dalam mulutnya yang di buatkan khusus oleh Risa. Karena berbeda dengan Elle, berbeda pula dengan sang papa. Jika Elle akan merasa ngantuk dan tidak fokus saat memakan makanan berat semacam nasi goreng Wijaya justru kebalikannya. Pria itu lebih suka sarapan nasi goreng karena jika hanya dua lembar roti ia akan merasa cepat lapar dan itu akan sangat menganggu fokusnya nanti.

"Nadi bilang dia ada urusan bentar tadi, jadi kemungkinan mereka bakalan mepet dateng ke kampus dan takut nggak sempet jemput Elle Pa." Jawab Elle sebelum menyuapkan potongan roti yang ia isi dengan selai cokelat.

"Ya sudah nanti bareng sama papa. Ngomong - ngomong tadi malam kamu sama Nak Juna pulang jam berapa El?" Tanya Wijaya yang membuat Elle menghentikan kunyahannya lalu menelan makanannya susah payah.

Elle menatap ragu - ragu ke arah papanya, takut akan membuatnya marah " hampir jam 12 Pa?! " Lirihnya, namun Wijaya masih mendengarnya. Pria itu langsung menghentikan aktivitas makannya sejenak dan menatap penuh selidik ke arah Elle hingga membuat tubuh gadis itu menegang melihat respon papanya.

"Oh, hanya pergi membeli bakso? Kenapa lama sekali, Papa kira kalian mampir - mampir kemana gitu." jawab Wijaya santai. Padahal Elle sudah tegang tadi, takut - takut papanya akan marah tapi nyatanya respon sang papa sangatlah di luar dugaan Elle hingga gadis itu hanya bisa terbengong dan menatap papanya tak percaya.

"Papa nggak marah sama Elle karena pulang larut malam? Bukanya papa dulu nggak suka ya liat Elle keluar dan pulang larut malam sama Ferry tapi kenapa sama Pak Juna papa tenang - tenang aja padahal kan baru kenal, kenapa papa percaya banget sama dia?" Cicit Elle pelan. Dan Wijaya hanya menyunggingkan senyumnya mendengar pertanyaan dari Elle.

Gara - Gara Bakso I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang