GGBILY - Bagian 43

15 2 0
                                    

Hari ini adalah hari kepulangan Elle ke rumah setelah hampir seminggu Elle di rawat di rumah sakit. Selama itu pula Elle tidak pernah berhenti merengek - rengek pada Arjuna ataupun yang lain agar ia di perbolehkan pulang. Karena bau obat - obatan yang menyengat khas dengan rumah sakit membuat kepalanya menjadi pening, namun apa boleh buat ini semua demi janin dalam kandungannya agar lebih kuat lagi sampai ia lahir nanti.

"Pelan - pelan yang, " Arjuna membantu memegangi Elle saat turun dari mobil.

"Ck, Mas berhenti deh memperlakukan aku kaya orang sakit parah. Aku masih kuat kalau untuk jalan Mas." protes Elle ketika suaminya bersikap sedikit berlebihan. Bahkan tadi suami tampannya itu sempat menawarkan untuk memakai kursi roda yang langsung di tolak keras oleh Elle.

"Ya kamu kan masih sakit yang, dan aku juga nggak mau kamu kenapa - kenapa?!" jawab Arjuna tetap memaksa membantu Elle berjalan masuk ke rumah mereka. Dimana semua keluarganya sudah menunggu di dalam, dan membuat perayaan kecil - kecilan untuk menyambut Elle dan calon bayinya yang baru pulang dari rumah sakit.

Elle merasa bahagia saat itu melihat keluarga dan juga orang - orang yang di sayanginya berkumpul menjadi satu dan memberikannya support serta wejangan - wejangan dari orang tua ataupun mertuanya dalam masa kehamilan pertama Elle. Orang hamil tidak boleh begini, tidak boleh begitu, jangan terlalu lelah karena trisemester pertama rentan keguguran, tidak boleh banyak pikiran, tidak boleh ini itu dan masih banyak lagi yang mama - mamanya sampaikan pada Elle. Tapi meskipun begitu Elle tetap senang karena perhatian keluarganya yang ia anggap itu adalah sebagai tanda kasih sayang untuknya dan juga calon bayinya.

.

Selama masa kehamilan Elle, Arjuna pun menjadi suami yang siaga dan over protective tentunya. Apapun yang Elle lakukan selalu dalam pantauan Arjuna karena itu semua demi keselamatan Elle dan juga calon anak pertama mereka. Arjuna sekarang pun lebih sering pulang awal dari kantor dan lebih banyak meluangkan waktunya untuk sang istri, dan tak pernah ketinggalan untuk ikut melihat perkembangan calon anaknya ketika sudah waktunya Elle memeriksakan kandungannya tiap bulan.

Waktu begitu cepat berlalu hingga kini kandungan Elle sudah memasuki bulan ke 7. Elle sudah mengambil cuti kuliah panjang dan Arjuna juga semakin siaga dalam menjaga Elle. Selama kehamilan Elle yang pertama ia tidak begitu merasakan mual yang hebat seperti yang di rasakan calon ibu biasanya, hanya waktu trisemester pertama saja dan itupun juga dalam tahap wajar. Ngidam pun Elle cenderung tidak rewel, hanya waktu itu saat usia kandungan Elle menginjak 4 bulan ia menginginkan Ayam Betutu yang ada di Bali dan ingin makan langsung disana yang membuat Arjuna menolaknya.

Bukan apa - apa, menurut yang pernah ia baca di artikel ibu hamil tidak di perbolehkan naik pesawat jika usia kandungannya masih muda karena masih rentan keguguran hingga membuat Elle sampai mogok bicara dengan Arjuna sampai 2 hari waktu itu karena suaminya yang tidak mau menuruti keinginannya. Tapi syukurlah berkat bujuk rayuan yang Arjuna keluarkan akhirnya istrinya itu mau berbicara lagi dengannya dan Elle pun bersedia makan Ayam Betutu yang ada di restoran Jakarta.

Saat ini Elle tengah duduk menyandarkan tubuhnya di atas ranjang di dalam pelukan suaminya sambil menonton tv layar datar berukuran 32 inchi yang tertempel di dinding kamar. Elle sedang fokus pada acara yang sedang di tayangkan sedangkan Arjuna sibuk mengelus perut buncit Elle dengan satu tangannya dan yang lain merangkul istrinya sambil memberikan kecupan di dahinya. Elle tidak protes sama sekali dengan apa yang suaminya lakukan karena justru itu membuatnya nyaman.

"Mas?" panggil Elle tanpa mengalihkan padangannya dari televisi.

"Hm?" Arjuna menghirup rambut Elle yang beraroma strawberry dalam - dalam.

"Kira - kira anak kita cowok apa cewek ya Mas? Kenapa setiap kali kita USG dia nggak mau nunjukin ke kita?" ucap Elle sambil tangannya mengusap - usap perutnya yang buncit.

Gara - Gara Bakso I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang