You Hurt Me!

PROLOG

Rily Syafira Almeera adalah anak perempuan dari seorang CEO di perusahaan ternama Indonesia. Rily panggilannya.

Rily memiliki tinggi badan 155 centimeter, kulit seputih susu yang terawat dengan baik, rambut cokelat gelap sebahu, serta lesung di pipi kanannya. Selain dikenal sebagai gadis cantik dan juga ramah, Rily sering dijuluki gadis kecil atau anak SD karena memiliki tinggi badan yang pendek dan bentuk tubuh yang mungil, serta sifat Rily yang terkadang kekanak-kanakan.

Rily adalah sosok gadis yang ceria, mudah tertawa, dan juga mudah untuk menangis. Ia memiliki hati yang baik, terkadang Rily juga menjadi gadis yang suka menjahili orang-orang disekitarnya. Ia sering sekali menjahili saudara lelakinya yang bernama Raylan Almeera, memiliki selisih umur satu tahun lebih tua dari umur Rily.

Raylan adalah korban nyata dari ulah Rily, seperti mengganti CD game milik Raylan dengan CD yang berisikan lagu-lagu realigi, menukarkan kartu paket internet ponsel milik Raylan dengan kartu paket internet ponsel milik Rily yang sudah habis, menghabiskan snack milik Raylan hingga tandas, ia juga pernah mencukur setengah bulu alis Raylan saat Raylan sedang tertidur pulas tanpa sengaja di kamar tidur Rily.

Rily tidak pernah jatuh cinta, lebih tepatnya, ia belum pernah jatuh cinta pada pesona lelaki manapun. Oleh karena itu, Rily tidak sabar menjadi siswi SMA, dan mengenakan seragam putih abu-abu di tubuh mungilnya. Selain itu, jika Rily sudah menjadi siswi SMA, ia ingin memiliki kekasih tampan dan kisah cinta yang romantis seperti novel-novel yang selalu ia baca di perpustakan sekolahnya.

Dan saat Rily sudah menjadi siswi SMA, ia akhirnya merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta kepada sosok lelaki tampan yang memiliki sejuta pesona, membuat Rily langsung terpana pada petemuan pertama mereka. Tetapi siapa yang tahu, bahwa ternyata realita tidak semanis ekspetasi.

Ternyata benar, cinta mengubah segalanya.

Mulanya Rily hanya merasa kagum dengan ketampanan lelaki itu. Semakin lama, perasaan kagum Rily berubah menjadi perasaan ingin memiliki. Rily melakukan berbagai cara agar bisa menarik perhatian sosok lelaki yang dicintainya, tak mengenal kata lelah, pantang menyerah, Rily rela mempertaruhkan nyawanya demi sang cinta pertama. Tetapi takdir berkata lain.

Seperti cuaca, hati juga bisa berubah kapan saja. Perasaan Rily berubah, lelaki tampan dengan sejuta pesona bernama David Genza, adalah sosok lelaki jangkung yang ramah, pintar dengan segudang prestasi, perhatian, dan juga humoris, dan yang jelas cinta pertamanya Rily. Tetapi kini lelaki itu tidak lagi memiliki tempat di hati Rily, digantikan oleh sosok penyusup yang datang diam-diam memasuki ruang hati Rily entah sejak kapan, Rily bahkan tidak menyadari kepada siapa hatinya kini berlabuh.

Dia, Raka Savian Altezza lelaki datar serta dingin bagaikan kutub, berhasil mencuri hati Rily dan mengalihkan semua perhatian Rily yang kini hanya tertuju pada lelaki itu. Mendapatkan perhatian Raka tidak segampang menerbitkan senyum manis di bibir David. Raka adalah sosok lelaki yang misterius, penuh dengan teka-teki, tentu bukan tipikal lelaki yang mudah luluh hanya dengan rayuan atau tipu muslihat andalan gadis-gadis yang menginginkan Raka menjadi milik mereka. Sifat Raka jelas bertolak belakang dengan Rily, mereka tidak sefrekuensi. Tetapi Rily tidak peduli akan itu, ia merasa tertarik dan tertantang untuk meluluhkan hati sang kutub.

Rily terjebak di sebuah permainan hati yang ia ciptakan sendiri, setelah ia mendapatkan perhatian dari Raka yang bukan sesuatu perihal mudah. David kembali hadir dalam kisah cintanya, menyatakan sebuah perasaan yang membuat Rily goyah dengan pilihannya.

Akankah ia tetap memperjuangkan tantangan memenangkan hati Raka? Atau menerima perasaan David sang cinta pertamanya?

Kedua lelaki itu sama-sama membuatnya jatuh cinta, David dengan senyum hangatnya, lalu Raka dengan wajah datarnya.

Kisah cinta Rily yang sebenarnya baru saja dimulai, ketika seorang tokoh bernama Aleta Shaenette datang ditengah-tengah kisah cinta Rily yang mulai membaik. Kehadiran Aleta di dalam kisah cinta Rily adalah sebuah malapetaka.

Rily sangat takut, ia takut jika pilihannya salah. Ia tidak ingin kalah dalam sebuah permainan atau kisah cerita dimana ia adalah tokoh utamanya. Seperti film yang Rily tonton saat masih duduk di bangku sekolah pertama, film itu berakhir dengan sad ending.