"Ha! How you like that?!"Rily menghela napas, menatap Naza yang sedang berjoget-joget tidak jelas.
"You gon' like that, that that that, that, that that that, that!"
Naza menggerak-gerakkan bokongnya ke kanan ke kiri, begitu juga dengan jari telunjuknya yang bergerak seirama.
Rily menyemburkan tawa, masih setia menonton Naza yang berjoget seperti bebek. "Lisa nangis liat fansnya jadi bebek." ucapnya yang tidak di gubris oleh Naza.
"How you like that? Bara bring, bara boom! Boom, boom!" kali ini Naza berjoget bebas, tidak lagi berusaha menirukan dance blackpink yang ia tonton di televisi kamar Rily.
Rily tertawa puas, saat Naza menari balet dan berakhir jatuh dengan posisi yang sangat memalukan di ubin lantai kamar.
Rily melompat kecil dari atas kasur, ia berdiri di hadapan telivisi. Mencabut kabel usb di ponsel Naza yang terhubung dengan televisi, kini memasangkan kabel usb itu ke ponselnya.
"Liat nih, gue kasih contoh, sebagai army yang baik." Rily membusungkan dada, membuat Naza mencebik kesal dan bangkit dari posisinya. Tidak jera, Naza ikut berdiri disamping Rily.
Suara dari televisi terdengar. "Bultaoreune."
Rily dan Naza kompak langsung menghentakkan kaki. "Fire~~ Fire~~ Fire~~ Fire~~"
Mereka berdua bergerak lincah, mengikuti dance BTS yang berputar di televisi.
Awalnya, gerakan Rily masih bagus, bibirnya tetap ikut menyanyikan lirik lagu dengan benar. Sedangkan Naza yang hafal dance di awal lagu, kini sudah berjoget tidak jelas karena sudah tidak hafal dancenya lagi.
"Bultaoreune." teriak Rily dan Naza kompak. Kini mereka bergerak random.
"Eh eo eo!" Naza melompat ke atas kasur, melompat-lompat sekuat tenaga di atas kasur.
"Ssak da bultaewora bow wow wow!" sahut Rily sembari menggerakkan kepalanya ke atas kebawah, ke kanan ke kiri. Rambut sebahunya ikut bergerak kesana-kemari.
"Eh eo eo!" balas Naza kini melempar bantal secara asal.
"Ssak da bultaewora bow wow wow!" Rily mengerakkan tangan random, yang penting joget.
Naza sudah merubah gerakan, kini berjoget menirukan ular kobra dan berputar-putar di atas kasur. Sedangkan Rily menari kuda lumping, ekspresi wajahnya di atur menjadi seram, walau kesannya seperti orang yang sedang menahan boker.
"Errbody say La la la la la!" teriak Rily dengan tangan memegang remot, dijadikan sebagi mic.
"La la la la la!" sahut Naza ketika Rily mengarahkan remot kepadanya.
Tangan kiri Rily yang bebas ia hempas-hempaskan ke atas. "Say La la la la la!"
"La la la la la!" sahut Naza dengan suara cempreng, yang penting heboh.
Karena terlalu mendalami peran fans girl, Rily dan Naza tidak sadar bahwa seseorang mengetuk pintu kamar dari luar sejak tadi.
Naza melepaskan baju, hingga kini hanya tanktop yang menutupi tubuhnya. Ia memutar-mutarkan bajunya ke atas, sudah tidak peduli dengan keringat yang membasahi pelipisnya.
"Soneul deureo sorijilleo Burn It Up!" teriak mereka bersamaan. Rily menari random, Naza masih berputar-putar di atas kasur. "Bultao----"
Ceklek
Pintu kamar Rily terbuka, membuat Rily refleks berhenti bergerak, dan Naza yang berhenti berputar dengan mulut yang sedikit terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Hurt Me!
Teen FictionDi sebuah taman yang tampak tidak terawat, daun-daun kekuningan bunga yang gugur berjatuhan di atas rerumputan hijau yang basah terkena tetesan rintik hujan. Angin bertiup semakin kencang, sosok gadis berambut sebahu itu menangis sengungukan di bawa...