Buat Indaryanni
Kyungso pov
Pada jaman dahulu kala ada sebuah cerita tentang seorang pangeran tampan dengan lidah setajam mata pedang, dia dikutuk oleh seorang penyihir karena telah menolak pernyataan cintanya
"Maaf saja, aku tidak tertarik dengan wanita sepertimu" katanya dengan pandangan merendahkan sambil tersenyum angkuh
"Karena kamu merendahkan aku, akan kubuat hatimu membeku sampai ada seseorang yang rela mengorbankan jiwanya untukmu. Sampai saat itu kamu tidak akan pernah tertarik dengan wanita manapun bahkan kamu akan merasakan sakit luar biasa saat kamu bersentuhan dengan mereka" katanya sambil menangis dihadapan sang pangeran
Semua cerita tidak masuk akal itu kini terjadi padaku, terdengar konyol bukan? Tapi nyatanya saat ini aku mati-matian menghindari makhluk bernama wanita karena setiap kali bersentuhan kulitku pasti langsung memerah dan meninggalkan rasa panas seperti terbakar.
"Kyungsoo kamu satu kelompok dengan Jihyo" kata dosen bahasa inggris yang bernama bu Hein
Sial kenapa harus sekelompok dengan wanita, kenapa juga harus dengan dia? Batinku sambil merotasikan mataku setelah melihat kearah gadis paling berisik dikelasku itu
Akhirnya bel pulang sekolah membuat sebagian dari kami langsung membubarkan diri. Dia langsung menautkan tangannya padaku membuatku menatap tajam kearahnya sampai aku sadar kalau ada yang berbeda, apa mungkin hanya perasaanku saja? Saat ini tidak terjadi apa-apa padaku bahkan reaksi yang biasanya menyiksa itu tidak terjadi. Aku menatapnya lekat sampai kemudian dia berkata
"Apa?"
"Hah?"
"Kenapa melihatku seperti itu? Ada yang salah?"
"Tidak ada"
"Kyungsoo yah, aku pulang dulu ya oppaku sudah menjemputku" katanya setelah melihat kearah layar ponselnya
"Hmm, iya. Kita bagi dulu bukunya" kali ini aku dengan sengaja menyentuh jarinya saat aku menyerahkan bukuku padanya. Tak lama dia meningalkan aku sendiri mematung melihat punggungnya.
*****
Hari itu hujan deras mengguyur bumi membuatku jadi malas membuka mataku apalagi aku sedang duduk dibagian paling belakang ruang kelasku, kurasakan tangan seseorang menyentuhku dan bisa aku pastikan kalau dia adalah Seulgi teman kecilku yang kini tengah membangunkan aku dari mimpi indahku. Lagi-lagi kulitku langsung memerah dan rasa terbakar itu kembali menyengat kulit putihku
"Kyungsoo yah, apa kamu tidak ada niat untuk memberitahu orang tuamu kalau kamu..."
"Sudah" potongku
"Lalu mereka sudah membawamu ke dokter?"
"Iya"
"Apa kata dokter?"
"Tidak ada, mereka bahkan bilang kalau aku cuma mengada-ada"
Dia memajukan mulutnya dihadapanku, jujur saat ini aku ingin sekali menciumnya tapi apalah daya bahkan menyentuhnya saja aku tak bisa. Andai saja aku bisa menukar takdirku, aku ingin kamu yang berada diposisi Jihyo kemudian menikah denganku. Aku tak bisa berhenti tersenyum membayangkan kalau saja hal seperti itu bisa terjadi.
"Kyungsoo yah, kamu kenapa?"
Jihyo membuyarkan lamunanku dalam sekejap, kali ini dia datang mendekat kearahku
"Kyungsoo yah, nanti jangan lupa sepulang kuliah kita kerjakan lagi tugas kemarin"
"Hmm" kataku acuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jihyo (Short Story) vol 2
Short StoryREQUEST CLOSED masih kumpulan cerita pendek Park Jihyo. Peraturan berubah di vol 2 ini max cuma 3 part aja. SLOW UPDATE!!! Note: yang kukasih tanda + atau * berarti ada adegan dewasa, jadi kalo gak suka kalian bisa skip bacanya dan jangan bilang aku...