Minho pov
Aku terbangun karena suara ketukan keras didepan kamarku
"Apa? Ini masih pagi, kenapa..."
"Minho ya, apa artinya kalau seorang pria menghubungi mantannya?" tiba-tiba saja dia bertanya padaku dengan senyuman bodoh diwajahnya
"Artinya dia pria bodoh"
"Hya!!" dia langsung memukulku yang masih setengah tersadar
Aku langsung mendorong tubuhnya keluar dari kamarku
"Mengganggu saja!"
Hingga akhirnya aku tersadar kalau aku hanya memakai celana dalam
"Argh!!!"
Aku berteriak histeris sementara dia bahkan terlihat biasa saja saat kami makan siang bersama, gadis bodoh itu bahkan tidak menoleh saat aku menatapnya dengan pandangan marah.
"Hya!!"
"Apa? Sirik saja melihat orang bahagia!!"
Aku langsung pergi meninggalkannya, tapi aku tidak sengaja bertemu lagi dengannya bersama seorang pria tampan yang terlihat angkuh
"Ayo!!"
Dia bahkan menggandeng tangan Jihyoku, aku mengikuti mereka bahkan memesan tiket film yang sama dengan mereka. Berulangkali aku melemparkan popcorn ditanganku kearah Jihyo tapi dia bahkan tidak bergeming karena terlalu asik bersama sang mantan. Entah sejak kapan aku jadi sebodoh ini, mengikuti dia yang bahkan tidak sadar akan perasaanku. Aku akhirnya memutuskan untuk pulang kerumahnya
"Minho ya, kami akan pergi selama seminggu. Jaga Jihyo baik-baik ya!" kata eommanya sambil menyeret koper miliknya keluar rumah
"Iya tenang saja, saya akan menjaganya"
Eommanya melambaikan tangannya dan segera pergi sambil menggandeng tangan appanya.
.
.Aku semakin kesal saat melihat jam dinding, dia bahkan belum pulang saat lewat pukul dua belas malam.
"Kamu dimana?"
Yang aku dengar hanya sebuah teriakan kesal
"Aku membenci oppa!!"
"Dimana kamu?"
Aku segera menyusulnya setelah dia bilang dimana dia berada. Aku melihat seorang pria sedang duduk di sampingnya, aku segera menarik tangannya menjauhi pria paruh baya itu
"Siapa kamu?" pria paruh baya itu bertanya padaku
"Ahjussi, dia pacarku"
"Lain kali jangan biarkan dia pergi minum sendiri!"
"Iya maaf merepotkan anda, terima kasih sudah menjaganya"
Aku membungkuk di hadapannya sebelum akhirnya menggendong gadis menjengkelkan itu diatas punggungku. Beberapa kali aku membenarkan posisi nya diatas punggungku, entah kenapa rasa marahku mereda saat melihat dia menyandarkan kepalanya padaku. Wajahnya yang lucu saat ini membuatku ingin tertawa, aku segera memotret wajah jeleknya dan membiarkan dia tidur beralaskan bahuku selama beberapa menit. Akhirnya dia membuka kedua matanya saat akan muntah, dan sialnya dia muntah diatas bahuku. Aku menggerutu disepanjang jalan pulang, rasanya ingin sekali aku memukul kepalanya.
Kali ini aku menaruhnya didalam bathub miliknya sebelum akhirnya menyemprot tubuhnya. Dia hampir terjatuh dan menarik kemeja yang baru saja aku ganti, aku menahan tanganku sebagai alas kepalanya saat akan terbentur. Aku membeku beberapa detik saat dia menatapku
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jihyo (Short Story) vol 2
Short StoryREQUEST CLOSED masih kumpulan cerita pendek Park Jihyo. Peraturan berubah di vol 2 ini max cuma 3 part aja. SLOW UPDATE!!! Note: yang kukasih tanda + atau * berarti ada adegan dewasa, jadi kalo gak suka kalian bisa skip bacanya dan jangan bilang aku...