Jihyo pov
Ingin rasanya aku mengumpat pada Moonbin pasalnya kali ini yang jadi pengguna jasa ku adalah Chanu
"Bin awas kamu" kataku pelan sambil mengepalkan tanganku membelakangi Chanu yang kini tampak lebih tampan dan dewasa
"Kak, rencananya aku mau liburan ke London sama pacar aku. Bisa kan nemenin kami berlibur?"
"Iya bisa"
Kulihat seorang wanita cantik berambut panjang tengah memeluknya erat
"Kak Chanu, gimana kalau kita nikah disana aja?"
Uhuk!! Aku langsung tersedak minuman ku
"Kalau sudah tidak ada yang dibicarakan aku pamit dulu"
Jujur saja aku lega melihat dia akhirnya bahagia meskipun masih ada perasaan sakit yang tersisa saat melihatnya dengan wanita lain. Tapi masa iya ku jadi obat nyamuk disana?
"Arghhh!! Gara-gara Moonbin nih!!"
************************************
Aku melihatnya dengan pandangan mematikan tapi dia tetap tidak merasa hingga aku menyikut lengannya
"Ih kakak apaan sih, lagi asik main nih" katanya sambil mengangkat stik ps nya
"Kenapa gak bilang kalau Chanu yang jadi klien ku?"
"Kalau aku bilang, kakak pasti gak mau nerima. Lagian lumayan kan bisa jalan-jalan sama mantan pacar?"
"Jalan-jalan kepala mu!! Jadi obat nyamuk iya"
"Disyukuri aja, siapa tahu kakak dapet kenalan bule terus akhirnya nikah disana. Lumayan kan memperbaiki keturunan"
Aku langsung mengunci kepala Moonbin yang mulai bicara seenaknya, mentang-mentang aku tidak setinggi dia
"Asal bukan orang negro aja jodohnya"
Aku langsung memukul kepalanya
"Kak"
"Apa?" aku kembali menoleh kearahnya
"Awas clbk"
"Sialan!!" kali ini aku melempar bantal ditanganku kearahnya
************************************
Hari yang dijanjikan tiba, kami memasuki pesawat bersama hanya saja aku lebih memilih duduk jauh dari mereka. Akhirnya setelah perjalanan yang melelahkan kami sampai juga ditempat tujuan. Mereka tampak bahagia, bahkan mereka tidur sekamar berdua. Berulangkali aku memukul kepalaku saat imajinasi liar mulai merasuki pikiranku. Bodoh, kenapa aku harus se bingung ini sih? Bukannya hal yang biasa saat dua orang yang saling mencintai melakukannya, apalagi suasananya sangat mendukung.
Ku langkahkan kakiku keluar kamar, aku berjalan di pinggiran pantai. Kini langkah kakiku terhenti saat kulihat dia berdiri sambil menatap bulan yang tampak bulat di langit, tak lama dia memutar pandangannya seolah dia tahu saat ini aku sedang melihatnya. Dia mulai melangkahkan kakinya mendekatiku, aku berjalan menjauhinya hingga dia berkata
"Kenapa kakak tiba-tiba pergi begitu saja? Apa kakak se muak itu padaku?"
"Aku..."
"Tapi terima kasih, gara-gara kakak sekarang aku menemukan orang yang aku cinta"
Entah kenapa kata-kata terakhirnya itu terasa begitu menyakitkan untuk kudengar, mataku kembali basah bahkan aku hampir tidak bisa menahan air mataku yang terus mendesak keluar tanpa aku minta.
Aku memencet nomor Moonbin tapi dia tidak kunjung mengangkatnya
"Dasar adek durhaka, pas dia galau aja nyari kakaknya sekarang giliran aku mau curhat dia gak angkat telponnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jihyo (Short Story) vol 2
Short StoryREQUEST CLOSED masih kumpulan cerita pendek Park Jihyo. Peraturan berubah di vol 2 ini max cuma 3 part aja. SLOW UPDATE!!! Note: yang kukasih tanda + atau * berarti ada adegan dewasa, jadi kalo gak suka kalian bisa skip bacanya dan jangan bilang aku...