Jeno pov
Aku melihat pria bernama Jungwoo itu mengangkat tubuh gadis yang sampai sekarang masih berstatus pacarku itu, wajah cantiknya terlihat pucat dan penuh keringat.
"Minggir!" teriak pria itu membuyarkan lamunanku
Kami membawanya kerumah sakit terdekat, kami menunggu diluar sementara dokter memeriksa keadaannya sekarang
"Kamu yang namanya Jeno kan?"
"I...iya"
Buk!!
Dia memukul wajahku telak hingga membuat darah mengalir dari ujung bibirku"Puas kamu merebut dia dariku? Selama ini dia tidak pernah melakukannya bersama pria lain selain aku tapi sekarang dia bahkan tidak mau tersenyum saat disampingku, yang dia sebut hanya namamu dalam tidurnya"
Aku masih berdiri mematung merutuki tindakan bodohku
"Aku mau pulang, terserah kamu melakukan apa dengannya. Dia sudah tidak lagi menarik buatku"
Aku langsung memegang pundaknya, memutar tubuhnya dan memukulnya keras
"Jangan pernah bicara seolah dia adalah sebuah barang yang sudah bosan kamu mainkan"
Dia hampir saja kembali memukulku kalau saja dokter tidak keluar dari ruangan tempat kakak Jihyo dirawat.
"Keluarga pasien Jihyo"
Kami berdua berjalan mendekati dokter itu
"Pasien dalam kondisi stabil hanya terlalu banyak tekanan tidak baik untuk kesehatannya"
Dia masuk mendahuluiku kedalam kamar kak Jihyo sementara aku menunggu diluar hingga akhirnya beberapa menit kemudian pria itu keluar dengan senyum menyebalkan menghiasi wajahnya dan meninggalkanku begitu saja. Kali ini kuberanikan diriku memasuki kamar dimana dia terbaring sambil menutup matanya
"Kak...maaf gara-gara aku kakak..."
"Jeno, apa yang kamu lakukan disini? Pulanglah, sudah malam"
"Kenapa mengusirku, kakak tidak ingin bertemu denganku?"
"Aku capek mau tidur" kali ini dia membelakangiku yang duduk disebuah kursi tak jauh dari ranjangnya
"Aku masih sayang kakak, masih cinta...bisa kita baikan?"
Aku hanya bisa melihat bahunya yang kini bergerak naik turun, aku tahu saat ini dia pasti sedang menangis
"Maaf aku menyuruh kakak sepupuku untuk berpura-pura sedang melakukannya denganku, maaf sudah menyakitimu dengan mencium gadis lain dihadapanmu"
Suara tangisnya semakin terdengar tapi kurasa dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Kakak boleh membenciku, memukulku tapi jangan jauh-jauh lagi dariku"
Akhirnya aku meletakkan kepalaku pada tepi ranjangnya dan teridur disana setelah dia berhenti menangis. Aku terbangun saat sinar matahari masuk dan menyinari wajahku, kulihat dia masih tertidur. Aku mencium pipinya lembut
"Kak..."
Dia mulai bangun membuat kepala kami saling beradu dan meninggalkan bekas merah pada dahi kami
"Kenapa masih disini? Bukannya aku sudah menyuruhmu pulang"
"Aku gak akan semudah itu pergi, meskipun kakak mengusirku"
"Jeno, kamu gak pantas dapetin cewek seperti aku. Mulai sekarang kita putus, kamu bebas macarin cewek manapun yang kamu mau"
Aku masih diam mendengarkan kata-katanya sampai dia benar-benar berhenti bicara
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jihyo (Short Story) vol 2
Short StoryREQUEST CLOSED masih kumpulan cerita pendek Park Jihyo. Peraturan berubah di vol 2 ini max cuma 3 part aja. SLOW UPDATE!!! Note: yang kukasih tanda + atau * berarti ada adegan dewasa, jadi kalo gak suka kalian bisa skip bacanya dan jangan bilang aku...