Park Jihyo (Short Story) vol 2

"my boyfriend" part 2

Sebelumnya sudah kuingetin ya, ini cerita nc jadi yg gak suka gak usah baca.

Satu lagi, kalo kalian follower akun bauruntach bisa gak kalian follow dia lagi di akun xtwxxt akun lamanya diblokir karena ada yang lapor, makasih...

Jihyo pov

Sudah sebulan ini dia mendiamkan aku, aku tahu kalau aku sudah membuatnya kecewa. Kulihat kali ini dia mencium gadis cantik lainnya dihadapanku dan aku hanya bisa memalingkan wajahku saat aku tak sengaja bertemu pandang dengannya. Aku ingat betul saat kami pertama kali melakukannya dirumahku, wajah polosnya itu membuatku tidak bisa melupakannya begitu saja

"Jeno, bisa mampir kerumah gak hari ini?"

"Aku..."

"Gak ada orang dirumah"

Dan dengan polosnya dia mengiyakan ajakanku, kalian tahu apa yang sedang kami lakukan dirumahku? Kebetulan orangtuaku sedang berlibur jadi aku mengajaknya masuk kedalam kamarku, disana kami melihat video...kalian tahu lah, bahkan aku sampai berkeringat melihatnya.

"Kak, kakak suka lihat yang seperti itu?"

"Iya, kenapa? Mau praktek denganku?" kataku bercanda tapi jawabannya membuatku terngangga tak percaya

"Kakak mau mengajariku?"

Sekarang aku tersenyum nakal saat melihat dia sedang bertelanjang dada sambil berbaring diatas ranjang, aku langsung menindihnya dan menciumnya tapi dia hanya diam saja sambil berulangkali mengerjapkan matanya

"Tidak asik, bahkan Jungwoo lebih jago melakukan pemanasan dari pada kamu"

"Memangnya aku harus bagaimana?"

"Tindih aku"

"Hah?"

"Sudah tindih saja"

Kali ini aku meraba tubuhnya sampai dia mengigit bibir bawahnya menahan suara desahan yang hampir saja keluar, aku kembali menghisap telinganya memberikan rangsangan yang bisa membuatnya menggila. Kali ini aku membalikkan posisi tubuhku

"Kak, apa tidak sakit?" katanya dengan wajah polos seolah dia khawatir aku akan terluka karenanya

"Ti..dak.." kataku sambil mengatur nafasku karena merasa aku hampir kalah

"Kak...ak..u..." kali ini dia meremas sprei milikku erat

Langsung saja ku mempercepat hentakan tubuhku hingga kami sama-sama tak berdaya setelah mengeluarkan sesuatu yang membuat tubuh kami menggila, kami masih dalam posisi saling tindih saat Momo berteriak diluar kamarku

"Hyo, buka pintunya aku bawa pizza!" katanya sambil menggedor pintu kamarku

Buru-buru kuberikan baju dan celana miliknya

"Cepat pakai" bisikku pelan

Aku sengaja tidak menjawab panggila Momo agar kami tidak ketahuan telah melakukan hal mesum didalam kamar. Kali ini aku memakai bajuku lagi dihadapannya dan segera merapikan rambutnya yang terlihat berantakan

"Kak" kali ini dia menahan tanganku

"Apa?"

"Aku sayang kakak"

Entah kenapa kata-kata murahan yang keluar dari mulutnya itu membuatku sedikit terharu. Momo langsung melihat kearah kami berdua saat aku membuka pintunya

"Apa!"

"Jangan bilang kalian sudah melakukannya"

Kali ini wajah Jeno memerah mendengar kata-katanya