Jihyo pov
Dia masih tidak mau melepaskan tanganku bahkan setelah hampir setengah jam
"Oppa lepaskan tanganku, sakit..."
Dia baru melepaskan genggamannya masih sambil menatapku lekat
"Kenapa sih kamu mau jadi selingkuhan Taeyong tapi tidak mau jadi selingkuhanku?" lagi-lagi aku memukul kepalanya karena mendengar kata-katanya
"Hya, aku serius!"
"Serius apanya? Pikirin tuh Mina!" raut wajahnya berubah seketika
"Sebenarnya aku sudah putus"
"Jangan bercanda, aku doakan putus beneran loh"
Dia tertawa samar, jangan-jangan ini alasan dia menggila sampai membuat masalah beberapa bulan ini
"Kapan putusnya?"
"Apa aku ini terlalu sulit untuk ditangani?" dia sama sekali tidak menjawab pertanyaanku dan malah bermonolog sendiri
"Iya, pantas saja dia memutuskanmu habisnya oppa selalu saja bermulut manis pada semua gadis. Ingat korbanmu tahun lalu, wakil ketua klub dance Momo?"
Dia hanya tersenyum manis dihadapanku
"Ayo, aku antar ke ruang kesehatan" kali ini dia mulai berdiri dan menarik tanganku lembut
Sejenak aku benar-benar membeku melihatnya, sebenarnya hubunganku dengan Taeyong oppa tidak lebih dari adik-kakak. Aku memang menyimpan perasaan padanya tapi aku rasa dia hanya menganggapku seperti seorang adik, karena itu kami sering tanpa canggung bercanda didepan umum. Soonyoung oppa menghentikan langkahnya saat melihat Jennie dan Taeyong oppa
"Dasar wanita murahan, berani-beraninya dia mengakui pacar orang sebagai pacarnya" katanya menyindirku
"Dia pacarku"
Kali ini aku terbelalak tidak percaya dengan kata-kata yang keluar dari mulut Soonyoung oppa
"Hah, jangan bercanda!"
"Sebenarnya aku yang menyuruhnya membantu Taeyong mengusir gadis yang mengejarnya karena aku tahu akan terjadi keributan kalau kamu yang menanganinya. Apa kamu segitu tidak percayanya kalau kami pacaran?" kali ini Soonyoung oppa mencium lembut tanganku
"Kamu bercanda ya! Kalau sekedar cium tangan siapapun bisa melakukannya" katanya sambil tersenyum mengejek
Kali ini Soonyoung oppa menatapku dengan pandangan tak biasa, dia mulai merapikan rambutku yang menutupi wajahku sambil berbisik pelan ditelingaku
"Hyo, aku mencintaimu"
Kata-kata itu sukses membuat jantungku semakin berdegub kencang sebelum akhirnya dia menciumku dan melumat bibirku lembut dihadapan mereka berdua. Aku bahkan melihat Taeyong oppa pergi meninggalkan kami dengan wajah marah
"Bagaimana, oke kan actingku?"
Aku ingin sekali memukul kepalanya tapi aku sekarang bahkan tidak punya tenaga untuk melakukannya. Aku terdiam beberapa saat sambil memegangi jantungku yang rasanya mau keluar, sedangkan dia hanya tersenyum tanpa dosa seolah tidak terjadi apa-apa. Sekarang dia sedang mengoleskan krim diwajahku yang terluka sambil sesekali meniupnya, pantas saja banyak sekali gadis yang salah paham padanya.
"Apa?"
"Tidak" kataku sambil menggelengkan kepala
"Jangan dekati Taeyong lagi, aku tidak mau kamu terluka"
"Iya"
Bodoh, kenapa aku menjawab iya padahal kan itu bukan urusannya
"Kalau wajahmu sampai terluka lagi, aku benar-benar akan menguncimu dirumah dan tidak akan membiarkanmu pergi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jihyo (Short Story) vol 2
Short StoryREQUEST CLOSED masih kumpulan cerita pendek Park Jihyo. Peraturan berubah di vol 2 ini max cuma 3 part aja. SLOW UPDATE!!! Note: yang kukasih tanda + atau * berarti ada adegan dewasa, jadi kalo gak suka kalian bisa skip bacanya dan jangan bilang aku...