Jihyo pov
Aku benar-benar tidak percaya dengan yang dilakukannya sekarang, dia membersihkan sisa saus dibibirku dengan bibirnya. Tahu-tahu aku sudah berada dalam dipangkuannya, dia melihatku mulai memejamkan mata dan bertanya
"Bagaimana rasanya?"
Kemudian tangannya mulai masuk kedalam kemejaku dan mulai menjelajah tak tentu arah
"Op..pa..." aku berusaha bertahan dari serangannya yang semakin menggodaku
Setelah itu hening tak terdengar suara apapun karena eommaku langsung pergi dan menutup pintu rumah begitu tahu kami akan melakukan sesuatu. Jihyo bodoh, kenapa bisa sampai lupa mengunci pintu depan. Sekarang bagaimana aku akan menghadapi eomma? Ahhhh, malunya....
Aku mengunci pintu kamarku, aku jadi takut kalau-kalau aku akan menyerahkan harga diriku pada oppa yang kamarnya ada disampingku. Pantas saja banyak wanita yang datang padanya. Hish, aku ini memikirkan apa sih! Aku sudah mencoba memejamkan mataku tapi tidak bisa juga, aku ini kenapa lagi?
Aku mengendap-endap keluar dari dalam kamarku, dan lagi-lagi saat aku merasa aman dia berdiri tepat didepanku dengan tatapan matanya yang menggoda. Aku langsung menutup mataku dan kembali berjalan menuju kamarku
"Awas!" katanya sambil menempelkan tangannya diatas dahiku
Aku membuka mataku sekilas kemudian kembali menutupnya
"Pegang tanganku, aku antar kamu ke kamarmu" kali ini dia memegang tanganku dan menaruhnya diatas telapak tangannya
Dia menuntunku memasuki kamarku dan mendudukkanku diatas ranjang
"Memangnya kamu mau apa keluar kamar?"
"Aku haus" jawabku masih sambil menutup mataku dan meraba dimana aku meletakkan selimutku
Dia menutupi tubuhku dengan selimut kemudian menutup pintu kamarku, tak lama dia kembali dengan satu gelas besar air ditangannya
"Tenang saja, aku tidak akan melakukannya kalau kamu tidak menyukainya"
"Oppa, boleh aku tanya sesuatu?"
"Hmm" sekarang dia duduk diatas ranjangku
"Apa kamu menyukaiku?"
"Entahlah, kenapa menanyakan hal itu? Apa penting aku punya perasaan atau tidak selama kita sama-sama bisa saling memuaskan?"
"Kenapa melakukan hal seperti itu pada sembarang orang? Apa oppa hanya menginginkan tubuhku sama seperti wanita yang sudah oppa tiduri selama ini? Sudahlah, aku mau tidur. Tinggalkan aku..."
Ada rasa sedih dalam hatiku, kalau dia hanya menginginkan tubuhku lalu apa bedanya aku dengan wanita lain yang selama ini dia permainkan. Andai saja aku bisa benar-benar menjadi seorang wanita yang berharga untuknya...
Karena terlalu penasaran akhirnya aku mencari cara agar aku bisa mengetahui apa aku ini berharga dimatanya.
Cara pertama adalah memastikan apakah dia punya rasa padaku
"Jaehyun ah, bisa jemput aku hari ini tidak ada yang mengantarku" kataku dengan keras agar dia mendengarkan percakapanku barusan
"Mau berangkat? Ayo, aku antar"
"Tidak usah, aku akan berangkat bersama Jaehyun saja"
Kalian tahu apa yang terjadi sebenarnya? Aku berangkat naik bus ke tempat kuliah karena Jaehyun berangkat bersama Mina.
Cara kedua adalah memastikan apakah dia cemburu atau tidak
"Jaehyun ah bagaimana kalau besok kita nonton bersama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jihyo (Short Story) vol 2
Short StoryREQUEST CLOSED masih kumpulan cerita pendek Park Jihyo. Peraturan berubah di vol 2 ini max cuma 3 part aja. SLOW UPDATE!!! Note: yang kukasih tanda + atau * berarti ada adegan dewasa, jadi kalo gak suka kalian bisa skip bacanya dan jangan bilang aku...