"heart" Last part

548 59 0
                                    

Jihyo pov

"Mirae maafkan aku!" aku hampir berteriak saat kulihat dia hampir tidak bisa membuka matanya

Gara-gara aku mencium Mark dan membuatnya marah, dia langsung berlari menyebrang jalan tanpa melihat sekitar hingga sebuah mobil menabraknya

"Mark, aku harus bagaimana?" aku yang kehabisan tenaga mendudukkan diriku didepan pintu rumah sakit sambil menangisinya

Mark memelukku erat, entahlah mungkin juga saat itu aku sudah mulai menyukai dia hanya saja aku tidak pernah yakin dengan perasaanku. Kali ini kuberanikan diri untuk masuk kedalam kamar tempat dia dirawat

"Mirae maaf...tidak seharusnya aku mencium dia dihadapanmu lagipula aku juga sudah bilang kalau aku..."

"Unnie, ambillah jantungku...aku ingin sekali dia mencintaiku sama seperti dia mencintaimu. Bilang pada mereka untuk memindahkan jantungku kalau aku sudah..."

Pip.....

"Mirae, bangun Mirae!! Jangan tinggalkan aku seperti ini"

Mark memanggil dokter dan mengatakan pesan terakhir Mirae pada mereka, saat itu juga mereka mencangkok jantung Mirae padaku setelah dia tiada.

*****

Hari berjalan seperti biasanya hanya saja ada yang terlihat aneh apalagi saat kulihat beberapa mahasiswi mulai menatapku

"Hyo, kamu sudah dengar gosip terbaru belum ditempat kuliah?"

"Gosip apa?"

Kenapa perasaanku jadi tidak enak ya?

"Apa benar Mark dan kamu melakukannya saat Lucas menelponmu?"

Rasanya aku ingin tertawa saat ini juga

"Iya, kenapa?"

"Hya, kamu sudah gila ya!"

"Paling lama sebulan lagi eommanya akan menyuruh kami menikah"

"Serius kamu Hyo?"

"Iya lah"

Kali ini ku sengaja berjalan menuju kelas pacarku yang tak bisa berhenti tertawa karena ulahnya

"Mark ikut aku"

"Noona~" saat ini dia dengan sengaja mencium leherku dari belakang setelah berkata manja

"Hya!"

"Apa kubilang, kita menikah saja aku sudah tidak tahan"

Kali ini aku benar-benar memukul kepalanya berulangkali hingga dia meringis kesakitan

"Tanggung jawab! Gara-gara kamu...hish, menyebalkan!"

"Akhirnya aku menang" bisiknya sambil tersenyum lebar

Dan gara-gara ulahnya sekarang eomma kami dipanggil untuk menemui dekan, sekarang mereka menginterogasi kami berdua

"Benar kalian melakukannya?"

"Tidak, dia hanya bercanda saja waktu mengatakannya pada temanku"

"Iya, eomma akan menikahkan kami kan?"

"Hya!!"

"Noona sudah mengaku saja, kita juga pernah hampir melakukannya kan dirumah saat eommaku akan pergi keluar kota"

Mati kamu Mark kalau kita pulang kerumah!

Dia masih saja tertawa lebar merasa dirinya menang karena berhasil membuatku kehilangan kata-kata. Eomma membelalakkan matanya tidak percaya mendengar kata-kata Mark

Park Jihyo (Short Story) vol 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang