Mark pov
Aku sering cemburu setiap kali melihat ada banyak pria mendekatinya apalagi yang namanya Lucas itu, biasanya dia tidak segan untuk menyentuh tubuh pacarku
"Noona"
"Hah, apa?"
"Geser"
Aku sengaja mengeser posisi duduknya hingga Lucas tidak bisa menyentuh tangannya yang kini ada diatas meja. Aku menatap tajam kearah pemuda mesum itu
"Hya, hentikan!" kata noonaku sambil menutupkan telapak tangannya diatas kedua mataku
"Ayo pulang"
"Iya sebentar lagi"
Dia mulai menutup bukunya ketika melihat wajah cemberutku, dia langsung mengandeng tanganku dan menarikku menjauh dari kumpulan adik kelasnya itu
"Noona bisa tidak kamu tidak dekat-dekat yang namanya Lucas itu"
"Memangnya kenapa?"
"Dia sering sekali menyentuhmu"
"Hya, kamu terlalu curiga. Dia cuma menganggap aku sebagai noonanya"
"Tidak boleh!"
"Kamu ini kenapa sih? Aku benar-benar..."
"Noona suka padanya?"
"Hya kenapa malah menuduhku suka padanya..."
Aku meninggalkan dia sendiri, saat ini aku perlu menenangkan diriku. Aku memakan kue berbahan buah untuk menaikkan moodku yang sedang menurun jauh. Dan tahukah kalian saat aku kembali, aku malah melihat dia dan Lucas sedang meletakkan kepalanya diatas pangkuan noonaku
"Jadi begini kelakuan noona!"
"Mark, tunggu!" dia mengejarku dan menahan tanganku
"Dia habis dipukul orang makanya kubaringan kepalanya diatas pangkuanku"
"Sampai kapan noona akan begini? Bagaimana kalau aku melakukan hal yang sama dengan dia?"
"Sebaiknya kita introspeksi diri masing-masing. Kalau seminggu lagi kita masih bertengkar lebih baik kita break sementara waktu"
Aku tidak percaya dengan apa yang dia katakan padaku, break dia bilang?
*****
Aku mencoba membalasnya dengan melakukan hal yang sama dengan yang Lucas lakukan padanya. Dia mulai melihat kearahku dengan pandangan marah, dia mempercepat langkahnya tapi aku tidak mengejarnya. Sekarang adik kelasnya yang bernama Lucas itu kini tengah memeluk tubuhnya erat sambil sesekali mencium rambut noonaku.
"Jihyo kemana?" eommaku bertanya padaku saat dia merasa tidak pernah melihat Jihyo noona akhir-akhir ini
"Tidak tahu, telpon saja dia, jangan tanya padaku"
"Kamu bertengkar dengan menantu eomma ya? Telpon dia!"
"Tidak mau!"
"Hya, bukannya kamu bilang kamu menyukainya dan ingin menikah dengannya!"
Aku tidak mau mendengarkan pembicaraan eommaku sampai dia berteriak
"Hya, lihat itu Jihyo! Dia diantar pria ganteng. Kalian putus?"
Aku melanjutkan langkahku, membuka pintu kamar dan mulai membaringkan diriku. Noona...kenapa kamu tidak akan menelponku?
Jihyo pov
Kami sedang bertengkar, disaat seperti ini aku jadi merindukan Mirae. Kalau saja mereka berdua berpacaran pasti mereka lebih akur dan bahagia. Kulihat nama Lucas lagi-lagi terpampang di layar ponselku, aku mematikan layarnya dan mulai memejamkan mataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jihyo (Short Story) vol 2
Short StoryREQUEST CLOSED masih kumpulan cerita pendek Park Jihyo. Peraturan berubah di vol 2 ini max cuma 3 part aja. SLOW UPDATE!!! Note: yang kukasih tanda + atau * berarti ada adegan dewasa, jadi kalo gak suka kalian bisa skip bacanya dan jangan bilang aku...