what is Love (1)

3.4K 130 20
                                    

*sibuk nguli, ide tersendat, ngalong terus, dan skrg malah kangen sendiri ama juna desyca*

Ada satu ketika, si cuek, pasif, ambisius juna berada di titik terendah dari kepercayaan dirinya. Untung ada leader kebapakan, bejo. Btw happy late birthday omma suho, thanks for being guardian angel of babies exo.
_____________________________________

Juna membolak balik buku dihadapannya, pikirannya sulit berkonsentrasi. Bukan karena soal-soal fisika dihadapannya, melainkan sesosok perempuan yang mencuri perhatiannya.
"Mas juna, mikirin apa hayo?", bejo keluar dari kamar mandi.
Juna diam. ".... jo, lu pernah ga suka sama perempuan?"

Bejo tersentak, 'tumben mas juna tanya tentang perempuan!'.
"Hm... yah. Pernah si mas, tapi sekedar suka", "kenapa mas?"

"Menurut lu.. desyca itu..", juna ragu untuk bertanya.
"Dek desyca.. kenapa mas?", bejo mencoba menerka arah pembicaraan.
"Dia...., suka cowok seperti apa ya?"

Bejo kaget, "wah... bejo kurang faham kalau soal itu... soalnya mas tau sendiri, anaknya ga peka gitu"

"Reihan aja sampai nangis ditolak ya", juna menerawang. "Apalagi gue...", juna berbisik.

"Apa mas juna?" Bejo tidak mendengarnya.
Juna menghela nafas, "inilah kenapa gue malas berkutat dengan manusia"
"Hah?", bejo nyengir, 'emang selama ini dianggap apa?'
"Emang kenapa dengan desyca mas? Bikin ribut lagi?", bejo mengeringkan rambutnya, lalu duduk disamping juna.

"Jo, lu ingat ga para siswi binusvi yang gabung di klub fisika kelakuannya kayak apa?" Juna menyilangkan lengannya kebelakang kepala, menatap langit-langit kamar hotel.
"Aah, ya gitu mas, bukannya belajar malah tebar pesona", bejo mencoba mengingat. "Katanya pangeran-pangeran binusvi ngumpulnya di tim fisika", bejo terkekeh.

"Pangeran ya?", juna kembali galau.
Bejo heran, 'mas jun, galau gini, tumben'
"Mungkin maksudnya elu, dirga, dan reihan kali", juna menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Bejo menelaah kemana arah pembicaraan sahabatnya yang sangat random ini.
"... termaksud mas juna"
Juna sedikit excited menatap bejo.
"Masak sih?"
"Hehehe, sekian lama mas juna ga sadar ya...", bejo tersenyum, 'aaah, apakah akhirnya mas juna mengalami pubertas?'
"Emang gimana? Yang gue ingat tu cewek-cewek berisik banget, tanya-tanya hal-hal yang udah jelas jawabannya, ngetes apa iseng??!"
"Hee, mas jun, sesuatu yang mas anggap jelas jawabannya itu, bagi mereka adalah hal yang belum tentu mudah", bejo menjelaskan, "mas juna, ga semua orang sepintar dan secerdas mas juna".

Juna menatap bejo, "aah, gitu ya".
"Ga semua orang mas jelasin bisa langsung mengerti maksudnya", bejo berjalan menggantung handuknya.

"Tapi si desyca ngerti tuh apa yang gue jelasin!?", juna masih tidak mengerti.
Bejo kembali menerka apa yang sebenarnya ingin disampaikan juna.
"Yaah, desyca kan pinter mas, walau bilangnya cuma hokki, tapi kalau dia bersungguh-sungguh, bejo yakin dia pasti bisa dapat emas". Bejo mengeluarkan tshirt dari lemarinya dan memakainya, menutupi roti sobeknya.

"Hm... ", juna memprosesnya.
"Mas juna dan desyca kan emang anggota paling malas, hahaha, tapi kalau kalian lebih serius, dirga pasti lewat, hahahaha".
Juna memandang tajam bejo, "gue kagak malas! Gue sibuk membagi waktu ama waifu"
"Eeh, ampun mas jun,", bejo tertawa.
"Nah, kalau mas jun juga sibuk ama waifu juga, makanya ga sadar sama cewek-cewek yang sebenarnya pdkt ama mas jun"
"Ga ada yang seindah loli tsundere kuncir dua jo, menggemaskan, kawai,", pipi juna memerah.
'Mulai deh mesumnya' bejo geleng-geleng.

"Mas juna ingat selly?, temen kita sekelas yang juga tim fisika?"
"Emang ada?!", juna menggaruk kepalanya.
'Hadeeh, mas jun ini', "yang ikut tim fisika juga, yang imut, pakai kacamata"
"Hm... oh, yang suka pake bando merah?"
"Nah, iya.."
"Oh, namanya selly?", juna mengangguk.
'Gubrak!!', "ya ampun mas..., hih, dia itu kan jelas banget naksir mas juna"
"... aaah", juna berusaha mengingat mukanya.
"Ga perduli ah!", juna melengos.
'Ealaah, tadi dia sendiri yang tanya', bejo mengelus dada.
"Mas juna ga mandi?, biar galau nya berkurang..", bejo menyarankan.
"Siapa yang galau!!?", juna protes.
'Sabar jooo, sabar', bejo meringis.
"Yaudah gue mandi deh", juna berjalan menuju kamar mandi.

304's Romance Of Juna DesycaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang