What If ... (1)

3.3K 132 43
                                    

Dirga memegang erat tangan desyca.
"Des...., kurasa mas juna tidak bermaksud seperti itu.."
Desyca meneteskan air matanya, matanya menatap nanar ke lautan, tapi dirga tau siapa yang ada didalam mata desyca.

'Mungkin ini juga salahku..', dirga mengutuk dirinya, menghapus air mata dari pipi desyca.
'Aku yang ga mampu menahan perasaan ini', dirga mengutuk perasaannya.

"Mas juna egois!", "apa salahnya dedes berteman dengan teman-temanmu"

Mereka duduk di pinggir pantai, memandang ombak yang bergulung. Dirga menatap desyca sendu, 'aku mungkin bersalah menatapmu seperti ini, bahkan saat sedih kau tampak cantik'.

"Mungkin ini salahku des...". Dirga ingin menjelaskan.
"Mas juna egois banget", desyca meneteskan air matanya.
Dirga tak kuasa, berbisik
"Aku cinta ka-"

"Tapi Dedes cinta ma mas juna", desyca putus asa memotong tanpa mendengar pengakuan dirga.

Dirga menelan ludahnya. Kata-kata nya hanyut tergulung ombak.

Words that became a secret before I said them
That’s why I wasn’t for you

____________________________________

Setelah dua tahun juna dan desyca di amerika, akhirnya ex tim osn fisika sepakat untuk reuni di..... korea!.

Bejo dan reihan yang sudah datang duluan menjemput juna dan desyca yang menyusul.

"Mas junaaa!!!", reihan melambaikan tangannya.
"Reihaaan" desyca berlari meninggalkan juna yang repot membawa koper-koper dan tas-tas desyca.
Bejo menghampiri juna, "bejo bantuin mas".
Juna tersenyum lalu melepas tas-tas desyca yang bergelantungan dilengannya, lalu memeluk bejo erat.
Bejo tertawa,"lama banget ga ketemu mas juna, makin ganteng!"
"Elu juga jo, makin titan aja!", juna tersenyum.

Desyca asik melompat-lompat dengan reihan. "Dirga mana?"
Juna geleng-geleng melihat tingkah desyca.
"Sssttt, dia nunggu di mobil, terlalu riskan kalau dia ikut jemput sampai sini", reihan nyengir lalu memeluk juna.
"Sehat bos?", juna menepuk pundak reihan.
"Sehat mas, mas jun juga makin ganteng, ada yang ngurus sih!!", reihan menggoda.
"Apaan! Yang ada gue yang jadi baby sitter", juna datar.
Bejo dan reihan tertawa mendengarnya, hal yang sudah jelas.

Mereka berjalan menuju mobil bmw suv dengan kaca yang super gelap anti paparazi.
Bejo membantu juna meletakkan barang-barang di bagasi.
"Haaaaiii, mas junaaa", dirga heboh melambai dari tempat duduk kemudi.
"Dirgarooong," desyca menghampiri dari jok belakang lalu mencubit pipi dirga gemaaas.
"Nenek lampiiiiiir, ati-ati lu ma muka idol!!", dirga tertawa., melihat desyca yang langsung duduk dibelakangnya, "waah, udah besar sekarang", dirga sejenak terkesima dengan aura kecantikan desyca.

Juna memasang telinga.
"Eh, ada bojonya dibelakang tuh!", reihan bercanda.
'Sial, gue lupa', dirga dalam hati.
"Banyak amat bawaannya mas", reihan ikut membantu menata barang-barang.
"Tau tu desyca, mau pindah kesini kali", juna melengos.

Desyca terlalu bahagia bisa berkumpul, tidak perduli dengan sindiran juna.
Bejo duduk disebelah dirga yang menyetir, juna duduk di barisan belakang, diantara desyca dan reihan.

"Kapan lagi di supirin sama idol terkenal", reihan heboh.
"Kamu ada waktu kosong dirga?", desyca tersenyum lebar, cantik.
"Hm.. lagi longgar, tapi besok aku mungkin syuting walking man, jadi aku tinggal sebentar", dirga melihat desyca dari kaca.

"Mas bejo, reihan, mas juna, makasih udah disempetin njenguk dirgaaaa", dirga senang.
"Traktir makan enak dong", juna lapar.
"Siaaap, aku udah reservasi vila di deket pantai, kita bisa langsung kesana"

304's Romance Of Juna DesycaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang