Hot Daddy

3K 131 50
                                    

*jangan lupa mampir ke fanfiction eke yang di sebelah ya, 304's fanfiction side stories ft.exo. Cerita tentang kevin/sehun sudah ada disana, masih berkaitan sama juna dkk. Selanjutnya mungkin ada cerita dirga, reihan, bejo, dan..... member exo lainnya*

______________________________________

Bakk! Juna menutup pintu mobil maserati suv super mewah hitam dengan kakinya. Mulutnya menggigit kunci mobil itu.
Hup! Dia memakai tas ransel hitam, warna favoritnya, yang berisi perlengkapan bayi.
Juna mendorong stroller dobel, dimana Arra dan Arka, si bayi-bayi 5 bulan duduk dengan manis.

Cuaca sangat terik di musim panas, juna mengenakan kacamata hitam dan topi hitamnya. Dia berjalan masuk ke kantornya sambil mendorong stroller double seat dan ransel besar di punggung belakang.

"Hufff" juna menghela nafas.
"Kalian siap jadi pusat perhatian nak? Maaf daddy makin populer sejak ada kalian". Juna berkata ke kedua anaknya.

Parkiran memang sepi. Juna mengangguk ke para security yang sudah mengenal siapa juna, dan menyapa si kembar yang sibuk memasukkan apa saja ke mulutnya.

"Arka... arka no! Selimut itu ga enak", juna menarik selimut arka.
"Ck... arra, hei... jangan ikut makan selimut juga", juna menarik selimut arra juga.

"Hari yang sibuk sir?", security tertawa.
"Begitulah..", juna tersenyum melanjutkan perjalanan masuk ke gedung kantor OASIS.
Bos juna yang nyentrik mengijinkan juna membawa anak-anaknya.

Terdapat beberapa lift untuk naik ke atas, juna mengantri, banyak orang yang memandang juna masih terheran-heran.

"Dimana istrinya?"
"Kenapa membawa bayi kerja?"
"Kasihan sekali?"
"Apakah istrinya kembali ke mars?"
"Apa kau tau istrinya seorang astronot?"
"Dia lebih cocok jadi kakak mereka, tampangnya sangat imut"
"Kau yakin itu anaknya?"

Fyuuuuh, juna menghela nafas dengan muka cemberutnya.
'Ngomongin orang sekalian aja pake toa', juna dalam hati.

Ting lift terbuka. Lift itu berukuran besar. Juna mendorong strollernya.
Walaupun badan juna kecil dibanding yang lain, tapi tampang dan aura dinginnya cukup mengintimidatif sekitarnya. Mereka otomatis minggir mempersilahkan salah satu bos mereka masuk.

Biasanya, sebelum juna memiliki 2 malaikat kecilnya, juna selalu naik tangga ke lantai 5. Namun dengan stroller dobel serta tas punggung besarnya, hal itu tentu saja akan menjadi hal yang sangat melelahkan.

"Psst... apa kau tau istrinya di rawat di intensif?"
"Pasti berat untuknya"

Juna tak tahan lagi, dia melihat kebelakang, dengan suara beratnya, "kalian membicarakan istriku hah!!"

Dua orang itu langsung menunduk.
Tak berani melihat tatapan kejam juna.

Juna geleng-geleng. Kedua bayinya tampak mengeluarkan celoteh tak jelas.
"Sorry kids, sorry", juna berbisik.
Juna lalu berbalik lagi menatap tajam kedua orang tadi.

Gleg! Mereka menelan ludah.

Ruang kerja juna berupa ruangan tersendiri dengan separuh dinding kaca.
John sudah menunggu di depan lift lantai divisi kerja juna.

"Helloooo babies", john tersenyum lebar menyapa si bayi.
Arka dan arra tertawa melihat john.
John membuat gerakan seperti mau mencubit pipi mereka.
"Heh!! Cuci tangan!", juna galak.
"Sudah!", john cepat menjawab.
"Angkat tas ku!"
"Ck", john manyun.
"Nih bawa!", juna menyerahkan ranselnya.

Bugg! John tampak keberatan membawanya.
"Kau bawa apa sih? Ruang kerjamu sudah seperti taman bermain!", john mengikuti juna.

Juna diam saja. Sepanjang koridor hanya beberapa orang yang berani menyapa juna, juna membalas dengan senyuman.

304's Romance Of Juna DesycaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang