*edisi banyak umpatan gara-gara.... siapa lagi 😅*
*maaf ya, tolong chapter ini jangan dibaca kuat-kuat, bisa-bisa balik di maki sama orang denger*Desyca menghampiri meja tim osn fisika disusul selly.
Desyca sempat ingin duduk disamping juna, kemudian mengurungkan niatnya.Tamara memanggil selly untuk duduk di sebelahnya, dan mulai berbisik-bisik.
"Nih!", juna melempar jumpernya ke desyca.
"Hm?", desyca bingung.
"Bersih kok! Bisa-bisa kamu ngerepotin 1 tim kalau sakit", juna cuek.Desyca tersenyum dan memakai jumper juna.
"Aku juga kedinginan maas!", dirga manja.
"Peluk bejo tuh, anget!", juna datar lalu fokus ke hp lagi.Desyca melihat selly dan tamara duduk di meja lain.
"Mas bejo, kok mereka ga gabung aja?"
"Mereka gabung gue pulang", dirga cemberut.
"Tauk, malas banget sama cewek binusvi", juna menambahkan, datar, tanpa emosi.
*kejam.
"Garong, mas juna, ga boleh ngomong gitu", desyca protes.Selly dan tamara dengar karena mereka bersebelahan dengan desyca dkk.
Muka tamara tampak bengis mendengar perkataan dirga dan juna.
Selly menunduk sedih dengan perkataan juna.Tamara lalu berdiri dan menghampiri juna dkk, sayang nya dia melampiaskan ke orang yang salah.
"Ini pasti gara-gara elu ya cewek kampungan!", tamara menunjuk desyca yang sedang asik meminum capucinonya.
"Eh?", desyca mengernyitkan alisnya. 'Lagi Pms ya? Coba dedes bawa jamu anti pms', batinnya.
Dirga memutar bola matanya, "cape dee".
Juna tidak dengar sibuk dengan psp.
Bejo dan reihan masih mengamati."Lu sok deket banget ya sama koko dirga, gue laporin ratu kelar idup lu!", tamara penuh amarah. Selly masih menunduk.
"Berisik amat lu jelek!! Kalah ni game gue!!!", bentak juna.
"Hah!", tamara kaget.
"Jangan mentang-mentang lu senior berprestasi ya bisa seenaknya! Bakal gue laporin ke ratu juga" .
"Ratu?, sapa sih jo?", juna serius bertanya ke bejo."Mantannya reihan mas", bejo menjawab, seakan-akan tidak ada apa-apa.
"Ighhhh, jangan sebut-sebut namanya", reihan bergidik.
"Dah selesai ngomong belum lu? Gue mau makan", dirga acuh sambil ngupil.
"Grrrr", tamara semakin geram karena dicuekin. "Heh cebol!! Liat aja ntar!"
"Tamara!!!! Stop!!", selly menarik lengan tamara dari kursinya.Ctak!! Syaraf kontrol diri juna putus mendengar kata 'cebol'.
"Heh topeng monyet! Lu pikir lagi, gue anak emas binusvi, yang bakal dikeluarin tu elu goblok!!!", juna murka.
"Pfffttttt", reihan menahan tawa.
"Kasian monyetnya dimirip-miripin dia", dirga masih asik ngupil.*dua lelaki kejam*
Desyca merasa suasana semakin tidak nyaman. "Mas juna, dirga, sudah... ".
"Diem lu bongsor!", juna memasang wajah seramnya.
"Heee", desyca meringis, "gantengnya ilang lho mas jun kalau marah"Muka juna langsung memerah. "Cih!!"
Tamara semakin tersulut, "heh!! Cewek kampungan! Lu ga usah kegatelan sama pangeran binusvi!! Lu ga pantas duduk bareng mereka!"
"Hm?", desyca kesal, "ya gimana ya? Gue kan tim osn fisika juga, fufufufufufu", percis tawa licik mami nya.
Reihan memberi jempolnya.
"Tamara!! Jangan bikin malu!", selly menarik tangan tamara.
"Elu lagi!! Bisa-bisanya naksir sama si cebol kuntet panda itu!!!", tamara keceplosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
304's Romance Of Juna Desyca
FanfictionSeason 1 COMPLETED :) Cerita ini adalah FANFICTION sekedar memuaskan diri sendiri dan mengobati rasa kangen sama 304th Study Room - Felicia Huang, dan Terinspirasi dari spoilernya @chiralraikono (siapapun dikau, makasih) di comment webtoon. Mencoba...