Between the Light and darkness (4)

2.9K 119 17
                                    

Tadaaaaa.. surprise 40k sudah dilihat, walau chapnya hampir 80, hehehe. Terimakasih semua yang baca.
Btw, selanjutnya saya akan slow update, jadi bacanya pelan-pelan aja, sambil di eja kek anak TK. Okkeh!
______________________________________

Juna mendengus saja.
Gray berbalik dan menyeringai, 'rasakan kau bocah keras kepala, hahahahahhahaha', dalam hati nya.

Dan,
Karena juna sangat 'penurut',
Juna pun mengambil gelas espreso itu dan meminumnya sekali teguk.

_____________________________________

Tuut tuuut tuuut
'Apa gue segitu capeknya sampe ketiduran... tunggu!' juna merasa curiga, tubuhnya terasa lemas.

Ting klontang, suara sendok garpu piring beradu.
Juna membuka matanya, dia melihat kaki desyca, dan.... samar-samar dr.gray berdiri disana.

"Um.. enyak... lapar banget, boleh nambah ga?", juna kenal suara itu. Juna memfokuskan matanya, langsung memandang tajam gray.
"Kau beri aku obat tidur ya sampai aku berhalusinasi!!", juna ketus berkata ke gray yang nyengir menatapnya.

"Yup, aku beri kau obat tidur, tapi kau tidak berhalusinasi saat ini!", gray lalu menunjuk desyca dengan ekspresi matanya.

Alis juna mengernyit lalu berbalik.
Juna masih merasa saat ini sedang berhalusinasi, tenggorokannya kering terasa terbakar.
Dan disana dia melihat, sang dewi dengan rakus memakan bubur.

"Halo mhass, nyummm nyumm!", desyca dengan mulut penuh, duduk ditopang bednya.

Juna diam, hanya memandang desyca, dengan wajah tanpa ekspresi.

10 detik kemudian.
"Makan mas! Enyak! Ammp", desyca kembali memasukkan sesendok penuh bubur kemulutnya.

Juna diam memandang desyca, sesekali melirik ke arah monitor.

10 detik kemudian.
"Juna, kamu baik-baik saja?" Gray khawatir.
"Biar aja meredith, ntar juga gerak!", desyca cuek, "aamp", dia makan lagi.

10 detik kemudian
"Um... des, apa kau yakin suamimu baik-baik saja"
Desyca sedikit menunduk dan melambaikan tangannya didepan juna, "halooo? Mas junaaa, bangun mas, tidur terus!"

Alis juna mulai mengerut, ekspresi yang timbul setelah hampir 1 menit mematung.
"Siapa yang tidur nya ga bangun-bangun hah!!!", juna membentak.

Desyca diam, menghentikan aktifitas makannya, suaminya marah.

"Iih, mas juna.. udah dedes bangunin sejak 12 jam yang lalu...", desyca pelan, ada bubur disudut bibirnya.

Juna dengan gesit langsung mencium bibir desyca yang cemong lalu memeluknya erat dan mencium leher desyca.

"..mmm...", desyca bingung.
"Mas jun udah bangun 5 jam yang lalu, kan dedes kasih minum, mas minum aja, trus tidur lagi"

Juna melepas pelukannya, lalu memandang tajam dr.gray, penuh amarah.
"Gue tidur berapa lama?", bahasa indonesia juna keluar. Dr.gray pura-pura buang muka, sok sibuk dengan papan observasi desyca.
"Meredith... meredith gray, be ra pa la ma a ku ti dur", juna bertanya dengan suara dalam nya (dalam bahasa inggris).

Gray melihat jam tangannya, "hee 30 jam lebih dikit", gray nyengir.
"Lebih dikit?" Juna mengulang dengan suara nya yang berat.
"Umm... yah, hee, lebih 2 jam. Tapi kau bangun 5 jam lalu, kau minum, lalu tidur lagi. Lihat, lingkaran mata mu sudah berkur-", gray nyerocos biar tidak di murkai juna.
"Diam!", juna datar, pandangan matanya tajam. "Kalau aku mati saat tidur gimana?"

Dr.gray nyengir, "akan ku resusitasi, ku letakkan di bed di samping desyca, hee, seperti maumu".

Bersamaan dengan bejo dan alexa yang baru datang dan terdiam karena tahu juna ngamuk. Mereka sudah tahu desyca sudah bangun sejak awal. Meredith memberi kabar ke mereka, sedang juna tertidur tak bisa bangun.

304's Romance Of Juna DesycaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang