Playdate

3.5K 159 25
                                    

Pagi menjelang siang itu.
"Lama nunggunya mas?", desyca tersenyum menuju juna.
Tampak teman-teman kuliah desyca bersorak di belakangnya. "Cieee, dijemput ojek, ganteng tuh ojeknya!"
"Apaan sih kalian", teriak desyca malu-malu.

"Ojek?", juna nyengir. "Kamu beneran ga apa-apa ni naik motor butut?" Juna menyerahkan helm ke desyca
"Engga mas", desyca memakai helmnya.
"Maklum astrea grand, ini punya mbok payem mas pinjem". Juna nyengir. "Mau kemana?"
Hupp. Desyca naik di belakang motor. "Hm, cari tiket yuk, ke mall galaxy aja", desyca mengusulkan.
"Pegangan des!" Juna memencet tombol starter. Suara motor tua itu pun mulai membahana. "Lu yakin ga malu des?", juna tertawa.
"Hehe, enggak, asal ga mogok trus dedes disuruh dorong" desyca tertawa.

Motor sudah menyala tapi juna tidak juna menjalankannya.
"Ada apa mas?" Desyca bingung.
Juna menghadap belakang, "elu belum pegangan, ntar jatuh gimana?", juna khawatir.
"Heee, iya iya", desyca memegang jaket juna.
'Yah, ga dipeluk', suara kecewa dari lubuk hati terdalam arjuna.

"Yaudah yuk cusss berangkat", juna tersenyum lebar.
___________________

Beberapa saat sebelumnya.

"Desyca, ntar jadi mau nonton?", juna mengetik. Send.
"Iya mas jun. Ni dedes lagi nunggu dosen yang kedua, ga dateng-dateng. Lagian sabtu-sabtu ngisi, :D".
"Oh oke, btw, nanti naik motor gapapa des? Mobil dipake mama"
"La emang kenapa mas? Motor malah asik kok, anginnya kenceng"
"Iya ni nunggu bima pulang, mungkin jam 12, nanti mas pinjem ninja dia"
"Oke, untung dedes pake celana :p"

Juna dan desyca senyum-senyum sendiri.

15 kemudian, Desyca menelpon juna.
"Halo? Mas juun, dibatalin kuliah keduanya, dosennya lupa trus dia keluar kota".
"Wah, terus?"
"Mau berangkat sekarang?" Desyca nyengir.
'Duh, dirumah ga ada kendaraan lagi' juna bingung, lalu mbok payem lewat. Aha!
"Des... bima belum pulang. Ninja nya masih dibawa dia. Kalau.. naik motor butut kamu malu ga?"
"Ha? Ya ampun, dedes kira mau dibatalin", desyca lega
"Iya, motor tua jadul" juna kembali menjelaskan
"Engga, gapapa, naik angkot juga dedes udah seneng jalan bareng mas juna!", #ups desyca keceplosan.
Juna tersenyum lebar, "mas sih udah mandi, jadi langsung kekampus kamu?"
"Iya mas, dedes juga masih ngumpulin berkas nilai dulu"
"Oke"
"Jangan ngebut-ngebut lo mas juuun", pesan desyca.
'Engga, paling 80km/jam mentok. Kalau naik ninja paling 100', batin juna.

"Mbok payeeeeem", juna mendekati simbok yang lagi beres-beres dapur.
"Ha? Iya mas jun? Mo minta tolong apa?"
"Hm.. boleh pinjem motor nya ga? Surat-suratnya lengkap kan?" Juna merayu.
Mbok payem tersipu. "Alaah. Mas juna, kayak ama siapa aja", bakk! Dipukulnya lengan juna kuat.
Juna nyengir mengelus lengannya,"Boleh ya mbok? Sampe malam boleh ya, besok juna balikin deh"
"Tapi motor simbok jelek mas, mang mas mau kemana?"
"Ada deeeeh", juna nyengir.
"Malu lho kalau bawa cewek pake motor simbok", mbok curiga.
"Ah, dia ga tengsin orangnya kok", juna keceplosan.
"Cieeeee, mas juuun, bawa kerumah dong orangnya"
"Ah, simbok, mana kuncinya", juna memaksa
Si mbok tertawa lalu mengeluarkan kunci dari kantung celananya. "Surat-suratnya ada di jok!", jelas simbok.
"Siap mbok, ntar naik ojek aja ya pulangnya", juna membuka dompetnya.
"Gak! Gausah mas, mbok nanti minta jemput anak aja", mbok tersenyum, "diisin aja bensinnya"
"Ah, Siap!", juna bahagia. Diambilnya helm dan jaket, dia bergegas menjemput desyca.

__________________

Desyca dan juna sampai di mall galaxy.
"Mau nonton apa des?"
"Superhero aja, besi-man, gimana?"
"Boleh" juna tersenyum ganteng.

Bioskop itu baru buka tidak banyak antrian. Juna dengan gentle membukakan pintu dan mempersilahkan desyca masuk duluan. Mereka memesan tiket.
"Pesen snack yuk, kamu mau apa?", juna menawarkan.
"Popcorn caramel sama mochacino", desyca memesan.
"Popcorn asin dan ice tea", juna memesan.
Juna membayar pesanan, dia membawakan semua pesanan itu.
"Dedes bawa sendiri mas",ujar desyca.
"Gak!", juna ngeloyor. Mereka menonton film pertama, dan akan segera dimulai.
"Yuk masuk!", juna menarik tangan desyca.
Desyca tersipu, 'kenapa gue berdebar-debar gini ya'.

304's Romance Of Juna DesycaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang