Part 3 (berpamitan)

68 13 0
                                    

Seberkas cahaya menyilaukan mata navya yang membuat siempunya terbangun dari bunga tidurnya. Lantas gadis itu bangun dan menuju arah kamar mandi, setelah membersihkan diri dan memakai setelan pakaian casual, navya beranjak turun kebawah. Namun ia membelokkan langkahnya tatkala mendengar pecahan kaca dari arah dapur.

"Bibi umaimah! apa yang terjadi? kenapa tangan bibi berdarah?" cerocos navya panik dan segera mencari kotak P3K.

"Tangan bibi kena pisau, ehh ga sengaja jatuhin gelas" cengir umi umaimah.

Setelah menemukan apa yang ia cari, gadis itu lalu dengan telaten membantu wanita paruh baya itu membalut lukanya.

"Nah.. sudah bi"

"Terima kasih" ucap umi umaimah yang dibalas senyum sumringah dari navya.

Awalnya umi umaimah ingin melanjutkan pekerjaannya, yah itu sebelum navya melarang wanita paruh baya itu untuk melakukan sesuatu. Bukan tanpa alasan! Navya melakukan itu semata-mata untuk membantunya. Tentu umi umaimah akan menolak karena pepatah pernah mengatakan Tamu adalah Raja itu sebabnya umi umaimah melarang navya menggantikan pekerjaannya untuk memasak. Namun setelah perdebatan panjang, akhirnya umi umaimah setuju.

Rendang dan Sate! Itu masakan yang navya garap saat ini. Gadis itu juga memasak nando's karena umi umaimah bilang kalau itu sarapan yang selalu harris makan setiap pagi. Tentu! ia memasaknya dari intruksi umi umaimah.

Setelah beberapa waktu berlalu akhirnya makanan buatan navya siap. Semua orang sudah berkumpul dalam satu meja makan, navya dan umi umaimah pun segera menyajikan semua makanan diatas meja.

"Khusus untuk makanan hari ini special dibuat oleh navya loh!" ujar umi umaimah.

"Wah wah sepertinya ini masakan indonesia, yang pernah aku dengar sih makanan disana enak-enak!" sahut yusha.

"Hmm tapi ini apa? aku tidak pernah lihat sebelumnya!" tanya ajjung menunjuk makanan daging dihadapannya.

"Itu namanya rendang makanan khas dari Indonesia" jelas navya.

"Ohh jadi ini yang namanya rendang, makanan yang membuat harris harus bolak-balik kamar mandi karena sakit perut hahaha" kata ajjung sambil tertawa.

"Kenapa bisa begitu?" tanya navya.

"Ya begitulah! perutnya tidak tawaran, rendang yang dia makan terlalu pedas! akibatnya dia kena diare bahkan setelah itu harris sampai mogok makan 3 hari 3 malam" celetuk ajjung membuat harris tampak jengah.

"Sudahlah kenapa kau selalu membuatnya tampak begitu anarkis!" sahut harris memutar bola matanya kesal.

Setelah perbincangan konyol kakak beradik itu selesai, mereka akhirnya menyantap lahap kudapan yang tersedia. Di sana juga terdapat ayla dan meya yang tanpa suara langsung menikmati makanan itu secara bergantian, disusul ajjung dan yusha.

"Hm ini enak sekali" kata yusha yang memakan setusuk sate.

"Rendangnya juga, hey harris! kupikir ada yang salah dengan perutmu saat itu" sahut ajjung yang lagi-lagi membuat harris kesal.

"Perutku tidak sepertimu yang selalu bisa menerima makanan apapun! aku yakin jika kau diberi makan kayu dan batu perutmu juga pasti suka!" decak harris.

Yah itulah yang selalu terjadi saat mereka semua berkumpul diatas meja makan yang sama, saling sindir, ledekan, omelan sudah menjadi makanan sehari-hari keluarga jung bahkan sampai ada satu hari dimana meja makan menjadi arena peperangan mereka berlima dengan sendok dan garpu sebagai senjatanya. Yah! siapa lagi kalau bukan harris, yusha, ajjung, meya dan ayla yang sering berebut makanan.

One Love YOU and METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang