Part 11 (ungkapan harris)

46 8 1
                                    

Saat yusha berada diambang pintu kamar, terdengar suara dari arah belakang, harris melontarkan beberapa kata yang membuat yusha berbalik kearahnya.

"You're right! I like her, Yah aku menyukai navya, sebenarnya aku juga tidak tau perasaan apa ini" ungkap harris, oke! dia menyerah.

"Itulah cinta!"

"Tidak! aku memang menyukai navya dan aku sangat menghormatinya, tapi aku tidak pernah mencintainya!" ujar harris penuh penekanan.

"Bukan tidak! tapi belum" balas yusha membuat harris mengerutkan alisnya, ia tidak mengerti dengan ini!

"Ya, belum! mungkin untuk saat ini kau belum mencintainya tapi nanti, suatu saat nanti kau akan mencintainya!" tegas yusha dengan begitu yakin.

"Siapa kau bisa mengetahui nasib seseorang? bisa saja cintaku bukan untuknya tapi untuk orang lain"

"Harris, kenapa kau selalu memalingkan dirimu dari cinta?"

"Karna aku masih belum siap! dan aku tidak ingin jatuh cinta secepat ini!" ucap harris memalingkan wajahnya dari yusha.

Yusha kemudian memutar kembali tubuh harris agar menatapnya. "Tapi nyatanya kau telah menyimpan rasa padanya!"

"Asal kau tau, cintaku suci hanya untuk istriku dan aku masih tidak bisa menjamin kalau navya lah orangnya!" tekan harris.

"Jika kau tidak mencintainya, aku akan membantumu agar kau bisa mencintai navya dan menjadikannya sebagai istrimu" ucap yusha, ia sudah tak tau lagi harus berkata apa, sedang harris sama sekali tidak peka terhadap perasaannya sendiri.

"Yusha, cinta datang bukan karna paksaan, tapi cinta berasal dari hati, ketertarikan pada seseorang itu bukan didasarkan pada cinta tapi nafsu, jadi biarkan cinta itu datang dengan sendirinya, cinta tidak membutuhkan bantuan siapapun untuk dapat bersinggah, aku akan menyerahkan semuanya pada Allah, karna hanya dia yang berhak atas cintaku" jelas harris yang membuat yusha terdiam.

"Yah, mungkin kau benar! aku hanya berharap suatu saat nanti kau bisa mencintainya karna dia wanita yang tepat untukmu!" kata yusha dengan senyum yang terukir dibibirnya.

"Semoga saja, dan ini hukuman karna kau sudah menjaili ku dengan tingkah konyolmu tadi" kata harris menjewer telinga yusha.

"Argghh iya-iya maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya" teriak yusha yang meringis kesakitan.

Harris sejenak memandang adiknya itu dengan senyuman, ia bersyukur Tuhan begitu baik padanya dengan mengirimkan makhluk seperti yusha dalam kehidupannya. Kemudian harris beralih memeluk yusha dengan sayang.

"Lain kali, kau tidak perlu merasa canggung untuk menceritakan apapun kepadaku, aku akan selalu membantumu!" ucap yusha membalas pelukan sang kakak.

"Aku sangat bersyukur, Allah telah menghadiahkan adik sepertimu kepadaku!"

"Thank you brother!"

***

2 hari kemudian...

Kesibukan harris mulai terasa kembali saat mr. Andrew, rekan bisnis harris menelfon dirinya dan mengatakan penerbangannya dipercepat, dan tepat hari ini pesawat mr. Andrew take off menuju London, Inggris.

Via Chat WhatsApp...

Harris J
"Om andrew, nanti bisa beritahu jika sudah sampai bandara, saya sendiri yang akan jemput"

"Mungkin om andrew masih di pesawat tapi sudahlah, nanti juga pesannya bisa terbaca" pikir harris.

3 jam kemudian...

One Love YOU and METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang