Part 9 (apa-apa'an?)

37 7 0
                                    

Ditengah perjalanan, harris memberhentikan mobilnya disebuah rumah besar.

"Kenapa kita berhenti dirumahmu?" tanya navya memutar lehernya ke arah harris.

"Aku harus menaruh tas ini didalam, kau tunggu saja dimobil" harris mengambil tasnya kemudian keluar dari mobil.

"Aku ikut!" pinta navya dari balik jendela mobil yang terbuka sebagian.

"Tidak-tidak lebih baik kau tunggu saja didalam, sebentar lagi aku kembali" ucap harris yang langsung berjalan menuju rumahnya.

Sedang navya hanya bisa memandangi harris dari dalam mobil, You know! sebenarnya alasan harris melarang navya masuk kedalam rumahnya sebab pria itu takut, yusha melihatnya bersama dengan navya dan alhasil dia pasti akan mengepoinya lagi.

Di kamar! yusha melihat harris tampak terburu buru menaruh tasnya dan beranganti pakaian, biasanya setelah harris menaruh tas kebesarannya, dia langsung tidur atau bermain iphone nya.

"Kau mau kemana lagi dengan pakaian serapi ini?" tanya yusha yang bersantai diatas ranjang.

"Keluar" kata harris singkat.

"Kemana?"

"Apa aku harus selalu memberitahumu jika aku ingin kemana!" ketus harris seraya memakai sepatunya.

"Yasudah, oh ya! apa tadi navya kekantormu?" goda yusha sambil melirik kearah harris.

"Kau sudah tau itu, sudahlah aku tidak punya waktu lagi berbicara denganmu!" harris kemudian berlalu dari kamarnya sedang yusha tengah menertawai kakaknya yang terlihat sangat lucu.

Saat menuruni tangga harris mendengar banyak tawa dari ujung ruang tamu, entah ada apa gerangan.

***

Sedang diruang tamu...

"Abi ini yang namanya navya, gadis yang pernah umi ceritain ke abi" jelas umi umaimah sambil memeluk pundak navya.

"Assalamualaikum om" ucap navya sopan dengan menyatukan kedua tangannya.

"Waalaikumsalam, jadi ini orangnya, oh iya jangan panggil om! panggilnya abi aja biar lebih akrab" kata abi rahim.

"Iya abi"

"Nav kamu juga jangan panggil bibi lagi ya, panggil umi aja" pinta umi umaimah.

"Siap umi"

Kemudian umi umaimah menaruh tangannya diatas tangan navya. "Kamu ini setelah pergi dari sini, ga pernah main kesini lagi, umi kangen loh sama masakan kamu"

"Hmm jadi umi cuma kangen sama masakan aku? ga kangen sama orangnya?" ucap navya memproutkan bibirnya.

"Haha siapa bilang umi ga kangen sama kamu, malah umi kangen benget sama orangnya" kata umi umaimah sembari memeluk dan menggoyangkan tubuh navya pelan.

"Aku juga kangen sama umi" kata navya membalas pelukan umi umaimah.

"Ekhm!" dehem abi rahim sinis melihat mereka berdua yang tampak mengacuhkan dirinya.

"Haha umi coba lihat! wajah abi kalo gitu lucu banget!" tawa navya memandang abi rahim yang masih terlihat kesal.

"Haha nah kamu baru tau, abi rahim ini meski dia sudah tua tapi tingkahnya masih seperti anak-anak, lihat saja wajahnya sekarang seperti pakaian yang baru saja diperas" goda umi umaimah pada suaminya.

"Eh? begini-begini abi masih darah muda, umi!" celetuk abi rahim tak terima.

Navya mengelilingkan bola matanya menyusuri setiap celah rumah itu. "Oh ya umi! ajjung, yusha, meya sama ayla kemana? kok navya ga liat mereka?"

One Love YOU and METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang