Malam tengah menyelimuti langit kota London, navya menatap begitu lekat berjuta bintang yang mengapung pada langit antartika, langit dengan banyak bintang adalah panorama terindah yang pernah diciptakan sang kuasa dan gadis itu selalu mengaguminya sepanjang malam bahkan kalau bisa memilih ia akan berbaring menatapnya sepanjang hari.
"Hey kamu disini!" sapa mr. Andrew saat memasuki kamar navya dan berjalan kearahnya.
Navya sejenak mengarahkan pandangannya ke arah pria paruh baya di sebelahnya lalu kembali memandang ke arah langit dengan mengangkat sebelah bibirnya.
"Papa tau, hidup ini ibarat bulan dan bintang, cahaya mereka sangat terang tapi saat awan mulai menutupi mereka, cahayanya akan pudar tapi awan tidak akan pernah bisa menghilangkan cahaya mereka begitu saja karena saat dunia berputar awan itu akan berlalu dan akhirnya mereka menyinarkan cahayanya lagi bahkan semakin terang!" ujar navya sembari melihat ke langit malam.
"Papa tau kenapa bulan selalu bersama bintang?" tanya navya menunjuk kearah langit.
"Kenapa?"
"Karna bulan dan bintang diciptakan untuk saling melengkapi, mereka tidak pernah bersikap egois, mereka akan bersama-sama menghiasi langit malam dengan cahaya mereka, bulan dan bintang sangat berbeda dengan matahari, matahari selalu ingin menunjukkan bahwa dirinyalah yang paling hebat, itu sebabnya matahari selalu berdiri sendiri" jelas navya yang sesekali tersenyum kearah langit.
Disitu tidak tau kenapa tiba-tiba jantungnya berdegup kencang, rasanya sangat aneh namun menggelitik. Yup! lotus merah tengah bersemi dihatinya. Debaran saat bersama harris kembali mengisi dadanya. Tepat di bandara! Ia tidak mengira cintanya akan terkuak di tempat yang tak lazim. Di cintai oleh sang idola, kata yang terdengar lucu ditelinga navya namun prakiraan impossible dalam dirinya terpecahkan, dulu ia pernah menganggap itu tidak mungkin terjadi tapi dunia berkata lain, bahkan bukan orang lain tapi dirinya sendiri yang merasakan itu. My idol fall in love with me!
"Kamu mengatakan seolah kamu pernah merasakannya" kata mr. Andrew.
Navya menyengir tatkala mengingat cerita cinta kehidupannya yang begitu rumit, berawal dari fans dan idola lalu dibumbui dengan kebencian hingga pertemuan dalam bentuk pertemanan yang merujuk ke kesalahfahaman saat semuanya terkuak tapi pada akhirnya diakhiri juga dengan sebuah cinta.
"Entahlah papa! hidup ini seperti teka-teki, terkadang realita jauh diluar ekspektasi yang kita duga dan pada akhirnya kita jatuh di dalamnya!" ucap navya tersenyum simpul.
"Itu sebabnya pada akhirnya kita harus mempercayakan pada hati kita!"
Navya beralih menatap mr. Andrew dengan tatapan penuh tanda tanya. "Maksud papa?"
"Kamu tau, kalau pikiran sudah kacau di situlah hati mulai menjalankan perannya karna hati yang paling dekat dengan sang pencipta, percayakan semuanya pada hati karna hati yang tau dimana letak kebenaran tapi hati sangat sensitif, pikiran hancur itu mudah untuk disembuhkan tapi hati.. hati akan sangat sulit, hanya ada satu hal yang bisa menyembuhkannya, dan itu adalah cinta, di situlah cinta akan menjalankan tugasnya untuk menyembuhkan hati yang terluka!" jelas mr. Andrew, navya hanya terdiam mendengarkan semua perkataan mr. andrew.
Navya masih termangu meresapi semua ucapan yang dituturkan mr. Andrew. Memang! dia benar, cinta adalah obat dari segala penyakit hati. Dengan cinta.. hidup akan terasa lebih bermakna. Navya mengulum senyumnya begitu indah hingga menumbuhkan rasa curiga pada mr. Andrew, yah! senyuman itu jelas menunjukkan sesuatu yang berbeda.
"Hmm kayanya papa tau jenis senyum kaya gini" tebak mr. Andrew. "Kamu jatuh cinta kan?"
Semburat merah seolah menjalarai kedua pipi navya tatkala mendengar pertanyaan mr. Andrew yang ia tujukan pada putri sematawayangnya. Namun disitu bukannya menjawab, navya malah memalingkan wajahnya gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love YOU and ME
RandomIDOLA! Kata yang tak asing lagi bagi telinga, semua orang pasti mengenalnya atau bahkan memiliki itu. Sosok yang menjadi satu alasan kita untuk bisa tertawa dan bahagia. Namun apa jadinya jika IDOLA yang selama ini kita banggakan ternyata menyimpan...