Part 30 (salju)

48 11 4
                                    

Cuaca di Inggris kini tak seperti biasanya. Hawa dingin mulai menyelimuti di penjuru kota London. Entah apa yang akan terjadi! akankah salju akan turun malam ini? kita nantikan saja!.

Disebuah kios makanan kecil pinggir jalan, yusha beserta adik tersayangnya ajjung tengah bersinggah makan siang untuk sejenak melepaskan cacing-cacing yang terus menggeliat didalam perut.

"Uncle, satu grilled chicken satu roast meats sama dua lime squash" seru ajjung memesan.

Setelah selesai, ia pun kembali duduk pada tempat yang tersedia bersama yusha dihadapannya.

"Sering-seringlah seperti ini agar semua lemak tidak cuma menumpuk diperutmu!" celetuk yusha sembari tertawa membuat ajjung memutar bola matanya kesal.

"Ini terakhir kalinya aku mentraktirmu!" ketus ajjung.

Makanan akhirnya datang. Dengan lahap mereka menikmatinya hingga salah satu dari mereka tak menyadari bahwa ada hal ganjal yang tengah terjadi.

"Kau lihat saja! kalau aku sudah punya perusahaan seperti harris, aku akan mentraktirmu di restaurant bintang 7!"

"Dalam mimpimu!" ketus yusha seraya terus memakan makanannya.

"Ck kau lihat saja"

Setelah semua cacing dalam perut mereka bahagia dan tersenyum sumringah, ajjung berniat membayar semua kudapan yang ia pesan tadi namun sayangnya, ketika ia merogoh saku celana tak ditemukan sebuah benda dari kulit buaya yang biasa ia gunakan untuk menyimpan sejumlah uang.

"Astaga dimana aku menyimpan dompetku!" pikir ajjung seraya terus berusaha merogoh semua saku yang tertera di baju dan celananya.

Setelah mengingat-ingat kembali, ajjung tersadar akan suatu hal.

"Ini gawat!! aku meninggalkannya diatas meja!!" batin ajjung panik seraya menepuk jidatnya. Lantas bagaimana ia akan membayar semua makanannya sekarang?.

"Kau kenapa?" tanya yusha melihat raut wajah panik ajjung.

"Hem? a-aku baik-baik saja, yusha kau bisa berlari cepat, tidak?"

"Ya tentu saja! energiku sudah terisi penuh sekarang, memang kenapa? kau mau bertanding maraton denganku?" celetuk yusha.

"Ck bukan itu! begini, sebaiknya sekarang kau duluan saja, lihat! tunggu aku di pembatas tiang merah itu!" titah ajjung seraya menunjuk tempat yang ia maksud.

"Astaga kenapa aku harus-" ucapnya terpotong.

"Sudahlah cepat! aku akan membayar makanan ini dulu!" seru ajjung seraya menyuruh yusha untuk segera pergi.

Setelah kepergian yusha, ajjung segera melancarkan aksinya. Pria gempal itu menghampiri pemilik kios dengan piring saji kosong ditangannya. Dengan memasang senyum yang begitu manis, ajjung coba bersikap senetral mungkin dihadapannya.

"Pak tambah satu porsi grilled chicken lagi" ucap ajjung menyerahkan piringnya.

Tanpa menaruh curiga, orang itu segera mengiyakan perkataan ajjung dan berbalik untuk mengambilkan grilled chicken dan inilah kesempatan ajjung untuk bisa KABUUURR!!!

Dengan cepat ajjung berlari meninggalkan kios itu dengan tergesa-gesa sedang pedagang yang melihat ajjung melarikan diri langsung mengejarnya tanpa menghiraukan pelanggannya yang lain.

"Heyy bayar dulu!!! dasar pencuri!! berhentiii!!" teriak pedagang itu mengejar ajjung seraya memegang spatula panjang.

Ajjung pun terus berlari sekencang mungkin hingga sampailah ia di pembatas tiang merah, disitu sudah bersinggah manis yusha yang tengah asik memainkan ponsel.

One Love YOU and METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang