"I-itu" ucapnya menengguk ludah kasar.
"Mama!"
Sontak navya terkejut bukan main melihat sosok perempuan paruh baya yang duduk di samping mr. Andrew. Ya! wujud di balik suara tersebut adalah mama salsa. Terlihat perempuan itu sudah memasang raut wajah berapi-api seraya menyilangkan kedua tangannya.
Bagaimana wanita itu bisa ada di sini? Tentu kita akan segera mengetahuinya. Beberapa meter dari sana navya sudah menghentikan langkahnya, ia terus menatap ke depan dengan raut wajah tegang. Tubuh, tangan dan kakinya gemetar tak karuan. Keringat dingin mulai membasahi wajahnya, ia mengusapkan tangan ke dahinya coba menghilangkan sebagian cairan yang menetes.
Navya terus menundukkan wajah saat langkah kakinya perlahan mulai berfungsi, ia berjalan lamban ke arah dua sejoli itu. Masih ada beberapa meter untuk sampai disana namun satu di antara mereka langsung menajamkan sorot matanya ketika menyadari akan kehadiran navya, dia bangkit dan dengan langkah kilat menghampirinya.
Kini mama salsa tak menunjukkan ekspresi wajah sedikitpun, ia hanya memperhatikan navya yang masih tertunduk di hadapannya. Tak ada sepatah kata pun yang terlontar.
PLAKK!!
Akhirnya tamparan mendarat cepat di pipi navya, ia tau ini akan terjadi. Mr. Andrew yang menyaksikan kejadian itupun merasa iba, segera dia berlari kearah mereka namun saat ia hendak mendekati putrinya mama salsa langsung menghadangkan satu tangan.
"Papa, biarkan aku menyelesaikan ini" ujarnya sarkas.
Mendengar penuturan itu membuat mr. Andrew makin cemas namun apa harus di kata, amarah istrinya kini memuncak. Di sana navya masih memegangi pipinya yang mulai terlihat memerah, matanya memanas membuat sebagian cairan jatuh begitu saja.
"Sudah berapa kali mama bilang jangan pergi ke london tapi kamu tetep nekat, sedang apa kamu disini hah?" tukas mama salsa menggoyangkan kasar bahu navya.
Sedang navya hanya tersedu dengan tangisnya, ia tak tau harus menjawab apa sedangkan melihat raut wajah mamanya saja ia tak sanggup. Navya terus mengusap rintihan-rintihan air yang terus mengucur dari kelopak matanya. Kesalahan dengan datang ke negeri ini telah menimbulkan masalah baginya.
"Navya jawab mama!" sentaknya.
"A-aku hanya i-ingin ke lon-london eye.. i-itu saja.." jawab navya sesenggukan dengan suara yang parau.
PLAKK!!
Lagi-lagi tamparan itu mendarat di wajahnya, mama salsa lalu mencengkeram lengan navya begitu erat sampai-sampai membuat gadis itu meringis kesakitan, navya coba melepaskan tangan mama salsa namun tak bisa.
"London, kamu menyebutnya lagi! sudah berapa kali mama bilang, buang semua halusinasi kamu tentang london! kenapa kamu masih tidak mengerti!!" bentak mama salsa cukup keras membuat navya sontak ketakutan.
"Mama cukup!"
Tak tahan melihat putrinya tersiksa, mr. Andrew nekat menghampiri navya dan melepaskan paksa tangan istrinya dari lengan navya. Navya membuang nafasnya lega saat rasa sakit itu akhirnya mereda. Lalu mr. Andrew menarik tangan navya untuk berada di belakangnya.
"Sudah hentikan, apa yang mama lakukan!"
"Navya harus menerima akibat dari perbuatannya!"
Ujarnya sembari coba meraih navya di belakang mr. Andrew, namun pria itu terus menghalanginya. Sedangkan disana navya makin terisak, ia menggenggam erat baju belakang sang ayah sembari menenggelamkan kepalanya disana, jantungnya berpacu lebih cepat tatkala keadaan ini semakin memburuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love YOU and ME
AléatoireIDOLA! Kata yang tak asing lagi bagi telinga, semua orang pasti mengenalnya atau bahkan memiliki itu. Sosok yang menjadi satu alasan kita untuk bisa tertawa dan bahagia. Namun apa jadinya jika IDOLA yang selama ini kita banggakan ternyata menyimpan...