Navya membeli dua tiket masuk ke dalam wahana The Devil House.
Tangan dan kaki harris mulai gemetar saat pertama kali berdiri tepat di depan rumah hantu itu sedang navya dengan santainya berjalan masuk kedalam.
Harris yang berjalan dibelakang terus memegangi pundak navya dengan erat membuat si empunya risih akan hal itu.
"Harris sebenarnya kau ini sedang apa sih"
"Kau tahu tempat ini sangat gelap, aku takut kau tersesat" elak harris menyembunyikan rasa takutnya.
"Kalau begitu harusnya kau yang berjalan didepan bukan malah aku" omel navya.
"Ok sekarang kalau aku berjalan didepan bagaimana bisa aku mengawasimu? kalau kau tiba-tiba hilang diculik hantu-hantu itu? Sayang sekali tapi aku tidak bisa mengambil resiko jika harus mencarimu keliling ruangan ini, itu sangat melelahkan" ucap harris yang tampak bertransformasi bak superhero.
"Terserah kau saja" balasnya memutar bola mata kesal.
Disepanjang jalan harris terus berdoa dalam hatinya untuk memohon pertolongan pada sang kuasa.
"Ya Allah, ya Tuhanku aku mohon selamatkan aku kali ini, aku tidak mau mati ketakutan di tempat ini, astaghfirullah lailahailallah allahuakbar" batin harris memejamkan matanya seraya terus bershalawat dengan sangat lirih agar tidak dapat didengar navya.
"Kau sedang membaca apa?" tanya navya mendengar riuhan lirih dari arah dibelakang.
"Membaca? humm aku tidak membaca apapun, astaga lihat hantu itu sangat lucu bukan! Astaga harusnya mereka membuatnya lebih seram lagi hahaha" alibi harris tertawa hambar sembari berpura-pura seolah semuanya baik-baik saja namun yang sebenarnya harris sama sekali tidak melihat hantu itu sedikitpun.
Mereka terus menyusuri lorong-lorong gelap yang membuat harris semakin bergidik ketakutan. Hingga sampailah mereka disebuah lorong dengan hantu-hantu disekelilingnya.
(Bisa lihat di mulmed contoh lorongnya).
"Harris! bisa tidak sih kau melepaskan tanganmu dari pundakku, berat tau!" decak navya sambil mengibaskan bahunya.
"Tidak, kalau aku lepaskan nanti hantu-hantu itu menculikmu, lalu kau akan menuntutku atas segala yang terjadi padamu, sayang sekali tapi itu tidak akan pernah terjadi nona!" alibi harris lagi-lagi yang seolah berperan bak romeo yang akan selalu melindungi julietnya.
"Ya setidaknya kau kan bisa berjalan beriringan denganku!" ujar navya kesal lalu menarik tangan harris kesebelahnya.
Harris pun terpaksa berjalan disamping navya dan saat mereka tiba disuatu ruangan, suara geraman, rintihan dan juga tangisan sosok wanita membaur dalam ruangan tersebut yang membuat harris sontak kembali berada di belakang navya dan memegang erat baju gadis itu.
"Hey tuan, kau ini sebenarnya kenapa sih itu kan cuma suara"
"Aku? tadi ada ada hantu dibelakangmu, jadi aku akan menjagamu dari belakang" ucap harris mulai ngawur.
"Tunggu.. apa kau takut!?" tanya navya yang mulai curiga dengan prilaku harris.
"Takut? Di kamusku tidak ada yang namanya rasa takut. Apalagi hanya pada hantu!" jawab harris penuh keseriusan.
"Lalu ada apa denganmu sebenarnya hah, ayolah lah jujur saja kalau kau sebenarnya takut benar kan?" ucap navya dengan jail.
"Sudah aku bilang berkali kali kalau tidak ta-" ucap harris terpotong saat tiba-tiba sosok kuntilanak muncul disebelahnya.
"AAARRGGGHHH.....!!!!"
Harris sangat terkejut sampai-sampai ia memeluk perut navya dengan begitu erat hingga membuat si empunya meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love YOU and ME
RandomIDOLA! Kata yang tak asing lagi bagi telinga, semua orang pasti mengenalnya atau bahkan memiliki itu. Sosok yang menjadi satu alasan kita untuk bisa tertawa dan bahagia. Namun apa jadinya jika IDOLA yang selama ini kita banggakan ternyata menyimpan...