Part 13 (oh god!)

39 8 0
                                    

Keesokan harinya...

Harris berdiri didepan cermin, pria itu melihat mata bengkak nya masih terlihat begitu jelas.

"Astaga, mataku seperti tersengat lebah! bagaimana aku bisa ke kantor dengan mata ini" harris terus menekan-nekan kelopak matanya, mungkin itu bisa membuatnya mengempis.

"Kau mau meminjam mataku?" tawar yusha mengedip-ngedipkan matanya.

"Setidaknya sebelum kau menawariku, bersihkan dulu belekmu!!" ujar harris membuat yusha langsung menoelkan jari telunjuk ke mata lalu beralih melihatnya.

"Astaga kau benar! bahkan warnanya sudah kuning kehijauan, kau mau!" tawar yusha mendekatkan jari yang terdapat belek ke arah harris.

"Yusha!!! kau jorok!!! cepat cuci muka!!!" murka harris.

Skip..

Bersinar! kini wajah yusha bersih tanpa noda, namun satu yang membuatnya cengo! ia melihat harris yang masih menekan-nekan kelopak matanya dan sesekali berdecak di depan cermin.

"Dasar! meski kau menekannya sampai matamu keluar, cara itu tidak akan pernah berhasil!" pekik yusha tak habis pikir dengan kakaknya itu.

"Lalu?"

"Mudah saja, kau harus mengompresnya menggunakan es" ucap yusha memberi saran.

"Kau punya es?"

"Ambil saja di kulkas!"

"Tumben kau jenius!" ucap harris lalu berlalu menuju dapur.

"Tumben? semua orang tau kalau tempat es itu di kulkas, kau pikir tempat es di dalam toilet!" teriak yusha mendengus kesal.

***

Di kantor! harris tengah berada di ruangan sebelum akhirnya seseorang memasuki tempat itu tanpa ada izin ataupun janji darinya. Orang itu tampak berwibawa dengan setelan tuxido silver dan kacamata hitam menutupi kedua matanya.

"Hey harris!" ucap orang tersebut.

Mendengar seseorang memasuki ruangannya, harris langsung menujukan pandangan padanya.

"Om andrew! kenapa ga kabarin harris kalo mau ke sini?" harris langsung mencium tangan mr. Andrew.

"Ribet, ini om mau langsung ambil berkasnya!"

Harris lalu menyerahkan beberapa berkasnya. "Om harusnya beritahu harris, jadi om gausah repot-repot kesini"

"Tidak apa, om juga sekalian mau ajak kamu keluar, bahas proyek"

"Baik om, kemana?"

"Kennington lane, sekalian om mau sarapan" ujar mr. Andrew.

***

Kennington lane merupakan salah satu cafe outdoor terkenal di kota London. Tempatnya begitu nyaman dengan nuansa alam yang pekat.

Waitress kemudian mencatat semua pesanan mereka, mr. Andrew yang memesan sandwich dan cappucino sedangkan harris yang hanya memesan secangkir afternoon tea.

Kebetulan, saat navya tengah mencari angin dan tak sengaja berjalan melewati cafe kennington lane, pandangannya tertuju pada sosoknya. Secepat kilat, gadis itu langsung berlari mendekat tanpa berfikir lagi.

"Papaa..!!!" navya langsung berlari mendekat dan merengkuh mr. Andrew erat.

Okay! Mr. Andrew adalah orang tua dari navya yang selama ini menetap di jerman, tentu gadis itu sangat merindukannya.

"Navya!!" mr. Andrew juga memeluk erat putrinya, ia sangat menyayanginya.

Di sudut lain, harris cengo melihat mereka berdua, what is the papa? kenapa navya tampak begitu akrab? ada hubungan apa mereka? dan banyak lagi pertanyaan dibenak harris.

One Love YOU and METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang