Pria berjas hitam tebal itu kemudian mendekati harris. Mereka tampak begitu akrab seperti ayah dan anak. Sejenak mereka berbincang-bincang sembari sesekali melepas tawa yang justru membuat gadis ini terpaku menyaksikannya.
Navya seolah tak percaya akan kehadiran sosok pria paruh baya itu, sesekali ia mengedipkan mata kasar untuk memastikan kalau pemandangan dihadapannya bukanlah fatamorgana.
"D-dia Maher Zein??" ucap navya gugup seraya menengguk ludahnya kasar.
Terhenti! percakapan mereka tergantikan dengan sorotan mata yang tertuju pada navya, terlihat gadis itu masih setia membulatkan mata tak percaya bahkan jiwa patung seolah merasuki dirinya.
"Iya kau benar, navya perkenalkan dia maher zein, kau pasti sudah mengenalnya dia penyanyi religi yang sangat terkenal" tutur harris pada navya yang masih mematung. Melihat itu, harris lalu menjentikkan jari di depan wajahnya untuk menyadarkannya dari lamunan. "Hey"
"Hum? i-iya hai!"
"Hai" sapa maher ramah. "Harris dia kekasihmu? cantik sekali!" sambungnya seraya mengusap puncak kepala navya membuatnya bersemu.
"Hahaha uncle bisa saja, dia temanku!" ucap harris santai.
Uncle? Apa tadi harris bilang uncle? mendengar itu membuat navya sedikit terhenyak, memang sejak kapan seorang maher zein punya keponakan seperti harris?.
"Apa! tunggu.. kau memanggilnya uncle? dia pamanmu?" tanya navya mengernyit bingung.
"Bukan, maher zein itu senior plus guruku yah waktu aku masih menjadi seorang penyanyi!" tutur harris sedikit terkikik.
Ada sedikit keanehan yang dirasakan navya, seperti sesuatu yang mengganjal benaknya. Jujur, gadis itu masih tidak menangkap akan perkataan harris bahwasanya ia adalah seorang penyanyi tapi kenapa ia seolah pernah melupakan sesuatu yang sempat menjarah kehidupannya? kalau benar, akankah vision itu akan kembali mengisi relung hati navya? dimana hanya ada kebencian disana.
"Kau seorang penyanyi? tapi kau tidak pernah menceritakannya padaku" ucapnya mengernyitkan kedua alis.
Dengan itu tentu harris menanggapinya dengan begitu santai.
"Hahaha okay maafkan aku, jadi dulu aku seorang penyanyi, karierku dimulai saat usiaku 17 tahun lalu aku bergabung dengan grup musik awakening records yang di bantu oleh uncle maher disitu namaku mulai dikenal sebagai Harris J dan uncle maher membantuku membuat album lagu perdanaku SALAM, kau tau saat itu aku sampai tidak bisa tidur 7 hari 7 malam karna sangat bahagia ternyata laguku bisa diterima dengan begitu baik oleh semua orang tapi saat usiaku 23 tahun aku berhenti dari dunia musikal karna suatu hal!" jelas harris menceritakan dengan detailnya.
Sontak pernyataan itu membuat navya menatapnya dengan tatapan nanar dan tak percaya, jantungnya berdebar begitu cepat, sesuatu yang dulu enyah dari ingatannya kini mulai tampak kembali. Nafasnya terhenti sesaat saat pikirannya mulai kacau, memory itu kembali berkelebat dalam otaknya.
"Tuhan jangan bilang dia orangnya!" batinnya.
"Hey kenapa kau menatapku seperti itu?" tegur harris yang melihat kecemasan dalam matanya.
"Apa nama fandommu?" tanyanya dengan datar.
"Fandom? oh ya aku lupa, nama fandomku JJ's dan itu singkatan dari Jung Junivers'e kau tau mereka segalanya bagiku!" ungkap harris sembari tersenyum.
DUARRR...!!!
Jantungngya seolah meledak bak gunung api yang membara. Kepalanya mulai sakit menerima memory-memory pahit yang menerobos masuk dalam pikiran. Navya mencengkram kepalanya sembari meringis kesakitan. Ingatan itu telah muncul kembali dalam wujud yang teramat jelas. Yah! tentu itu benar dia. Seseorang yang selama bertahun-tahun coba ia hilangkan dalam kehidupannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love YOU and ME
RandomIDOLA! Kata yang tak asing lagi bagi telinga, semua orang pasti mengenalnya atau bahkan memiliki itu. Sosok yang menjadi satu alasan kita untuk bisa tertawa dan bahagia. Namun apa jadinya jika IDOLA yang selama ini kita banggakan ternyata menyimpan...