Part 17 (amarah)

50 6 0
                                    

The next day..

Kesedihan hari itu masih tersimpan dengan jelas dalam memori harris, hatinya selalu sakit saat mengingat bagaimana cara mereka saling berpelukan. Malam itu harris tak bisa tidur senyenyak malam biasanya, jujur ini adalah pertama kali harris menyukai seseorang dan ini juga pertama kalinya harris merasakan sakit karna nya. Ya! apakah takdir harus sejahat ini padanya?.

"Harris sarapan dulu sini!" perintah umi umaimah melihat harris memegang kunci mobil.

"Tidak umi, aku tidak lapar" tolak harris.

"Harris kau mau kemana? boleh aku ikut?" sahut yusha yang berkumpul di meja makan.

"Tidak" ucap harris singkat dan berlalu dari sana.

Tak selang lama harris keluar, yusha pun juga hendak meninggalkan meja makan.
"Yusha kau mau kemana? habiskan dulu sarapanmu?"

"Hm aku ada urusan! abi, umi aku harus pergi!" ucap tergesa-gesa.

Yusha akhirnya meninggalkan meja makan dan dengan cepat berlari menemui harris sebelum pria itu memacu mobilnya lebih jauh.

Skip..

"Harris stop!" ujar yusha berdiri tepat didepan mobil harris.

Harris terkaget, lalu pria itu membuka sebagian kaca jendela mobil, wajahnya tampak begitu kesal.

"Ada apa?"

"Aku ikut" pinta yusha.

"Bukannya aku sudah mengatakan 'tidak' kepadamu!" tekan harris dengan nada tinggi.

Yusha lalu mengatupkan kedua tangannya dan mengeluarkan puppy eyesnya. "Ku mohon!"

Harris menghembuskan nafas panjang, ia mengedipkan mata satu kali dan kepalanya seolah memberi jawaban ya pada yusha tanpa harus berkata. Mengerti akan kode dari harris, yusha langsung masuk kedalam mobil dan duduk disebelahnya.

"Kita akan kemana?" tanya yusha namun harris tak menghiraukan. Yusha membasahi sebagian bibirnya. Mungkin mood nya belum sepenuhnya pulih. "Baiklah"

Setelah kurang lebih 10 menit mereka berkendara, akhirnya harris memberhentikan mobilnya di depan sebuah lapangan sepak bola. Di ujung sana terlihat juga beberapa temannya yakni uzzy, shaddy, reunelle, dan juga slim.

"Harris, akhirnya kau datang juga! kenapa kau menyuruh kami berkumpul sepagi ini di lapangan bola?" tanya slim menepuk pelan punggung harris.

"Tentu saja kita bermain, kau pikir aku menyuruhmu ke lapangan bola untuk tawaf!!" ketus harris.

"Yusha, kau ambil bolanya di bagasi!" suruh harris pada yusha.

Setelah itu harris langsung beranjak meninggalkan mereka dan menuju ketengah lapangan. Sesekali pria itu meremas-remas jari jemarinya, tampak kekesalan dan kemarahan menyelimuti raut wajahnya. Teman harris hanya melihatnya heran, tidak biasanya harris seperti itu.

"Yusha, kenapa harris? sifatnya sangat aneh?" tanya slim heran.

"Ya! tidak biasanya dia sangat emosional seperti ini" sahut reunelle.

"Aku mohon pada kalian, untuk saat ini mengertilah keadaan harris, moodnya sedang tidak bagus dan mungkin ini caranya untuk melepaskan semua amarahnya jadi jika nanti ada kata-katanya yang menyakiti hati kalian atau apapun itu, jangan anggap itu serius!" jelas yusha pada reunelle, slim, uzzy dan shaddy.

"Tapi apa yang terjadi padanya?" tanya uzzy khawatir.

"Dan apa yang membuatnya sampai seperti ini?" sambung shaddy.

One Love YOU and METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang