Part 23 (namaku malang)

42 6 0
                                    

Sesampainya dirumah, harris langsung menuju ke kamarnya dengan hati-hati. Tentu ia tak ingin seseorang melihat keadaannya dengan muka lebam dan baju berlumuran darah, apa yang mereka pikirkan nantinya? Bisa-bisa mereka beranggapan ia sudah bertarung dengan sejenis godzilla atau kalah dari serangan mbak yeti dari himalaya? Ouff itu tidak akan terjadi!.

Meluncur! harris langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan seluruh noda darah ditubuhnya namun siapa yang melihatnya..

Duarr!!

Yusha yang tengah termenung dengan playstasion nya seketika terlonjak tatkala melihat sang kakak bersama penampilan tragisnya.

"Oh no!! No way.. no way.. no way.. ini tidak mungkin! Oh my god! ini mustahil.. no no no! astaga! ini tidak mungkin! ini tidak mungkin! help me! lord i need ur help! no! ini sungguh mustahil! harris, tidak mungkin! no way.. astaga! tidak,tidak!" dari dalam kamar mandi terdengar samar-samar suara yusha tengah mengoceh. Hmm mungkin dia melihatku tadi, pikir harris dari dalam.

30 minutes later..

Benar saja, saat harris baru saja keluar nampaklah yusha yang mondar-mandir di depan pintu kamar mandi sembari sesekali menyapukan tangan ke wajahnya.
Astaga sudah berapa lama dia melakukannya?

"Harris, harris apa yang terjadi? apa kau kecelakaan? apa kau berkelahi? a-atau ada monster yang menyerangmu? astaga k-katakan padaku!" cerocos yusha, sungguh ia sangat panik.

"Question three!"

"Berkelahi? tapi dengan siapa?"

"Tom" jawab harris seraya menyapukan handuk dikepalanya.

Lalu yusha terdiam sejenak, entah apa yang ada dipikirannya kali ini. Yusha hanya menatap harris mulai dari mata kaki hingga ke ujung ubun-ubunnya.

"Kenapa kau menatapku? kau tidak ingin tanya, kenapa?" gumam harris, namun seketika raut wajah bahagia bersarang pada nya.

"Kau tau, aku sangat bahagia! aku pikir semua darah itu milikmu tapi ternyata kau hanya terluka dibagian wajah, itu artinya semua itu darah tom, benarkan? dan aku bangga padamu bruv" ucap yusha menepuk-nepuk pundak harris. Lalu yusha kembali lagi fokus pada playstasion nya.

"Dan ya, sebenarnya aku juga tidak terlalu ingin tau kenapa kau berkelahi tapi yasudahlah, ayo ceritakan kenapa kau melakukannya!" tambahnya dengan santai.

Apa! inikah yang disebut jenis adik yang tak tahu diri? yang benar saja, bukannya menanyakan apa sang kakak baik-baik saja atau mencemaskan kondisinya, ia malah lebih mementingkan PS itu. What the hell?.

Harris lalu berjalan menuju ranjangnya. "Tom hampir berbuat tidak sopan pada navya!"

"APA!!" yusha amat terkejut mendengar itu hingga tak sengaja menjatuhkan stik playstasionnya.

Dass!!

GOAL
Game over!

"Apa! Oh god.. aku hampir saja memecahkan rekor!" gerutu yusha mengacak-acak rambutnya.

"Tunggu lupakan itu" yusha dengan cepat beralih menuju harris.

"Bagaimana bisa?" tanya yusha.

"Begitulah, tom memasukkan obat tidur di minumannya" ucap harris sembari mengompres bekas lukanya.

Yusha kemudian duduk bersebelahan dengan harris seraya merangkul pundaknya.

"Melihatmu seperti ini, aku jadi yakin kau mencintainya" ucap yusha.

One Love YOU and METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang