Jungkook berjalan sendirian menuju apartemennya. Di tangannya sudah bertengger dua kantong makanan dan mainana pesanan sang putra.
Jungkook menekan bel salah satu apartement. Tidak lama dirinya mendengar suara langkah kaki yang mendekat.
Cklek.
"Eomma!" Teriak seorang balita laki-laki berumur sekitar 4 tahun yang berlari ke arahnya. Jungkook berjongkok untuk menggapai pelukan sang putra."eomma, tidak berbohong kan, kepadamu..? Eomma hanya pergi sebentar," ujar Jungkook saat sang putra sudah berada di dalam gendongannya.
Sang putra mengangguk. "Pesanannya?" tanyanya dengan polos membuat Jungkook gemas akan tingkah putranya, hingga berakhir dirinya yang terus mencium pipi gembil sang putra. "Aish.. Dasar!" pekik Jungkook gemas terus mencium pipi gembil sang putra mambuatnya terkekeh geli.
"Hahaha.. Eomma hentikan.. Haha.. Geli eomma.. Hahaha.." Jiwon berusaha menghalangi Jungkook untuk menciuminya kembali dengan menghalangi wajah Jungkook menggunakan tangan-tangan gemuknya, namun Jungkook masih bisa menciumnya.
"Nak Jungkook, sudah kasihan jiwon," ucap seorang wanita tua yang sedari tadi memperhatikan interaksi antara ibu dan anak itu. Jungkook pun menurut, menghentikan serangan ciuman pada wajah sang putra lalu menurunkan tubuh sang putra.
"Bibi, terimakasih karena sudah mau menjaga Jiwon," ucap Jungkook sambil membungkukkan tubuhnya 90 dederajat. Bibi Song tersenyum. "Tidak apa-apa, aku malah senang jika Jiwon di titipkan kepadaku. Jadi aku mempunyai teman bermain dan tidak akan merasa bosan," tukas bibi Song.
"Oh ya, apakah Jiwon nakal?" tanya Jungkook membuat bocah berumur 4 tahun itu yang mendengarkannya membulatkan matanya kaget.
"Eomma-"
"Tidak boleh memotong percakapan orang tua, baby!" peringan Jungkook membuat Jiwon mempoutkan bibirnya kesal yang terlihat sangat menggemaskan.
"Jiwon tidak nakal, kok. Dia malah menjadi anak yang baik dan penurut," jawab bibi Song, sedangkan yang sedang dibicarakan menganggukan kepalanya seperti seorang dewasa.
"Baiklah terima kasih bibi , sebagai tanda terima kasih, terimalah ini!" ucap Jungkook sembari memberikan satu kantong makanan yang dia beli kepada bibi song. "Ah tidak perlu repot-repot, aku dengan senag hati akan menerima jika Jiwon dititipak kepadaku. Tidak perlu memberi imbalan," tolak bibi Song lembut.
"Tolong terimalah bibi, sebagai tanda terima kasihku," ujar Jungkook. Bibi Song akhirnya mengangguk dan menerima kantong plastik berisi makanan dari Jungkook.
"Oh ya. jungkook, bagaimana interviewmu?" tanya bibi Song.
"Ah, interviewnya berjalan lancar
Besok aku mulai bekerja," jawab Jungkook menampilkan senyum bahagianya hingga menampakkan gigi kelincinya."Kalau begitu kau bisa setiap hari menitipkan Jiwon ke rumahku, aku akan dengan senang hati menjaganya," ujar bibi Song.
Jungkook menganggu. "Jika itu tidak merepotka anda," ucapnya.
"Tentu saja tidak," tukas bibi Sonh.
"Baiklah, kalau begitu aku permisi," balas Jungkook berlalu pergi dengan menggandeng tangan sang putra.
"Daahh.. Halmoni.. Nanti kita main lagi ne.." ujar Jiwon melambaikan tangannya, padahal apartement mereka bersebelahan.
🌺
"Eomma, mana pesananku?" tanya Jiwon saat mereka memasuki apartement. Jungkook mendudukan sang putra di sofa, lalu memberikan dua kantong belanjaan pesanannya.
"Baiklah.., karena putra eomma telah menjadi anak yang baik, satu robot iron man, strawberry, dan juga ice cream untuk putra eomma yang pintar dan penurut ini!" ujar Jungkook.
"Yeay.. Ice cream!" riang Jiwon. Namun saat balita itu hendak membuka tutup ice cream, Jungkook segera merebutnya membuat bocah kecil itu memberenggut kesal yang sialnya terlihat sangat menggemaskan di mata sang eomma.
"Eomma~"pekiknya kesal dengan nada yang merengek.
"No baby, kau belum makan siang. Ayo kita pergi untuk makan siang terlebih dahulu," tukas Jungkook yang dijawab dengan gelengan kepala oleh bocah kecil itu.
"Bagaimana dengan segelas susu pisang?" tawar Jungkook.
Jiwon menoleh ke arah Jungkook. "Dua gelas?" tawarnya. Ok, sepertinya sang putra tengah mengajaknya untuk bernegosiasi.
"Tidak!" jawab Jungkook dengan tegas.
"Yasudah, jiwon juga tidak mau!" ujar balita itu menyimpan kedua tangannya di depan dada dan kembali memalingkan wajahnya untuk tidak menatap Jungkook.
"Baiklah, satu gelas susu pisang, atau tidak sama sekali dan semua yang eomma beli ini akan eomma berikan kepada Bora?" ujar Jungkook sukses membuat Jiwon menoleh ke arahnya dengan bola mata yang membelalak dan juga wajah paniknya yang terlihat begitu menggemaskan.
"Andweee..!" teriaknya panik.
"Kalau begitu makan siang dulu!" kata Jungkook. Jiwon mengangguk pasrah membuat Jungkook terseyum kemenangan.
"Baiklah, kita simpan dulu ice cream mu di kulkas. Lalu kita pergi untuk makan," ucap Jungkook.
Jiwon mengangkat kedua tangannya meminta untuk digendong. Jungkook pun menuruti permintaan sang putra, menggendong tubuh berisi milik sang putra lalu berjalan menuju dapur untuk menyimpan ice cream dan juga beberapa makanan ringan yang dia beli beberapa waktu lalu ke dalam kulkas.
"Selesai! Ayo kita pergi makan!"ujar Jungkook semangat.
Tbc
Ayu rahmawati
Maaf ya, chim lama update soalnya, minggu kemarin chim baru beres perekrutan anggota dkr, dan pas banget pas chim pulang nenek chim meninggal dunia. Jd selama berhari-hari chim gk mood buat nulis dan ini pun terpaksa karena chim gk mau berlarut-larut.
Maaf ya klo feelnya gk masuk
220119
Red_
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity (Completed)
FanficBagaimana jika Kim Taehyung, CEO muda perusahaan Kim corp jatuh Cinta kepada serkretaris barunya. Seorang wanita cantik yang telah memiliki seorang putra, sedangkan dirinya sendiri telah dijodohkan dengan anak dari teman kedua orang tuanya. Akan d...