Di sinilah mereka, di restoran sederhana namun terkenal dengan masakannya yang lezat dan juga dekorasinya yang terlihat cantik.
Jungkook berusaha membujuk sang putera untuk membuka mulutnya."baby buka mulutmu sayang," ujar Jungkook sambil menyodorkan satu sendok nasi dan juga lauknya kepada Jiwon.
Jiwon menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak mau! Jiwon tidak shuka shayulan!" ujar balita itu sambil menggelengkan kepala.
Saat Jungkook sedang berusaha membujuk Jiwon untuk membuka mulutnya, seseorang menepuk bahunya membuat wanita cantik menolehkan kepala dan mendapati Yoongi juga Jimin berdiri dibelakangnya.
"Eh, eonnie?" ujar Jungkook.
Sepesang kekasaih itu pun berjalan dan duduk di kursi yang berhadapan dengan Jungkook.
"Hallo sayang!" sapa Yoongi kepada Jiwon yang sedang menatapnya.
"Hawow bibi ungi!" balasnya.
Jungkook memberenggut kesal."yak, eonnie, jangan mengalihkan perhatiannya. Aku sedang berusaha memberinya makan!" kesal Jungkook.
"Uuhh.. Bibi tolong Jiwon, eomma membeliku matan shayulan~" adu Jiwon kepada Yonggi.
"Yak, dasar tukang ngadu!" ujar Jungkook kesal dan Jiwon hanya memelatkan lidahnya saja kepada sang eomma membuat Jungkook mencebikan bibirnya kesal.
Sepesang kekasih itu hanya tertawa melihat interaksi antara ibu dan anak yang selalu berdebat dan tidak mau kalah satu sama lain.
"Kalian ini, ibu dan anak sama saja. Sama-sama tidak mau kalah," ujar Jimin di sela tawanya.
"Shehalushnya eomma mengalah Jiwonie, kalena Jiwonie ini anak eomma!" ujar Jiwon sok dewasa membuat Jimin dan juga Yoongi dengan tingkah sok dewasa keponakannya itu.
"Yak, seharusnya kau yang mengalah pada eomma!" ujar Jungkook tidak mau kalah.
"Sudah-sudah, kalian ini. Jungkook kau itu eommanya Jiwon, seharusnya kau mengalah untuknya!" ujar Yoongi membuat Jiwon menatap sang eomma dengan senyum kemenangannya.
"Dan kau juga sayang, kau harus menuruti perkataan eommamu!" tambah Yonggi membuat senyum pada wajah balita itu seketika menghilang dan gantian kini Jungkook lah yang memperlihatkan senyuman kemenangannya kepada sang putera.
"Nah sekarang, makanlah makananmu," ujar Yonngi kembali.
"Tidak mau!" sambil menggelangkan kepalanya cepat.
"Sayang coba dulu, kau kan belum mencobanya," bujuk Jungkook.
Dan akhirnya Jiwon mau membuka mulutnya, membuat ketiga orang dewasa itu tersenyum senang.
Jiwon menelan makanannya buru-buru,"eomma, eomma juda halush matan!" ujar Jiwon.
Jungkook menggeleng. "Kau saja sayang, eomma sudah punya makanan sendiri," ujarnya sambil menunjuk satu piring makanan yang belum dia sentuh karna sibuk membujuk sang putra.
"Bilang saja, kau juga sama tidak suka sayuran," ujar Yoongi malas.
Jungkook menoleh. "Kata siapa?" tanyanya tidak terima.
"Yak, dulu siapa yang berusaha payah membujukmu untuk makan sayur saat hamil?!"Jungkook hanya memberikan cengiran dengan wajah tidak bersalahnya. "Eonnie tidak usah dibahas lagi, itu kan sudah lama,"ujar Jungkook masih memperlihatkan cengirannya kepada Yoongi dan juga Jimin, membuat sepasang kekasih itu mendengus kesal.
Ngomong-ngomong, Jungkook juga sama, tidak menyukai sayuran. Jadi maklum saja jika Jiwon sangat susah jika di suruh makan sayuran.
"Jungkook, eomma merindukanmu dan juga Jiwon,"ujar Yoongi tiba-tiba.
Jungkook menoleh."ah mian, akhir-akhir ini aku agak sibuk. Jadi belum sempat mengunjungi kalian," ujar Jungkook merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, bukankah besok kau mulai bekerja?" jawab dan tanya Yoongi.
"Ne," jawab Jungkook singkat. Yoongi mengangguk. "Lebih baik kau menitipkan Jiwon pada eommaku," Sarah Yoongi.
"Eh? Tapi, apakah tidak merepotkan eon?" tanya Jungkook ragu.
"Tentu saja tidak, eomma malah senang jika kau menitipka Jiwon padanya," balas Yoongi.
"Baiklah, "ujar Jungkook.
"Eonni, oppa aku harus segera pergi" tambah Jungkook saat melihat Jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangannya.
"Baiklah," balas sepasang kekasih itu.
"Baby, come on!" ujar Jungkook kepada Jiwon.
Jiwon mengangguk lalu berdiri dari duduknya menghampiri sang eomma lalu menggandeng tangan sang eomma.
"Bye bye~" ujar bayi kecil itu sambil melambaikan tanganya kepada sepasang kekasih itu.
🌺
Taehyung sedang merapikan berkas-berkas yang berada di atas menjanya. Jam istirahat telah berlalu setengah jam yang lalu, tinggal tersisa setengah jam lagi, dan dia baru saja menyelesaikan pekerjaanya.
Taehyung hendak meminta kepada office boy untuk membawakannya makanan, namun sepertinya mereka juga sedang beristirahan, dan akhirnya dia pun memilih untuk pergi ke restoran biasa yang sering dia datangi.
Tak jarang, karyawannya akan menyapa dirinya jika sedang berpapasan dengannya dan di jawab dengan senyuman saja pria tampan itu.
Saat sampai di dalam restoran, Taehyung mengedarkan penglihatan dan mendapati sepasang kekasih yang sedang asyik mengobrol dengan seorang wanita berambut pendek sebahu dan seorang bayi laki-laki.
Taehyung berjalan ke arah mereka. Namun saat dirinya hendak menghampiri ketiganya dan juga bayi itu, wanita yang memunggungi Taehyung beranjak dari tempatnya bersama dengan bayinya dan berjalan meninggalkan pasangan mini itu.
"Hai Tae!" sapa Jimin saat menyadari Taehyung berjalan mendekat ke arahnya.
Taehyung duduk di kusri bekas wanita asing itu duduki. "Kalian tadi berbicara dengan siapa?" tanya Taehyung.
"Dia adiku," jawab Yoongi sekenanya.
Taehyung mengerutkan alisnya bingung. "Adik? Bukannya kau anak tunggal?" bingung Taehyung.
"Lebih tepatnya adik angkat,"ujar Jimin meluruskan kebingungan Taehyung. Taehyung mengangguk paham, memanggil seorang pelayan, lalu memesan sebuah makanan.
Tbc
Chim niatnya sekarang mau up work baru, tp mager:v
Red_
010219
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity (Completed)
FanficBagaimana jika Kim Taehyung, CEO muda perusahaan Kim corp jatuh Cinta kepada serkretaris barunya. Seorang wanita cantik yang telah memiliki seorang putra, sedangkan dirinya sendiri telah dijodohkan dengan anak dari teman kedua orang tuanya. Akan d...