🐯XVI🐰

6.1K 579 20
                                    

Cuaca kali ini terlihat begitu bersahabat dengan langit biru beserta awan putih yang menggantung di atas sana. Tak lupa semilir angin sepoi-sepoi ikut menyertainya.

Taehyung segera menggelar tikar yang sedari tadi dia bawa, lalu setelahnya Jungkook meletakan keranjang yang dia bawa dan mendudukkan dirinya di atas tikar yang sudah Taehyung gerai tadi. Taehyung ikut mendudukkan dirinya di atas tikar, sedangkan Jiwon lebih memilih mendudukkan dirinya di atas pangkuan sang eomma.

Taehyung terdiam seraya tersenyum melihat interaksi antara ibu dan anak di hadapannya. Entah kenapa, melihat interaksi mereka berdua membuat sudut hati seorang Kim Taehyung menghangat.

"Paman!" panggil Jiwon membuatnya tersadar dari lamunannya.

Taehyung menoleh, menatap Jiwon yang juga sedang menatapnya di atas pangkuan Jungkook. "Ada apa?" tanyanya.

"Ayo belmain bola!" ajak Jiwon kepadanya.

Pria dengan setelan kaus putih yang dipadukan dengan celana jins hitam itu tersenyum, lalu mengangguk membuat Jiwon yang melihatnya tersenyum senang.

"Baiklah, ayo!" ucap Taehyung membuat Jiwon yang berada di pangkuan Jungkook memekik senang.

🌺🌺🌺

Yeri yang sedang duduk di kursi yang tersedia di taman terkejut kala mendapati sebuah bola yang mengenai kakinya. Tidak lama seorang anak laki-laki berjalan menghampirinya, lalu membungkukkan tubuhnya.

"Mianhamnida noona!" upanya setelah membungkukkan tubuhnya di hadapan Yeri lalu berjalan menghampiri bolanya.

Saat bocah laki-laki itu akan mengambil bolanya, Yeri dengan cepat mengambilnya terlebih dahulu.

"Noona tolong kembalikan bolanya, itu bukan milik Jiwon!"

"Suruh siapa kau bermain bola di sini, kau mengganggu ketenangan orang lain..! Jika ingin bermain bola, cari tempat yang jauh yang tidak ada orangnya!" ujar Yeri memarahi bocah laki-laki yang memanggil namanya Jiwon.

"Mianhae.."

"Tidak seharusnya anda berbicara sekasar itu kepada anak kecil!" ucap Jungkook yang tiba-tiba datang dan memeluk Jiwon, menatap wanita di hadapannya dengan tajam.

"Apa kau orang tuanya? Ajarkanlah kesopanan padanya!"

"Aku sudah mengajarkan kesopanan kepadanya, bahkan tadi aku melihatnya sendiri. Putraku membungkukkan tubuhnya kepada anda, seharusnya anda malu melihat seorang anak kecil sesopan itu bukan malah memarahinya!" balas Jungkook.

"Cih!"

Jungkook baru saja akan membuka mulutnya kembali, namun Taehyung terlanjur datang.

"Ada apa ini?" tanyanya.

Yari yang melihat Taehyung sempat terkejut, namun dengan cepat wanita itu berjalan menghampirinya dan memeluk salah satu tangan Taehyung.

"Tae wanita itu memarahiku, kau harus memberikan pelajaran kepadanya!" Yeri menujuk Jungkook sembari memanyunkan bibirnya agar terlihat menggemaskan di mata Taehyung.

"Astaga..! Jika aku memarahimu itu pasti ada sebabnya, dan penyabab aku memarahimu karena kau yang lebih dulu memarahi putraku!" Jungkook mulai tersulut emosi dan masa bodo dengan kehadiran Taehyung.

"Putramu yang menendang bola sampai terkena kakiku!"

"Dan putraku sudah meminta maaf kepadamu, kau malah memperpanjang masalah ini, tidak tahu malu!" balas Jungkook tajam.

"Minta maaf kepadanya!"

Jungkook yang mendengar perintah Taehyung menatap tajam pria itu. Masa bodo dengan pekerjaannya, sekarang dirinya sedang dipermalukan. Sedangkan Yeri yang melihat Taehyung membelanya tersenyum meremehkan kepada Jungkook.

"Kenapa kau dia saja? Cepat minta maaf kepadaku!" ujar Yeri saat Jungkook tak kunjung meminta maaf kepadanya.

"Bukan Jungkook yang meminta maaf kepadamu, tapi kau yang meminta maaf kepadanya!" balas Taehyung.

Jungkook dan juga Yeri yang mendengar ucapan Taehyung terkejut. Terlebih lagi Yeri, wanita itu namapak sangat terkejut.

"Tae apa-apaan kau..?! Seharusnya kau membelaku bukan membela mereka!" marahnya.

"Kau yang salah Yeri. Lagi pula yang menendang bola itu adalah aku, Jiwon hanya mengambilkan saja dan aku melihatnya jika Jiwon membungkukkan badannya untuk meminta maaf kepadamu!" balas Taehyung.

"Minta maaflah kepada mereka berdua!" tambahnya.

"Tidak akan!" balas Yeri berlalu dari hadapan mereka bertiga.

Taehyung menatap kepergian Yeri, lalu kembali menatap Jungkook dan menghela napas seraya berkata "tolong maafkan dia Jungkook," katanya.

Jungkook tidak membalas ucapan Taehyung, dan lebih memilih berjalan menuju tempat semula mereka. "Sudah waktunya makan siang!" ucapnya sebelum berjalan meninggalkan Taehyung. Taehyung tersenyum lalu berjalan mengikuti Jungkook dari belakang.

🌺🌺🌺

Hujan malam ini begitu deras dengan petir yang saling menyambar. Taehyung yang baru sampai mansionnya terpogoh keluar dari mobil dan berlari memasuki bangunan megah itu. Saat akan berjalan menaiki anak tangga, sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Dari mana saja?" tanya sebuah suara itu.

"Bukan urusan eomma," jawab Taehyung kembali melanjutkan langkahnya menaiki tangga.

"Yeri bilang kau membela seorang wanita dan anaknya dibanding dia, bahkan kau sampai menyuruhnya untuk meminta maaf kepada wanita itu. Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ny. kim.

Taehyung yang mendengarnya mendecih kesal. "Kau tidak perlu tahu apa yang terjadi  eomma, tapi itu memang salahnya!" jawabnya dan masuk ke dalam kamarnya, Ny. Kim yang melihatnya hanya dapat menghela napas.




TBC

Maafin aku ya, aku bener² lupa. Seharusnya malem kemarin aku update, tp karena kebanyakan tugas sekolah aku jd lupa:'(

Akhir kata, aku sayang kalian:*

06-mei-2k19

Red_

Serendipity (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang