Saat menuju perjalanan pulang, keduanya tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Baik Jiwon maupun Jungkook, mereka sama-sama terlarut dalam pikiran masing-masing.
Jiwon menatap Jungkook yang sibuk melamun dan mengelus perut buncitnya. Pemandangan yang sangat indah menurutnya. Andai saja wanita yang duduk di sampingnya bukan Eommanya, mungkin Jiwon rela merebut wanita itu dari Taehyung dan menjadikannya istrinya. Namun semua itu hanyalah pengandaian semata.
"Eomma?" panggil Jiwon berhasil mengambil atensi Jungkook.
Jungkook tidak menyahut panggilan Jiwon namun wanita itu mengangkat sebelah alisnya, seolah bertara "apa" kepada sang putra.
"Aku bingung.." gumam Jiwon menggantung ucapannya.
"Bingung kenapa?" tanya Jungkook yang ikut bingung.
"Kenapa Eomma membiarkanku diskors?" tanyanya.
"Ah tidak apa-apa.. itu kan kebijakan dari sekolahmu karena kau sudah sering membuat keributan di sekolah sampai Eomma bosan terus-menerus dipanggil ke sekolah!" menatap tajam sang putra yang hanya dapat meringis mendengar omelannya.
Jungkook menatap perut buncitnya, dia mengelus perut buncitnya lalu tersenyum saat merasakan pergerakan dalam perutnya. "Lagi pula, kandungan Eomma sudah menginjak bulan ke sembilan.. hanya tinggal menunggu waktu sampai akhirnya Adikmu lahir.." Menatap Jiwon dengan senyum keibuan, "jadi kau berada di rumah juga untuk antisipasi jika terjadi apa-apa terhadap Eomma."
Sedetik kemudian, wajah Jungkook berubah menatap sang putra tajam. "Sekarang, giliran Eomma yang bertanya!" ujarnya membuat Jiwon yang melihatnya sampai meneguk ludah ketakutan.
Gluk!
"Berika alasan yang jelas, kenapa kau memukul temanmu sampai kau diskors?!"
Jiwon langsung mengalihkan perhatiannya. "tidak ada apa-apa," jawabnya tanpa menatap sang Eomma.
"Jangan berbohong!" ujar Jungkook tajam.
"Aku tidak-"
"Eomma tahu kau berbohong!" sergah Jungkook cepat, "katakan yang sejujurnya jika kau tidak ingin uang jajanmu Eomma potong!" lanjutnya mengancam.
"Dia telah menghina keluarga kita," ungkap Jiwon.
Jungkook mengernyit setelah mendengar ucapan Jiwon. "Menghina keluarga kita?" gumannya.
Pemuda Kim mengangguk. "Dia bilang, Eomma melahirkanku sebelum Eomma menikah dengan Appa, aku adalah anak tidak sah dari pernikahan Appa dan Eomma, dia juga berkata jika Eomma telah merebut Appa dari Bibi Yeri."
Jungkook tersenyum lalu mengelus bahu sang putra. "Kenyataannya memang seperti itu, Eomma melahirkanmu sebelum Eomma menikah dengan Appa, tapi itu hanyalah masa lalu.. kau tidak perlu mempedulikan ucapan orang-orang di luar sana, toh sekarang kita sudah menjadi keluarga bahagia dan sedang menunggu kelahiran Adik keduamu!"
"Tapi Eomma, dia telah menghina Eomma! Aku tidak teriama!"
"Biarkan saja! Untuk apa kau membuang-buang tenaga meladeni orang-orang seperti itu!" sahut Jungkook malas. Terlalu lama tinggal bersama Yoongi membuat Jungkook ikut bermulut pedas seperi wanita mungil itu.
🌺🌺🌺
Esoknya..
"YAK KIM JIWON! BANGUN..! KALAU KAU TIDAK BANGUN JUGA, EOMMA AKAN MENYITA SEMUA VIDIO GAME MIKIKMU!!"
Pagi-pagi, kediaman keluarga Kim sudah sangat berisik karena ratu rumah mereka tengah meneriaki putra sulung mereka yang belum bangun juga sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity (Completed)
FanficBagaimana jika Kim Taehyung, CEO muda perusahaan Kim corp jatuh Cinta kepada serkretaris barunya. Seorang wanita cantik yang telah memiliki seorang putra, sedangkan dirinya sendiri telah dijodohkan dengan anak dari teman kedua orang tuanya. Akan d...