Jungkook meletakkan dua gelas teh hangat buatannya di atas meja, lalu mendudukkan dirinya di depan pria tampan itu. Jiwon ikut mendudukkan dirinya di samping Jungkook seraya menyenderkan kepalanya ke tubuh sang Eomma.
Jungkook menatap putera semata wayangnya itu bingung, tumben sekali balita itu diam padalahkan keduanya sudah saling kenal.
"Baby, sakit hm?" tanyanya.
"..." Hening, Jiwon tidak menjawab pertanyaan Jungkook, balita itu lebih memilih menggelendot di samping sang Eomma namun tatapannya masih lurus menatap Taehyung.
"Ingin sesuatu?" Dan pertanyaan itu sukses membuat Jiwon mendongak.
"Inin dipangku paman Tae," cicitnya polos.
Taehyung yang mendengar cicitan kecil nan polos balitan menggemaskan itu tertawa.
"Kenapa harus malu-malu begitu..? Kemarilah!" perintahnya. Jiwon nampak menatap Jungkook ragu, lalu tidak lama wanita cantik itu mengangguk.
Jiwon tersenyum lalu turun dari sofa dan berjalan menghampiri Taehyung. Taehyung sendiri dengan sigap menangkap Jiwon dan mendudukkannya di pangkuannya.
"Kenapa kau terlihat takut saat meminta untuk duduk dipangkaunku?" tanya Taehyung saat Jiwon sudah berada di pangkuannya.
"Jiwonie hanya takut paman tidak mau," jawabnya polos.
"Tae, kau dengan Jiwon terlihat sangat mirip, kalian jadi terlihat seperti ayah dan anak saja!" ucap Yoongi tiba-tiba.
Uhuk uhuk.
Jungkook yang sedang meminum teh hangatnya pun sampai tersedak mendengar ucapan Yoongi yang tiba-tiba dan sangat tidak terduga itu.
"Kau kenapa Kookie, sepertinya kaget sekali aku berkata seperti itu?" tanya Yoongi mendudukkan dirinya di samping Jungkook.
"Ah, tidak Eonn tidak apa-apa!" jawab Jungkook.
Yoongi tidak menanggapi ucapan Jungkook, namun diam-diam wanita bermarga Min itu memperhatikan gerak-gerik Jungkook. Taehyung sendiri nampak tidak mempermasalahkan ucapan Yoongi sebelumnya, pria Kim itu lebih memilih fokus kepada buntalan yang ada di pangkuannya.
🌺🌺🌺
Jungkook mengecup kening Jiwon sayang, lalu menyelimuti tubuh sang putera dengan selimut den keluar dari dalam kamarnya untuk mengantar Taehyung pulang.
Jungkook berjalan menghampiri Taehyung, lalu keduanya berjalan beriringan menuju pintu keluar apartemen miliknya.
"Terima kasih Jungkook, karena kau sudah mengijinkan aku untuk mampir ke rumahmu!" ucap Taehyung setelah pria itu keluar dari apartemen Jungkook.
"Tidak masalah, maaf aku hanya bisa mengantarmu sampai sini." balas Jungkook.
"Tidak masalah, tapi apakah boleh aku sering mampir ke apartemenmu?" pintanya.
"Tentu, tapi jika boleh tahu memangnya kenapa?"
"Entah kenapa jika melihat wajah Jiwon seluruh masalah serta beban yang ada pada diriku menguap entah kemana, rasa hangat selalu menjalar ke hatiku saat melihat wajah cerianya." jawab Taehyung. Jungkook yang mendengar jawaban Taehyung tersenyum merasakan kehangatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Kalau begitu aku pamit pulang," lanjutnya, Jungkook mengangguk lalu Taehyung berjalan meninggalkan apartemen Jungkook.
Jungkook segera menutup pintu apartemennya saat tubuh Taehyung tak terlihat karena pria itu sudah memasuki lift yabg akan membawanya ke dasar apartemen. Dia membalikkan tubuhnya dan merasa terkejut saat mendapati Yoongi berdiri dihadapannya dengan meletakkan kedua tangan di depan dada dan menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity (Completed)
FanfictionBagaimana jika Kim Taehyung, CEO muda perusahaan Kim corp jatuh Cinta kepada serkretaris barunya. Seorang wanita cantik yang telah memiliki seorang putra, sedangkan dirinya sendiri telah dijodohkan dengan anak dari teman kedua orang tuanya. Akan d...