📍 Possesive Boyfriend • 2

54.5K 3.2K 107
                                    

Bel istirahat berbunyi, surganya bagi para murid menuju ke kantin. Para murid berhamburan keluar kelas. Mereka rela berdesak dengan para penghuni kantin lainnya demi makanan yang akan mengisi perut mereka.

Sedangkan 2 orang cewek hendak ke kantin malah bertubrukan dengan seseorang berbadan jangkung.

Thania jatuh dengan posisi terduduk ketika menabrak dada bidang cowok itu, sedangkan yang ditabrak tidak berniat menolong bahkan mengulurkan tangan.

Rahang cowok itu mengeras dengan tangan terkepal kuat. Ia terlihat marah.

"Aduh! Pantat gue. Nih juga bukannya nolongin malah diam aja!"

Thania mendongak seraya berdiri, melihat siapa korban tabrakannya. Dia terkejut bukan main. Kenapa harus Rio yang ia tabrak. Dari 3000 siswa di sekolahan ini, malah harus kepepet dengan cowok labil.

"LO!"

"Shutt, kalau ngomong dengan cogan itu kalem dong, Tha." Gheya menyingkut lengan Thania. Lalu tersenyum ramah ke Rio.

Tanpa tau malu, Gheya mengulurkan tangannya di hadapan Rio bermaksud memperkenalkan diri, namun bukan Rio namanya kalau sulit berbaur.

"Kenalin kak, gue Gheya."

Rio diam, tanpa berniat mengulurkan tangan. Kedua mata Rio malah fokus menatap Thania kesal. Bagaimana tidak, seluruh sekolah Rio mencari keberadaan Thania, rupanya gadis itu ke kantin tanpa menunggu dirinya.

Gheya tersenyum kikuk, tangannya ia tarik kembali. Rio melewati Gheya dan menarik tangan Thania dengan possesive. Ia membawa Thania keluar dari banyaknya kerumunan siswa.

Gheya berteriak memanggil Thania. Namun, sayang Thania sudah menghilang dari pandangan Gheya. Jadi sekarang Gheya harus makan sendiri gitu? Nggak level!

"Ihh, gak lah masa cewek cantik kek gue harus makan sendiri. Bukan gue banget."

"Yaudah, kalau gitu lo harus nemenin gue makan. Gue juga sendiri, kita senasib."

Suara seseorang terdengar dari belakang, Gheya membalikkan badannya dengan mulut terbuka. Mendapati Arya yang berdiri di belakangnya.

Arya yang di tatap seperti itu hanya nyengir. Sebuah lesung pipi tercipta di pipi kirinya saat sudut bibirnya terangkat.

'Kok gue baru sadar ya kalau Arya manis?'

"Temenin gue makan, mau?" Arya memasukkan kedua tangannya di saku celana menambah kesan cool.

Gheya terhenyak dari lamunan. Oh god, apa yang barusan ia katakan? Arya manis? Ini bukan seperti dirinya!

"Enggak, lebih baik gue ditemenin keledai dari pada bahu lebar kek lo."

Arya berdecak kesal, untuk sekarang cowok berbahu lebar itu malas untuk berdebat. Tanpa rasa bersalah Arya menarik rambut Gheya lalu menuntunnya ke kantin untuk menemaninya makan.

"EH, ARYA! Aduh-duh! Duh, rambut gue jangan ditarik juga kalik. Arya! Sakittt tau. Aryaaaaa." ringis Gheya menahan air mata yang hendak keluar.

"Udah nurut aja, ekor kuda. Rempong amat dah."

*****

Posisi Thania berada di roftoop sekarang, duduk termenung memandangi Rio yang asik mondar mandir di depannya.

Thania menunduk. Yang benar saja, ia seperti anak kecil yang dimarahi ayahnya. Diperjelas, cowok itu marah.

Bahkan untuk berbalik menyahuti, Thania takut cowok itu akan kasar padanya. Terlebih lagi dia sedang emosi dengan wajah yang merah padam.

Possesive Boyfriend [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang