Bayangan nyatanya dikaca terlihat tersenyum. Sentuhan terakhir, jepit rambut kecil terkait di poni menyampingnya. Wajah Thania terlihat manis setelah mengait 2 jepit kecil ditambah polesan make up tipis.
Thania mengambil tas dan sweeter nya lalu turun untuk menemui mamanya dibawah. Beberapa menu lauk dan roti tersaji diatas meja. Langsung saja, Thania menarik kursi lalu menatap Ranti yang juga tersenyum tipis kearahnya.
"Pagi, Ma."
"Pagi juga sayang. Gimana tidurnya semalam? Nyenyak?"
Thania mengangguk, "Jauh lebih nyenyak ma."
Itupun karna obat tidur dengan dosis rendah yang Thania minum. Sebab beberapa hari terakhir Thania sering kali merasakan mimpi buruk yang membuatnya tidak bisa tidur. 2 mimpi yang selalu menyerangnya. Mimpi di masa lalu dan mimpi seorang wanita yang seakan membuatnya terlibat.
"Makan yang banyak, sayang. Mama rela loh bangun pagi cuman masakin kamu rendang jengkol." kekeh Ranti yang diangguki oleh Thania.
Makanan satu ini, makanan favorite Thania setelah tempoyak. Durian busuk yang difermentasi menjadi makanan. Beuh, Thania tak bisa menolak kenikmatan itu. Meskipun ia tergolong kalangan atas atau bisa dikatakan kaya raya, Thania tak memilih soal makanan. Semua ia anggap sama.
"Dan oh ya, kamu mau mama bekalin di sekolah?"
Thania yang tengah minum, mengangkat satu telunjuk Thania dengan dahi mengerut. "Jangan ma, bisa gawat. Satu kelas bakalan bisa nyium aroma naga aku. Mendadak pake pengharum ruangan ntar."
Ranti tertawa mendengar perkataan Thania. Lantas wanita itu mengangguk dan ikut duduk untuk sarapan. Lain Thania lain juga si Ranti. Mama muda itu lebih memilih ayam goreng yang masih crispy ketimbang rendang jengkol.
"Yaudah,nanti mama kasih uang jajan aja ya?"
"Nah itu mantul ma. Sekalian aku mau beli permen supaya napas gak bau mayat busuk."
Ranti tertawa, "Kamu ini ada-ada aja."
10 menit ke depan, Thania sudah selesai dengan makanannya. Thania mengambil roti dan buah sebagai makanan penutup dan mengambil tissue untuk mengelap mulutnya yang terasa lengket.
"Ma, aku berangkat ya sekarang?"
"Iya sayang. Hati-hati ya. Di depan udah ada Pak Jeka buat nganterin kamu." kata Ranti. Wanita itu sibuk mencuci piring.
"Iya ma. Thania berangkat sekarang. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Langkah Thania terdengar begitu menapak di lantai. Melewati ruang tamu yang begitu luas. Tiba saatnya ia membuka pintu berwarna emas itu, Thania dikejutkan dengan sebuah kotak yang mirip dengan paket. Thania celingukan melihat paket itu. Mencari tau siapa yang mengirimnya.
"Perasaan gue gak ada pesan atau beli barang deh." gerutunya.
Thania mengambil kotak itu dan mengguncangnya pelan. "Beneran ada isinya."
Thania mengguncangnya lagi.
"Eh jangan-jangan isinya bom!"
Sekian banyak Film yang Thania tonton, kalo ada paket misterius seperti ini isinya patut dicurigakan. Siapa tau isinya bom atau peneroran. Thania tak munafik, ia cukup penasaran sama isi nya.
"Gue buka aja kali ntar di perjalanan."
Thania mengangkat bahu acuh lalu masuk kedalam mobilnya. Pak Jeka menyapa non mudanya. Pria yang masih terlihat muda dengan gigi kelinci terlihat manis saat tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Boyfriend [SEGERA TERBIT]
Fanfic[SELESAI REVISI] Cerita yang penuh teka-teki membuat para readers bukan saja menikmati kisah percintaan, namun juga membuat kalian untuk menerka alur yang terjadi. Bayangkan gimana cowok yang terkenal akan kedinginannya dan sifat ketusnya mencinta...