Chapter 7

321 14 0
                                    

Karna yang akan buat lo jatuh cinta adalah gue. Jadi tolong! Tetap berada di situ! Jangan pergi apalagi berlari menjauh. Biarkan gue yang menghampiri lo dengan usaha gue.

AndaraZeanWijaya
***

DUARR!!!!

     Suara ledakan yang cukup keras membuat kegiatan belajar mengajar terhenti sejenak. Banyak guru yang berlari mencari dimana sumber ledakan itu.

    "Ledakan dari mana itu pak?" Tanya seorang guru perempuan yang bertemu dengan guru lain di depan kelas 12 Ipa 2.

    "Dari Lab kimia bu! Saya memanggil satpam dulu bu untuk mengevakuasi anak-anak!" Ucap Guru pria yang tergesa-gesa mencari satpam.

    Mendengar nama sebuah ruangan itu membuat Andara yang tadinya cuek sekarang justru berlari kalang kabut. Pria itu menembus kerumunan di depan kelasnya dan berlari pergi.

    "ANDARA LO MAU KEMANA?" Teriak Daren bingung.

    Ketiga pria itu langsung ikut berlari mengejar Andara. Sesampainya di lab kimia, sudah banyak teman kelas Arleta yang berada di luar. Namun pria itu tak melihat gadis itu di sana.

   "Ran... Arleta masih di dalem..." Rengek Cika yang bingung akan nasib sahabatnya.

    "Bas, lo masuk dong tolongin Arleta!" Teriak Rania geram melihat Bastian yang hanya terdiam mematung.

    "Gue ngga mau, Phobia api gue!" Ucap Bastian ketakutan sendiri.

    "Dimana Arleta?" Tanya Andara tegas dengan sorot mata tajam.

    "Arleta di-di dalem kak!" Ucap Rania takut melihat ekspresi Andara.

   Tanpa berpikir panjang, pria itu langsung masuk kedalam Lab Kimia yang sudah di penuhi kepulan asap tebal. Andara mencari Arleta di tengah kepulan asap itu.

Hingga akhirnya mata elang pria itu menangkap seorang gadis yang tengah terduduk sembari memeluk lututnya.

    "Arleta!" Ucap Andara seraya mendekati gadis itu.

   Mendengar ada yang memanggil namanya, Arleta mendongakkan kepala dan mendapati Andara yang sudah berada di dekatnya. Gadis itu terbatuk lemas karena terlalu banyak menghirup asap. Dengan sigap, Andara langsung menggendok Arleta dan membawa gadis itu keluar.

    "Makasih kaaa--!" Ucap Arleta untuk selanjutnya hanya kegelapan yang menyelimuti gadis itu.

     Dengan tergesa pria itu membawa Arleta ke UKS. Entah kenapa ada rasa sakit melihat gadis di gendongannya terlihat lemas tak berdaya seperti ini. Andara seolah tak ingin hal buruk terjadi pada Arleta. Apa mungkin ini yang di rasakan seorang pria pada kekasihnya yang tengah celaka.

Melihat perlakuan Andara pada Arleta itu membuat siswi berteriak iri dan histeris sendiri. Karna baru pertama kali seorang Andara Zean Wijaya melakukan hal seperti ini pada seorang gadis.

"Sumpahh.. pengen kali gue di gituinn"

"Envy aku tuhh"

"Bang gue juga dong di gendong"

"Ah! Cewek itu lagi! Dasar caper mulu!"

"Lagian cantikan juga gue dari pada si Arleta! Mau ajah deh Andara gendong dia!"

***

    Gadis yang tak sadarkan diri selama 4 jam itu akhirnya membuka mata. Di lihatnya Rania dan Cika yang tengah menatap tubuh lemah gadis itu.

AndarletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang