Chapter 13

270 8 0
                                    

Berjuang itu ngga harus dengan merebut!

AndaraZeanWijaya
***

  "Jemput gue Boy! Males nyetir gue!"

  "...."

  "Oke gue tunggu!"

  "..."

  "Cepet"

Tut..tut..tut..

  Sambungan telfon itu di putus oleh Daren yang tengah berada di ruang tamu bersama dengan Bastian yang tengah menunggu Arleta untuk di ajak pergi.

   "Nanti anter dia pulang jam 9 ya! Soalnya gue juga bakal balik jam segitu! Gue percayain adek gue sama lo! Kalo sampe dia kenapa-kenapa abis lo sama gue! Jangan rusak kepercayaan gue!" Tegas Daren.

   "Iya bang! Gue akan usaha untuk jaga kepercayaan lo! Thanks udah percayain ini ke gue!" Ucap Bastian.

   "Ya,"

   Setelah percakapan singkat itu keduanya saling diam. Daren dan Bastian lebih memilih untuk memainkan games yang ada di ponsel meraka. Kedua pria itu asik dengan dunia masih masih hingga akhirnya Arleta dan teman-teman Daren datang menghampiri mereka.

   "Ayo ren!"

   Ajakan Boy itu membuat Daren dan Bastian mengalihkan fokus mereka pada sumber suara. Keduanya memasukkan ponsel kedalam saku mereka. Bastian yang melihat Arleta sudah siap dengan pakaian simplenya malam ini menatap gadisnya lekat.

   "Udah?" Tanya Bastian yang di balas anggukkan dari Arleta.

   "Ayo bareng ajah keluarnya nanti gampang misah sendiri-sendiri di jalan!" Ajak John.

   Mereka semua mengangguk dan berjalan menuju pintu keluar. Tanpa mereka semua sadari Andara terus memperhatikan Arleta dengan rambut kuncir kuda gadis itu yang menarik perhatian Andara sedari tadi.

  "Pake dulu helmnya!" Titah Bastian dan memakaikan helm untuk Arleta.

  "Lo di depan ya Bas! Biar nanti kita di belakang!" Ucap Daren seraya memasuki mobil.

   Keempat lelaki itu masuk kedalam mobil sport milik Boy. Andara yang duduk di samping kemudi mampu melihat Arleta dan Bastian yang tengah tertawa bahagia sebelum menaiki motor Bastian.

Jauh di dalam sana, ada yang menjerit kesakitan. Rahang Andara seketika mengeras, kepalan tangannya terkepal kuat yang menampakkan otot-otot tangan Andara.

    Daren yang melihat kepalan tangan itu tau jika Andara tengah cemburu melihat adegan di depannya. Setelah motor Bastian berlalu keluar dari garasi, mobil sport itupun melaju di belakangnya.

Dalam perjalanan, Arleta terus memeluk perut Bastian dan menyandarkan kepalanya di pundak kekasihnya itu.

   "Kemana kita?" Tanya Bastian sedikit keras agar di dengar Arleta.

   "Ke mall? pengen nonton film horor gue Bas" Ucap Arleta.

   "Oke, tuan putri"

   "Apa deh!" Ucap Arleta seraya mencubit pinggang Bastian yang membuat pria itu terlonjat kaget.

   "Genit ya pacar gue! mainnya cubit cubit pinggang!" Ledek Bastian.

   "Bodo amat yeeyy" Ucap Arleta dan mengeratkan pelukannya pada Bastian. Tangan kiri Bastianpun mengusap tangan Arleta yang ada di pinggangnya.

AndarletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang