Chapter 46

187 8 0
                                    

Kedua pasang kaki melangkah menyusuri lorong rumah sakit tempat dimana Arleta dulu di rawat. Sejak di jemput oleh Andara pagi tadi, pria itu tak mengatakan apapun selain dia ingin pergi bersama Arleta dan menghabiskan waktu bersama gadis itu.

Selama di lorong rumah sakit, tangan Andara tak lepas menggandeng tangan Arleta. Seolah pria itu tak ingin Arleta pergi meninggalkannya lagi.


"Kita mau kemana si?"

"Ada orang yang pengen ketemu kamu, Let. Selama kamu koma dia beberapa kali jenguk kamu."

"Siapa?"

"Nanti juga tau."

Keduanya kembali fokus pada lintasan mereka. Hingga akhirnya langkah kaki Andara terhenti di depan sebuah ruangan bernomor 235.

Arleta menatap bingung kearah ruangan yang ada di hadapannya. Ruangan ini tak jauh dari ruangan tempatnya di rawat dulu. Meskipun Arleta menyadari hanya beberapa menit saja.

Gadis itu menatap Andara yang tengah menatap lurus ke arah pintu ruangan. Rahang tegas pria itu terlihat begitu jelas dari arah Arleta. Membuat gadis itu terpesona dan hanyut dengan pesona kekasihnya ini.

"Kamu ngapain ngeliatin aku?"

Dan ya, Andara berhasil menangkap basah Arleta disaat gadis itu tengah menatapnya kagum. Karena malu sudah tertangkap basah tengah menatap Andara. Arletapun menundukkan wajahnya dan menyembunyikan semburat merah di kedua pipi gadis itu.

"Udah ayo masuk." Ajak Arleta.

Mendengar perintah dari Arleta itu membuat Andara mengetuk pintu di hadapannya. Dari balik pintu terdengar suara perempuan yang mempersilakan mereka untuk masuk.

Andara menekan knop pintu seraya melangkah masuk dengan diiringi Arleta di belakangnya. Pria dingin itu menatap keberadaan seorang gadis yang tengah memegangi tangan kekasihnya dengan begitu sayang.

"Oh Andara, gue kira siapa."

Gadis itu bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Arleta yang masih bingung dengan semua yang terjadi. Gadis itu tiba tiba memeluk Arleta yang membuat Arleta semakin bingung dibuatnya.

"Akhirnya setelah enam bulan lamanya lo bisa sadar, Let. Lo cewek beruntung bisa dapetin Andara yang setia nunggu lo."

"Iya, tapi gue masih belum paham lo siapa? Sebelumnya maaf karna gue ngga kenal sama lo."
Gadis itu melepaskan pelukannya dan menatap Arleta lekat dengan senyum indah yang menghiasi bibirnya.

"Gue Zhea orang yang beberapa bulan kalo kenal sama pacar lo karna bunga krisan. Nasib kita sama makanya gue bisa kenal sama Andara dan tau kalo lo adalah cewek beruntung yang di cintai sama Andara."

"O, itu pacar lo?"

Arleta menatap kearah lelaki yang masih terbaring di atas bankar rumah sakit. Wajah pria itu terlihat begitu teduh dan menikmati masa masa tidurnya di sana.

"Iya, apa saat di alam koma lo, lo ketemu dia?"

Arleta menggeleng seraya mengalihkan pandangannya pada Zhea kembali.

"Dia sama kaya lo udah koma selama enam bulan. Bedanya lo sekarang sadar dan dia masih nyaman sama tidurnya."

"Semoga cepet sembuh."

"Thanks. O ya, silakan duduk."

"Iya."

Citt

AndarletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang