Chapter 18

227 10 0
                                    

Lo ngga akan pernah ngerti kalo lo tutup mata dan telinga atas kebenaran yang ada!

Bastian Putra
***


   Pertandingan kali ini lagi lagi di menangkan oleh SMA DINATA. Meskipun memang sudah 8 tahun terakhir gelar juara selalu di sandang oleh SMA itu namun kemenangan terbesar adalah ketika taun lalu dimana SMA DINATA menang telak oleh SMA CAKRAWALA.

  Bastian yang baru selesai langsung menghampiri Arleta tanpa bergabung bersama temannya yang tengah mendapat selamat dan wejangan dari keempat senior mereka.

  "Aku menang!" Ucap Bastian dengan cengiran lebarnya.

  "Iya aku tau! Selamat yak! Bangga deh aku punya pacar kaya kamu. Makin cinta!" Ucap Arleta.

  "Ingatlah wahai manusia!Di sini ada teman kalian yang jomblo dan di mohon jangan membuat iri!" Tutur Cika yang hanya di balas kekehan oleh Bastian dan Arleta.

   "Ya udah aku balik yak! Bye. Bentar lagi pulang kok! Tunggu sini ajah oke!" Pamit Bastian.

   "Siap kapten!" Seru Arleta seraya melakukan hormat.

   "Dasar" Pekik Bastian dan mengacak rambut Arleta.

  Karena tahu jika Arleta akan marah. Makanya Bastian buru buru berlari dan menuju kerumunan temannya. Sesampainya di sana Bastian langsung mendapat sindiran pedas dari Andara.

   "Jadi kapten itu harus selalu ngutamain tim di atas urusan pribadi! Jangan seenaknya ajah ninggalin tim! Tadi minta kita buat kasih motivasi! Tapi sendirinya malah pergi pacaran!" Sinis Andara dan berlalu keluar dari kerumunan.

  Bastian yang merasa tersindir langsung mengejar Andara dan menghentikam langkah cowok itu di depan ruang ganti. Andara menatap Bastian sinis dan begitu tak suka. Sedangkan pria itu menatap Andara. Seolah bertanya akan banyak hal.

  "Apalagi?" Ketus Andara.

  "Lo masih dendam sama gue?" Tanya Bastian menatap tajam.

  Andara yang di tanya hanya tersenyum sinis dan memalingkan wajahnya. Tak sudi Andara harus menatap wajah Bastian. Orang yang sudah merenggut semua kebahagiaannya. Entah kenapa dia harus bertemu lagi dengan pria ini di SMAnya sekarang.

  "Gue bisa jelasin semuanya ndar!" Ucap Bastian.

  "Jelasin apa hah? Mau pamer kalo semua hal itu bisa lo dapatkan? Sedangkan gue cuma jadi yang nomor dua di sini?" Sinis Andara.

  "Sekali ajah lo dengerin penjelasan gue! Toh semuanya udah berlalu dan itu semua udah lama!" Terang Bastian.

  "Basi lo! Dari dulu cuma itu kan yang bisa lo jelasin? Bangsat!" Hardik Andara dan mendorong Bastian untuk menjauh darinya.

  "Mau sampai kapan lo tutup mata dan telinga dari semua kebenaran?" Teriak Bastian dengan menatap Andara yang sudah mulai menjauh.

  Andara mengacuhkan semua ucapan Bastian dan terus melangkah pergi. Andara memesan taxi online untuk menuju apartemennya. Dia tidak ingin kembali ke rumah Daren. Andara sudah lelah melihat kemesraan Bastian dan Arleta selama dia di sana. Dan sekarang, pria itu kembali mengganggunya.

   Lima belas menit perjalanan, kini pria itu sudah berada di dalam kamar apartemennya. Andara merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Satu tangannya memijat pangkal hidungnya untuk meredakan rasa pusing yang menghampirinya. Hari ini benar-benar melelahkan baginya. Semua yang terjadi membuat Andara merasa muak.

  Setelah beberapa tahun dia merasa tenang karena tak pernah di usik oleh Bastian. Tapi kenapa sekarang pria itu muncul lagi setelah semuanya sudah tenang. Kenapa Bastian harus selalu merebut apa yang dia suka. Semua pertanyaan kenapa memenuhi kepala Andara.

AndarletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang