Chapter 11

271 9 0
                                    

Biarkan waktu yang gue punya gue habiskan bersama lo.
Seseorang yang berhasil gue dapatkan.

Bastian Putra
***

    Sinar surya menerobos melalui celah Ventilasi yang terpasang di kamar Arleta. Semburat kuning itu ikut menembus tirai penghalang yang ada di depan jendela kamar Arleta.

Membuat gadis itu menggeliat dari tidurnya. Arleta bangkit dari atas tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi untuk memversihkan dirinya dan bersiap menuju ke sekolah.

    Usai bersiap Arleta bergegas turun ke lantai dasar untuk sarapan bersama dengan abangnya seperti pagi pagi biasanya. Gadis itu duduk dan langsung menyantap nasi goreng yang sudah tersaji di atas piring makannya.

     "Bang, gue berangkat sama Bastian pagi ini" Ucap Arleta memecah keheningan.

     "Suruh pacar lo izin ke gue!"

     "Iya nanti dia izin kok"

     "Bagus!"

     Setelah perbincangan singkat itu, keduanga kembali menikmati sarapan mereka dalam diam. Hingga akhirnya suara bel menggema membuat Arleta bergegas membukakan pintu karena gadis itu tau jika yang datang adalah kekasihnya.

    Arleta mengajak Bastian untuk ikut sarapan bersama mereka namun pria itu menolak dan hanya duduk di hadapan Daren dengan sedikit gugup. Karena selama dia bersekolah di SMA DINATA, Daren merupakan kakak kelas yang cukup di segani dan banyak siswa yang tunduk padanya. Karena Daren and the genk memang terkenal sebagai most wanted sekaligus Bad Boys.

   "Lo udah sarapan?" Tanya Daren datar.

   "Udah bang,"

   "Gue ke dapur bentar ya!" Ucap Arleta sengaja membiarkan Daren dan Bastian mengobrol berdua.

    "Oo ya bang, gue izin macarin adik lo ya! Dan hari ini gue juga minta izin buat nganterin adek lo kesekolah." Ucap Bastian membuka suara.

    "Oke. Gue cuma pesen sama lo satu hal. Arleta itu baru pertama kali pacaran dan lo adalah cinta pertama dia. Gue harap lo ngga nyakitin dia! Kalo sampe lo berani bikin dia sakit hati. Lo berurusan sama gue!" Sinis Daren.

   Daren memang tipikal kakak yang protektif makanya dia tidak ingin jika adik perempuan satu-satunya sampai menangis karna seorang cowok. Daren akan baik pada orang yang baik pada adiknya tapi jika orang itu sudah mengusik adik ataupun keluarganya, jangan harap dia akan lolos begitu saja.

  "Gue akan jaga dia sebisa gue bang. Dan thanks karna udah ngasih izin. Gue akan berusaha untuk ngga ngecewain lo!" Tegas Bastian yang membuat Daren tersenyum padanya.

   "Gue suka cowok kaya lo yang ngga kebanyakan janji! Lo pasti tau image gue di Dinatakan? Tapi lo tenang ajah, selagi lo baik gue akan baik juga sama lo." Tutur pria seraya tersenyum tipis.

   Melihat senyuman tipis dari Daren yang jarang sekali di tampakan pria itu membuat Bastian ikut tersenyum. Tanpa di ketahui keduanya, Arleta tengah tersenyum melihat dua lelaki yang sangat di sayanginya bisa dekat. Diam-diam gadis itu menguping pembicaraan keduanya.

   Setelah di rasa cukup lama, Arleta kembali ke meja makan dan bergabung bersama kedua lelaki itu.

  "Ya udah yuk berangkat!" Ajak Arleta.

  "Ayo" Sahut Bastian.

  "Bang, kita berangkat dulu ya" Ucap Bastian.

  "Hati-hati"

AndarletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang