Chapter 48

167 7 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 11.30, hal itu membuat mereka semua harus berangkat ke Bandara untuk melepas kepergian Andara hari itu. Usai bersiap siap, kini mereka memasuki mobil Daren dan mobil Boy untuk menuju ke Bandara yang membutuhkan waktu 45 menit untuk tiba di sana.

Arleta yang duduk di samping Andara hanya terdiam sembari bermain games anak kecil di handphone kekasihnya itu. Arleta yang asik bersandar di bahu Andara lama kelamaan juga merasa bosan.

Gadis itu bangkit dan menyerahkan ponsel Andara pada pria itu. Arleta lalu mengambil ponselnya sendiri dan berfoto di sana. Bukannya mengajak Andara berfoto, Arleta justru menjadikan Andara sebagai background fotonya.

"Jadi aku ngga diajak." Ucap Andra ketika gadis itu asik bergaya di depan kamera.

"Ya udah ayok kalo mau ikut."

Keduanyapun asik bergaya bersama di depan kamera ponsel Arleta. Sedangkan Daren dan Keyla hanya geleng geleng kepala melihat dua sejolie itu.

"Aku post yang ini ah."

Arleta memposting fotonya dengan Andara ketika keduanya tengah tersenyum manis kearah kamera. Seolah tak ada beban rasa yang tengah keduanya pikul satu sama lain.

Alzhafea.Arlt Biarlah dunia melihat jika kita pantas bersama💕 @ZeanAndara

Usai memposting fotonya dengan Andara. Gadis itu memutuskan untuk mematikkan ponselnya dan meletakannya di dalam slimbag miliknya.

Arleta kembali menyandarkan kepalanya di bahu Andara dan kembali memainkan ponsel pria itu. Arleta melihat room chat Andara, banyak sekali pesan dari nomor asing yang hanya mengucapkan selamat malam, pagi, siang, dan sore.

Melihat itu, ide jahil kontan menghampiri pikiran Arleta. Gadis itu membuka salah satu room chat yang baru mengirim pesan pada Andara lima belas menit lalu. Gadis itu membalas chat dari cewek itu hingga mendapat respon baik dari sang cewek.

Melihat Arleta yang asik mengotak atik ponselnya dengan sesekali tertawa, membuat Andara menatap gadis itu heran.

"Kamu kenapa si?"

"Ngga papa kok, ini lucu ajah."

"Apanya?"

"Ini fans kamu. Masa dapet balesan ajah udah kaya orang dapet apaaan. Kan lucu."

"Nanti kalo dia baper gimana?

"Ya itu kan uruan kamu. Lagian kalopun baper, kamu kan di Jerman ini bukan di indonesia, jadi aman."

"Kasian dia."

"Ngga papa, seru tau."

"Dasar."

"Lagian kenapa kamu ngga bales chat mereka si?"

"Aku udah punya kamu ngapain bales chat cewek lain?"

"Aku kan ngga pernah ngelarang."

"Kamu ngga ngelarang bukan berarti aku bisa seenaknya chat sama cewek lain. Kalo itu bukan hal penting kenapa aku harus buang waktu buat chatan sama mereka. Mending aku chatan sama kamu."

"Aku kan ngga pernah marah ini."

"Aku ngehargai kamu sayang."

"Kok romantis?"

"Dari dulu."

"Pede dasar."

"Biarin."

"Ih."

Arleta mengeratkan pelukkannya pada Andara dan memejamkan mata dalam pelukkan kekasihnya.

Gadis itu menghirup aroma tubuh Andara yang kelak akan sangat di rindukkan olehnya. Aroma tubuh yang begitu menenangkan, yang selalu membuatnya merasa begitu nyaman.

AndarletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang