Chapter 34

191 7 0
                                    

Karna gue ngga pernah percaya sama persahabatan lawan jenis, kalo salah satu di antara keduanya ngga ada yang mengkhianati persahabat itu pake cinta.

Arleta Alzhafea
***

Malam datang lebih cepat dari biasanya. Keadaan bosan menyerang Arleta yang tengah berguling di atas tempat tidurnya. Gadis itu sudah membaca novel sedari pulang sekolah, membuatnya bosan sendiri. Hingga kini Arleta hanya tidur tiduran malas di atas tempat tidur.
  

Gadis itu memutuskan untuk membuka aplikasi instagramnya dan mengunggah satu foto dirinya dan Andara ketika berada di atas biang lala. Foto dimana Andara tersenyum ke arah Arleta sembari menyentuh pipi gadis itu. Sedangkan Arleta asik berpose di depan kamera sembari menyandarkan kepalanya di dada Andara.

Alzhafea.Arlt Ngga hilang tapi samar😌
♥6,3k Likes

Drn.Nathalio Adek gue galon kuy😂

PaleviJohn HUAA dedek Arleta di anggurin yak😅

Cika_A29 Kenapa sista?

B.Alvaro Jangan galon dedek Leta. Masih ada bang Boy kok😂😂

RaniaM26 Sabar bu😂

   Membaca semua komentar di postingannya Arleta tak berniat untuk membalas. Sebenarnya gadis itu masih memikirkan ucapan kedua sahabatnya tentang Andara yang bersama cewek lain selain dirinya. Ada rasa sakit juga penasaran siapa gadis itu dan kenapa Andara tak jujur pada Arleta tentang dia.
  

Gadis itupun memutuskan untuk meletakkan ponselnya di atas nakas. Menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuhnya dan perlahan memejamkan mata memasuki alam mimpi.

   Di lantai dasar, Daren membukakan pintu untuk Andara yang ternyata datang berkunjung. Pria itupun mempersilakan Andara untuk duduk di ruang keluarganya dan menaiki anak tangga untuk memanggil Arleta.

Setibanya di kamar Arleta, lelaki itu melihat adiknya yang sudah tertidur lelap. Darenpun kembali menghampiri Andara di lantai bawah.

  "Leta udah tidur." Ucap Daren seraya duduk di sofa.

  "Ya udah kalo gitu." Andara menghela nafas dan menyandarkan punggungnya di sofa.

  "Lo berdua ada masalah?" Tanya Daren.

  "Kayanya Arleta udah mulai tau tentang gue sama El."

  "Lo emang ngg cerita soal si Nadrel?"

  "Ngga." Andara menggelengkan kepala.

  "Kenapa?"

  "Belum tepat deh kayanya. Lo tau sendiri gimana sikap El ke gue?"

  "Justru itu lo harus cerita kan? Sikap Nadrel bisa bikin adek gue murka. Apalagi lo harus anter jemput Nadrel terus sekarang kan?" Penjelas Daren.

  "Besok kayanya pas istirahat gue bakal bilang. Gue balik." Andara berhigh five dengan Daren dan melenggang pergi.

***

   Semburat kuning keemasan terpancar dari sudut timur bumi. Memberi goresan kehidupan pada mereka yang mendapat kehangatannya. Suara riuh kicau burung terdengar menambah keasrian pagi yang begitu cerah.
 
Di dalam sebuah mobil sport merah, dua orang kakak beradik tengah meliuk menuju ke salah satu sekolah faforit yang ada di kota Jakarta. Dengar atap terbuka, udara segar pagi bisa leluasa menerpa wajah keduanya.

Laju mobil terhenti ketika lampu lalu lintas menunjukkan warna merahnya. Arleta menatap kesamping kirinya, untuk menghilangkan bosan yang mulai menghampiri.

AndarletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang