4

4.2K 740 127
                                    

Jeongin benar-benar merasa stress sekarang, pemuda dengan marga 'Yang' yang sudah berganti menjadi Hwang itu benar-benar dibuat frustasi oleh suaminya sendiri.

"SAYAANG INI DASIKU KEMANA?" Jeongin mendecak kesal lalu beralih dari Hanseol menuju suaminya.

Jeongin berjalan kearah kamarnya dan Hyunjin, Jeongin hanya bisa menghela napas begitu mendapati suaminya itu bahkan belum mengenakan pakaiannya.

"Bisa pakai baju dulu, gak?" Setelah mengatakan itu, Jeongin melemparkan satu pasang jas kepada Hyunjin.

"Awas sana kamu." Akhirnya Hyunjin menggeser tubuhnya, takut-takut jika Jeongin akan menyemprotnya lagi.

Jeongin menghela napas begitu menemukan dasi yang dicari suaminya itu, "Ini apa, kak? Kan udah kamu obrak-abrik tadi disini. Ini nih tempat dasi semua." Lalu dengan galaknya, pemuda yang sudah berstatus sebagai menantu keluarga Hwang itu memberikannya kepada suaminya.

"Iya sayang maaf...,"

------------

Hyunjin bingung, sejak pagi tadi terus memikirkan mengapa Jeongin terus-terusan mengamuk.

"Dia hamil jangan-jangan," Celetuk Minho, sontak pria Hwang dengan satu anak itu melototkan matanya.

"LAH BANG??"

Changbin yang ada disana tentu saja terkejut dan langsung memukul kepala ayah satu anak itu.

"Bukannya bersyukur dapat anak, malah begitu." Minho tertawa disusul tawa Chan yang sedang menyuapi Aron buah.

"Jin, harusnya lo bersyukur ya, jangan malah takut kehilangan kasih sayangnya Jeongin karena anak lo nambah."

Hyunjin hanya bisa mengunci mulutnya rapat-rapat, bagaimana kalau Jeongin benar-benar hamil anaknya yang kedua?

-----------

Hyunjin pulang dengan raut wajah yang tidak bisa dijelaskan, ia bingung harus bagaimana menghadapi kenyataan seandainya Jeongin benar-benar hamil anak kedua mereka.

"Udah pulang, kak?" Tanya Jeongin begitu suaminya itu menampakkan wujudnya.

Hyunjin meneguk salivanya dengan susah payah, antara gugup dan terlalu antusias.

"Bun," Panggil Hyunjin, Jeongin yang sedang menyiapkan makan malam di dapur hanya berdeham membalas panggilan suaminya itu.

"Kamu mual-mual gak? Pusing gak?" Oke, Jeongin tidak mengerti apa maksud Hyunjin, ia baik-baik saja Jeongin juga tidak merasa mual karena ia tidak masuk angin.

"Hah?"

"Kamu muntah-muntah gak tadi pas aku kerja?" Tanya Hyunjin sekali lagi.

Jeongin menggelengkan kepalanya, "Astaga, engga kak engga sama sekali, aku sehat gak masuk angin." Balas Jeongin.

"Maksud aku, kamu gak ngisi lagi, kan?"

Jeongin membelalakkan matanya kaget, "Kak... Jadi maksud kakak aku hamil?" Tanya Jeongin.

Hyunjin mengangguk, sedangkan Jeongin tertawa kencang.

"Kenapa ngiranya aku hamil lagi?"

Hyunjin mengusap tengkuknya, "Kamu marah-marah pagi tadi." Balas Hyunjin sambil menampilkan cengiran bodohnya.

Jeongin ingin sekali menertawakan suaminya itu, "Kak, serius deh aku gak ngisi. Aku marah-marah karena deadline ku mendadak harus hari ini dikirim."

Dan setelahnya, Hyunjin merasa bodoh karena dibohongi oleh teman-temannya.

------

H

ehehehehe.

Aku mau curhat,

Aku mau curhat,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku terhina.

Aku ingin ikut straykids selcaday tapi fotoku ga cocok sama ini, GAADA SWAG2NYA SAMA SEKALI, KAYANYA HARUS DITUTUP STIKER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ingin ikut straykids selcaday tapi fotoku ga cocok sama ini, GAADA SWAG2NYA SAMA SEKALI, KAYANYA HARUS DITUTUP STIKER.


Btw, aku ga pede sama cerita ini sama yang Woojin juga....😭

CANVAS - Hyunjeong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang