Jeongin sudah pulang kemarin subuh tanpa memberitahu sang suami, jadi disinilah ia, berkutat di dapur membuatkan sarapan untuk kedua bayinya. Iya, untuk Hanseol dan juga Hyunjin.
Kedua jagoannya masih sama-sama terlelap, Jeongin tidak tega untuk membangunkan suaminya dan juga anaknya itu. Malah Jeongin rasa, suhu tubuhnya Hanseol yang tak kunjung turun disebabkan oleh Hyunjin yang mengajak si kecil Hwang menonton piala dunia.
Jeongin memilih untuk membuat bubur karena dua faktor, yang pertama di karenakan Hanseol yang masih demam dan alasan kedua karena Hyunjin juga sudah flu. Walaupun sebenarnya keduanya itu tak pernah mau makan bubur.
--------
"Adek ayo bangun,"
Jeongin mengusap kening anaknya, masih terasa panas. Jeongin dengan sigap langsung menempelkan bye bye fever yang memang sengaja ia tinggalkan untuk anaknya.
Ibu satu anak itu menghela napasnya ketika mengetahui bye bye fever nya masih utuh, sudah pasti suaminya itu tidak menggunakannya.
Jeongin memaksa anaknya untuk menelan bubur buatannya, setidaknya perut Hanseol terisi makanan, Jeongin bahkan sedikit khawatir mengingat beberapa hari yang lalu ia sedang tidak di rumah.
"Bunnn....." Rengek si kecil Hwang, tetapi Jeongin terus menyuapi anak semata wayangnya itu.
"Nanti bunda ke kamar kamu lagi," Sahut sang ibu sembari mengecup kening Hanseol. Hwang Hanseol merengek pelan supaya Jeongin tidak mendengarnya, sejujurnya ia benci obat.
-----------
Jeongin mendapati suaminya yang masih terlelap, iya sepertinya Hyunjin sakit karena terus-terusan begadang menonton piala dunia.
"Kak?" Panggil Jeongin, tapi tidak ada sahutan dari suaminya itu.
akhirnya Jeongin mendekatkan dirinya, ia menempelkan telapak tangannya tepat di dahi Hyunjin.
"Ayah, ayo bangun deh." Jeongin mengguncang pelan tubuh suaminya.
Hyunjin masih tidak bergerak, "Kaya orang mati aja kamu, cepet bangun." Jeongin menendang pelan kaki suaminya.
"Bunda, kesini." Jeongin menggelengkan kepalanya, menolak ajakan sang suami untuk bergelung dalam selimut.
"Aku udah bikinin bubur, ya. Tinggal kamu makan aja, aku mau pergi ke luar dulu."
Baru satu langkah, tapi ibu satu anak itu sekarang sudah jatuh sambil terbaring di tempat tidur, sudah dapat dipastikan siapa pelakunya.
"Ayah, sebentar bunda mau keluar rumah dulu." Hyunjin tidak melonggarkan pelukannya sedikit pun, pria Hwang itu masih terus memeluk istri mungilnya dengan erat.
"Udah, diem bunda jangan gerak, ayah sakit."
---------
Part apa ini, paling gaje😭👎
Adik onlineku😭👍💖💖💖💖💖
Dunia ini sempitM
aaf, ya? Aku jarang update karena kondisiku ga baik. Untung sudah lumayan, demam udah turun tapi gigi yang bolong masih belum tertambal. Kaya hati.
AKU TERHARU ADA YANG BACA CANVAS. EDAN SUMPAAA TERHARU😭😭😭😭😭😭👎
KAMU SEDANG MEMBACA
CANVAS - Hyunjeong
Fanfiction[COMPLETED] Wondering in space we found each other and drawing over the spreaded paint. Painting one more time on the white canvas, believing I'm not alone. Daybreak- Nu'est (?) BxB Hwang Hyunjin x Yang Jeongin.